Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak kejadian 5 tahun yang lalu itu Lisa mengutuk dirinya jika bertemu dengan Jungkook.
🌱🌱🌱
Suara keramaian yang mendominasi ruang tersebut. Dari ujung sana tampak wanita berambut coklat dengan memakai dress biru selutut itu sedang tersenyum bahagia bersama teman-temannya menikmati pesta.
"Enggak nyangka ya ternyata Rose udah dahuluin kita semua" ucap wanita tersebut.
"Ya...tapi aku juga enggak lama lagi nyusul dia kok jadi aku enggak bakal kalah juga sama tuh anak. Ye, enggak Jen kita bakal nyusul mereka kan? Ngomong-ngomong kamu kapan nikahannya Jen?" Ucap wanita yang bernama Irene.
Wanita yang ditanya pun menyahut dan dia menjawab. "Enggak lama lagi kok. Tunggu Suga pulang dari Americ baru kita ngurusin semuanya"
"Woah semoga langgeng ya eonnie...jangan lupa undang Tzuyu kesana nanti"
"Iya aku enggak bakalan lupa undang kalian ke pernikahan Ku kok. Tenang aja" balas Jennie apa adanya. Semua yang ada disana hanya mungut-mungut saja kecuali wanita berambut coklat tersebut.
"Lis.." Panggil Jennie kepada wanita berambut coklat
Lisa yang dipanggil itupun tersentak dari lamunannya. "Eh ya? Kenapa eon?" tanya dirinya.
Semua satu sama lain memandang kecuali Lisa. Saat kondisi seperti ini Lisa tau apa maksud mereka saling berpandangan. "Aku masih belum bisa lupain kejadian lima tahun yang lalu itu berat untuk dilupain apa lagi kalian tau kan bukan hanya itu kejadiannya. Aku trauma kemaren aku juga udah usahain buat kencan sama kak Taeyong teman kerja aku tapi aku masih aja canggung sama laki-laki. Jadi, tolong jangan paksa aku buat pacaran"
"Huft...yaudah enggak apa kok. Kami juga nanti bakal bantu kamu Lis" Seulgi mengelus bahu Lisa dengan lembut dan itu tentu membuat Lisa merasa lebih nyaman dari sebelumnya.
Hityouwiththatddududdu 🎵🎵 (suaraderingHpLisa)
"Eh? Sebentar ya...ada panggilan masuk dari mama ku" ujar Lisa yang langsung pergi dari tempatnya tersebut.
Setelah pergi dari tempatnya bergegas menganggkat telfon Ibunya. "Halo? Kenapa ma?"
