Your Are my Hope | Jung Hoseok.

Part 1 - Hilang

---

"Di mana Hoseok?" tanya orang itu dengan wajah tegang nya.

Semua menoleh dengan wajah bingung, "Lho Hyung bukan kah tadi dia ke toilet?"

"Tidak ada! Aku sudah mencari nya ke sana."

"Mungkin di ruang ganti Hyung-nim." NamJoon berkata sambil menghampiri sang Manager yang tampak panik.

"Tidak ada juga, aku sudah mencari nya di mana pun tapi tidak ketemu, bahkan Manager dan staf yang lain sudah berusaha mencari nya tapi dia tidak ada di mana pun!" kata nya sambil mengusap wajah nya.

NamJoon mencoba menghubungi ponsel sahabat nya itu namun suara headphone itu masih terdengar di ruangan yang sama, "Hyung, Hoseok Hyung tidak membawa headphone nya." kata Taehyung sambil mengangkat ponsel tersebut.

"NamJoon-ah? Sejak kapan dia menghilang?"

NamJoon tampak berfikir, "Mungkin sekitar setengah jam yang lalu Hyung, setelah selesai make up dia pergi ke toilet, aku tidak terlalu memperhatikan kepergian nya karena aku sedang ganti kostum."

"Ya'tuhan, sebentar lagi kalian tampil, bagaimana ini?"

Semua tampak tegang dan khawatir, tidak biasanya Hoseok menghilang tanpa memberi tahu siapa pun, apa lagi di saat seperti ini.

Di mana dia? Dan kemana pergi nya?

"Hyung, aku akan mencari nya ke Room idol lain, mungkin dia di sana." ucap Jimin, sejujurnya dia hanya mencoba mencari kemungkinan, karena mereka semua yakin pasti ada sesuatu yang terjadi hingga Hoseok menghilang seperti ini.

****

Gadis itu mendesah kesal, dengan langkah penuh kekecewaan dia berjalan meninggalkan gedung besar itu, ia menoleh sekilas kemudian menghela nafas, mungkin ini bukan saat yang tepat untuk menonton acara itu, padahal dia sudah mengantre dari siang dan sudah berhasil memasuki stadium namun naas nya kakak tercinta nya itu bilang bahwa dia harus pulang karena Ayah dan Ibu mereka akan tiba beberapa saat lagi.

Mata bulat nya mengerjap beberapa kali, ia mencoba memfokuskan pandangan nya, memastikan bahwa penglihatan nya tidak lah salah.

"Bukan kah itu, Minseo?" gumam nya.

"Lalu apa dia lakukan bersama kedua pria itu?" lanjut nya.

Ketiga orang itu memasuki Van besar itu sambil menoleh ke kiri dan kanan seolah perbuatan mereka takut di ketahui orang-orang, apa lagi tempat ini cukup sepi sedangkan keramaian ada di ujung sana di depan gedung besar itu. Yang menarik perhatiannya adalah orang yang bersama mereka.

Gadis itu menggeleng kan kepala, lagipula apa pun yang di lakukan teman satu kampus nya itu bukan lah urusan nya, ia melangkah mendekat pada mobil hitam yang terparkir tidak jauh dari tempat nya berdiri, namun belum berapa langkah ia berhenti, percuma ia bersikap tidak peduli nyata nya dia ingin tahu siapa yang mereka bawa pergi diam-diam seperti itu. Baiklah, dia kembali berbalik, tapi mobil itu sudah mulai berjalan, ia berlari memasuki mobilnya, memutar arah dan mengikuti Van di depan nya dari jarak yang agak jauh.

Headphone nya bergetar namun gadis itu mengabaikan panggilan itu, saat ini dia hanya fokus pada mobil di depan nya.

"Sial!" gerutu nya, "Apa yang akan mereka lakukan di tempat seperti ini?" ia berdecak.