Cemburu [BOBJUN]

4.8K 127 7
                                    

Suara air hujan yang bertabrakan dengan aspal dan atap rumah menjadi musik pengiring bagi dua insan yang tengah dilanda keheningan.

Walau rumah itu diisi oleh dua orang, tapi suasananya sangat hening. Tidak ada yang mau untuk memulai percakapan terlebih dahulu. Duduk berjauhan bahkan bertatapan pun enggan. Penyebabnya adalah pria jangkung yang secara tiba-tiba mengamuk saat kekasihnya pulang.

Sudah satu jam mereka hanya saling berdiam diri tidak ada yang hendak memulai percakapan setelah tadi pria jangkung itu mengomel dan menyumpahi kekasihnya.

Hingga tiba-tiba bulir air mata mengalir perlahan di pipi indah sang submissive diiringi dengan isakan kecil yang sayangnya terdengar oleh kekasihnya itu.

Dengan cepat, sang dominant menolehkan kepalanya menghadap kearah kekasih tampannya. Menatapnya bingung namun juga khawatir. Saat ia mendekat dan akan menyentuh kekasihnya, tangannya malah ditepis dengan kasar.

Sang dominant—Bobby— yang memang tidak bisa melihat kekasihnya menangis dengan segera mendekat lalu memeluk kekasihnya, berusaha menenangkannya. Walau terus ada perlawanan dipelukannya, Bobby tetap tidak melepasnya, malah semakin mempererat pelukan terhadap kekasihnya—June.

"Lepaskan aku hyung. Jebal." Ucap June seraya tetap berontak dan terisak dipelukan Bobby.

"Tidak akan sebelum kau beri tahu alasanmu menjadi seperti ini, baby."

"Hyung kumohon. Aku membencimu hyung. Sangat membencimu.." lirih June.

"Ada apa denganmu sebenarnya? Tadi marah-marah dan memintaku diam, lalu tiba-tiba menangis dan berkata kau membenciku. Apa salahku Jun?" Bobby sedikit melonggarkan pelukannya dengan tetap mengelus surai June.

"Kau pembohong hyung. Kau tak mencintaiku. Kau tak mengakuiku sebagai kekasihmu hyung.."

Bobby melepaskan pelukannya, menatap June dengan kedua alis bertautan, "apa maksudmu Jun? Aku tidak pernah membohongimu dan aku sangat mencintaimu aku juga selalu mengakuimu sebagai kekasihku."

"Kalau kau mencintaiku, kenapa kau tampil mesra dengan Jennie diacara tadi hyung? Aku melihatmu di tv tadi. Dan kau sangat mesra dengan Jennie. Apa itu tujuanmu makanya kau tidak mengizinkanku ikut ke lokasi syutingmu?"

Bobby tersenyum dan menatap kekasihnya yang masih saja menangis, "astaga, Jun. Jadi kau seperti ini hanya karena itu?"

"Apa katamu? Hanya karena itu? Hatiku sakit hyung asal kau tau!" June sedikit menaikkan nada bicaranya karena ia sungguh kesal pada Bobby.

"Turunkan nada bicaramu, Koo." Ucap Bobby dengan datar dan memandang tajam kearah June.

"Cih, bahkan sekarang kau memperlakukanku seperti itu. Benar kan kata ku, kau memang tidak mencintaiku hyung. Iya kan?"

"Hyuunngggg... Kenapa diam saja sih? Jawab ak— hmmpphh.."

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan June, Bobby malah menutup bibir indah kekasihnya menggunakan bibir tipisnya yang tidak kalah indah.

"Berhentilah mengatakan hal tidak berguna seperti itu. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu."

June mengalungkan kedua tangannya dileher sang dominant dan menatapnya dengan tatapan sedikit menggoda.

"Benarkah begitu hyung?" June memiringkan kepalanya dan menatap Bobby dengan tatapan polos yang menggemaskan.

"Tentu, baby boy."

"Kalau begitu, buktikan padaku hyung." June menempatkan dirinya dipangkuan Bobby dan menggoyangkan pinggulnya diatas adik Bobby.

Bobby mengangkat satu alisnya dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik June. Memandang kekasihnya dengan penuh gairah dan cinta.

"Apa kau sedang menggodaku?"

"Menurutmu bagaimana hyung?"

"Kau. Menggoda. Jangan menyesal jika besok pagi kau tidak bisa berjalan, baby boy. Sepertinya aku akan bermain sedikit kasar malam ini mengingat sudah hampir dua minggu kita tidak melakukannya."

"Aku jadi penasaran dengan permainanmu malam ini, daddy."

Setelahnya, Bobby menggendong June dan membawanya kekamar. Menciumnya dengan sedikit kasar dan rakus selagi berjalan menuju kamar.

Sesampainya dikamar, Bobby melempar June keatas kasur dan melucuti pakaian June dengan tergesa. Setelah menelanjangi June, Bobby menatap tubuh telanjang kekasihnya dengan tatapan memuja sebelum akhirnya membuka seluruh pakaiannya sendiri dan langsung menyerang June tanpa pemanasan terlebih dahulu.






Desahan demi desahan terus keluar dari mulut June dan Bobby. Sudah lebih dari 5 jam mereka melakukan kegiatan panas itu tanpa berniat mengakhirinya.

June terus menerus mendesahkan nama Bobby dan memintanya mempercepat pergerakan Bobby diatasnya saat June akan mencapai pelepasannya yang entah ke berapa.

Bobby semakin menggila saat June akan mencapai pelepasannya, lubangnya menjadi semakin sempit dan menjepit miliknya. Ia tidak tahan dan akhirnya kembali menumpahkan miliknya didalam June.



Setelah berjam-jam melakukan kegiatan panas, mereka memutuskan untuk istirahat karena June yang memohon dan berkata sudah sangat lelah.

June berbaring menyamping menghadap Bobby dan memeluk posesif kekasih tampannya. Begitu pula dengan Bobby.

"Tenanglah, baby aku tidak akan berpaling darimu. Jennie sudah ku anggap sebagai adikku. Lagipula aku tidak tertarik pada wanita atau pria manapun selama aku masih memilikimu. Kau milikku dan aku milikmu. Catat dan ingat itu. Kau mengerti?"

"Aku mengerti hyung. Aku mencintaimu."

"Aku lebih mencintaimu, Kim Junhoe."

Bobby mengecup kening June lama sebelum akhirnya memulai kembali kegiatan panas mereka yang sempat tertunda sebentar.


















End.



















———————————————————

Work baruuu~
Kali ini aku bikin oneshoot karena sejujurnya otakku suka mampet ditengah-tengah kalau bikin cerita berchapter hehe.

Mungkin terlalu panjang dan ceritanya terlalu biasa. Maafkan aku~ semoga kalian suka ceritanya dan nantikan update ku selanjutnya dengan underrated couple di iKON. Ada yang bisa tebak siapa?

iKON STORY [ONESHOOT YAOI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang