Ada yang spesial tidak hyung untuk besok? read[23.31]
Tidak. [23.31]
Ternyata selain bodoh kau juga pelupa ya hyung read[23.31]
Ya. [23.31]
Hyung, kau benar-benar tidak ingat? read[23.32]
Tidak. [23.32]
Ck, kau ini read[23.32]
Ayo besok bertemu read[23.32]
Di sungai han. Pukul 9 pagi read[23.33]
Hyung? read[23.36]
Hyung? Kau ketiduran lagi? read[23.40]
Hei, hyung! Kenapa dibaca doang sih? read[23.41]
Jangan membuatku khawatir read[23.45]
Hyung? Kau tidur ya? read[23.50]
Baiklah. Mungkin hyung terlalu lelah dan ketiduran lagi read[23.55]
Kau tau, hyung, aku sangat ingin kau jadi orang pertama yang mengucapkan itu. Tapi sepertinya tidak akan terjadi. Kau saja sudah tidur. Yasudah. Selamat malam hyung read[23.57]
Aku mencintaimu🌹 read[23.57]
Keluarlah. [00.00]
Aku didepan rumahmu. [00.00]
Benarkah? read[00.00]
Ck. Jangan banyak tanya. [00.00]
June segera berlari keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Alasannya hanya satu, kekasih manisnya—Jinhwan— sudah menunggunya didepan. Maka ia harus bergegas.
"H-hyung.." June membelalakan matanya tidak percaya dengan kehadiran Jinhwan. Ia kira Jinhwan akan menipunya lagi seperti beberapa waktu lalu.
"Saengilchukkahae, June-ya. Terima kasih telah lahir dan hadir di hidupku. Terima kasih telah menerima ku dengan segala kekuranganku. Terima kasih telah menjadi kekasih yang baik, kekasih yang selalu sabar menghadapiku, kekasih yang sempurna untukku. Aku mencintaimu, sangat."
Jinhwan menyerahkan sebuah kue ulang tahun rasa coklat kesukaan June, tidak lupa dengan lilin dengan angka 22 diatasnya.
"Buatlah permohonan pada Tuhan dan tiup lilin ini, June-ya."
June menutup kedua matanya dan mengepalkan kedua tangannya didepan dada, "Tuhan, terimakasih telah mendatangkan peri Jinhwan untukku. Ku mohon, restuilah hubungan kami. Biarkan kami bahagia atas apa yang kami lakukan. Biarkan hubungan kami bertahan sampai akhir hayat kami."
June membuka kembali kedua matanya dan meniup lilin diatas kue ulang tahun miliknya itu.
Setelahnya, June beralih menatap kekasihnya yang sangat manis dan tampan itu. Diusapnya lembut surai halus milik Jinhwan.
"Hyung, kau yang pertama. Terimakasih. Aku mencintaimu, sangat."
June memeluk Jinhwan erat dan mencium lama pucuk kepala kekasih manisnya.
"June-ya, maaf aku tidak memberimu kejutan mewah. Hanya seperti ini."
June melepas pelukannya, "hyung, begini saja aku sudah sangat senang dan terharu. Dengan kau yang selalu hadir disisiku saja sudah membuatku bahagia, hyung. Jangan tinggalkan aku ya?"
Jinhwan tersenyum manis seraya membelai pipi sang dominant dengan tangan kanannya yang lembut.
"Kau tau kan aku sangat mencintaimu? Mana mungkin aku meninggalkanmu. Jauh darimu sebentar saja sesungguhnya aku tidak sanggup."
"Saranghae, Jinan hyung."
"Nado, saranghae, KooJunhoe."
June mengikis jarak keduanya hingga kedua bibir lembut nan kenyal itu menempel dan saling menyesap satu sama lain. Tanpa ada nafsu didalamnya, hanya ada perasaan cinta tulus yang tersalurkan melalui ciuman itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
END . . . . . . . . . . . .
hallo, aku kembali~ Setelah lama tidak nulis karena kehabisan ide, aku kembali dengan cerita Junhwan! Spesial ulang tahun bapak Junhoe yang sebenarnya udah lewat 🤭 Semoga suka, yaa! Jangan lupa vommentnya hehe
![iKON STORY [ONESHOOT YAOI]](https://img.wattpad.com/cover/169752455-64-k197915.jpg)