Mr. & Mrs. Wu

1.8K 127 25
                                    

Pagi hari di Vancouver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari di Vancouver.

Suho dibangunkan oleh suara alarm dari ponselnya di atas meja nakas. Dengan malas Suho membuka mata, berkedip beberapa kali sebelum mengangkat kedua tangan. Melakukan peregangan ringan untuk melemaskan otot tubuh yang terasa kaku. Setelah kesadarannya pulih seratus persen Suho kemudian meraih ponselnya, mematikan alarm dan membaca beberapa chat yang tak sempat ia buka karena semalam Kris mengajaknya 'tidur' lebih awal.

Setelah membaca semua chat dan membalas beberapa diantaranya, Suho kembali menaruh ponselnya di atas meja. Dengan perlahan ia kemudian mencoba mendudukkan diri, berniat untuk bangun dan memulai aktivitas rutinnya di pagi hari sebelum Kris serta ketiga anak mereka juga ikut terbangun.

Tapi sepertinya pagi ini Suho harus rela aktivitas rutin paginya agak tertunda. Karena ia merasakan sepasang lengan dengan cepat merambat melingkari perutnya. Tak sampai di situ, bahkan kedua lengan itu menarik tubuhnya dengan kuat. Membuatnya terpaksa kembali terbaring dan bersentuhan dengan tubuh suaminya yang sama-sama tak berbusana.

Suho tak marah Kris mengulur-ulur waktunya. Ia malah merasa senang karena dalam tidurnya Kris masih saja clingy, tak ingin jauh-jauh darinya meski dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Kajima~". Rengek Kris kemudian terdengar pelan. Membuat Suho bertanya-tanya apakah suaminya ini sudah bangun? Atau dia hanya mengigau dalam tidur?

Suho pun memperhatikan wajah tampan Kris dengan seksama. Tidak ada kedutan di mata atau pun gerakan halus di sekitar bibirnya. Kris benar-benar masih terlelap bahkan napasnya pun terdengar tenang dan teratur. Jauh dari sandiwara atau pun kepura-puraan.

"Kajima, I can't live without you Baobei. Wo ai ni~". Rengek Kris kembali, membuat Suho semakin yakin jika suaminya ini masih tidur dengan lelap.

Igauan tiga bahasa. Lucu bukan? Dan yang lebih lucunya lagi kebiasaan unik ini ternyata menurun pada si bungsu meski bayi dua tahun itu belum begitu fasih berbicara.

Suho jadi gemas.

Dengan cepat ia pun mengecup bibir Kris. Menelusuri setiap inci wajah suaminya dengan jemari sebelum berbisik "Ye, I'll always be by your side, hubby. Wo ye ai ni" tepat di depan telinganya.

Dan setelah itu Suho terkikik geli, merasa bodoh sudah menanggapi ucapan orang yang sedang tidak sadarkan diri.

Tapi sepertinya dalam alam bawah sadar Kris bisa mendengarnya. Buktinya ayah dari tiga orang anak itu semakin mengeratkan pelukannya. Membuat wajah Suho semakin dekat dengan dada bidangnya.

Ahh aroma keringat Kris... bagaimana menggambarkannya ya? Pokoknya memabukkan hingga Suho tak bisa menahan diri untuk membenamkan wajahnya di dada Kris.

Berada di dalam pelukan sang suami membuat Suho terbuai dan hampir melupakan tugas rutinnya di pagi hari. Untung saja tadi malam gorden tidak ditutup dengan benar sehingga cahaya matahari dapat mengintip masuk melaluinya, memberi tahu Suho jika ia sudah hampir terlambat untuk menyiapkan sarapan dan keperluan lain suami juga anaknya.

[GS] The shape of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang