Namanya Venus, dia adalah seorang wanita keturunan jawa. Usianya kini 24 tahun, kulitnya kuning langsat, matanya sedikit sipit, rambutnya coklat panjang dan tingginya 155 cm. Selayaknya orang jawa pada umumnya, Venus tumbuh menjadi wanita yang lemah lembut, ramah, penyabar dan manis. Namun kisah percintaan Venus tidak semanis sikapnya sedikit mengalami lika-liku, kisah cintanya juga tak semulus pendidikan dan karirnya. Ia adalah seorang lulusan S1 Ekonomi di salah satu universitas ternama di Kota Malang dan sekarang ia bekerja di salah satu bank besar di Surabaya.
Mantan kekasih Venus bervariasi mulai dari anak motor yang ternyata suka mabuk-mabukan, laki-laki yang sok play boy, bahkan ia pernah berpacaran dengan laki-laki yang hampir merenggut mahkota wanitanya. Sampai akhirnya Venus takut untuk dekat ataupun berhubungan dengan laki-laki lagi, trauma yang ia rasakan cukup dalam. Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun hari-harinya suram, ia seakan tak ingin hidup namun ia belum siap untuk mati. Venus menghadapi traumanya seorang diri, hampir setiap hari ia menangis dan juga ia selalu memimpikan hal buruk yang sama berulang kali.
Hari itu bulan seolah mengamini untuk menjadikan malam terlihat kelam, ia tak menampakkan diri membuat malam semakin sunyi. Venus sedang duduk di balkon lantai dua rumahnya, ia memikirkan bagaimana kandasnya hubungannya dengan mantan kekasihnya yang bernama Adit. Venus sangat mencintai Adit bahkan banyak harapan yang sudah ia buat bersama Adit, namun beberapa kali Adit ingin merenggut mahkota wanitanya. Ia pun sudah tidak tahan lagi sampai akhirnya ia memutuskan hubungannya dengan Adit.
Adit lelaki yang berasal dari Jakarta, pergaulan Adit tergolong bebas. Lelaki ini hitam manis, tingginya 172 cm, tubuhnya sedikit kurus, hidungnya mancung, bibirnya seksi dan senyumnya manis. Sebenarnya Adit adalah lelaki yang baik, ia setia terhadap pasangannya, perhatian dan peka. Apa yang di inginkan seorang wanita ada pada sosoknya, hanya saja ia yang seakan kecanduan dengan hal yang berbau dewasa tidak mampu membuat seorang Venus bertahan lebih lama lagi. Selain itu Venus juga tidak bisa lagi bertahan dengan emosi dan keegoisan Adit, juga keluarga Venus sedikit menentang hubungan mereka.
Singkat cerita meskipun Venus memutuskan hubunganya dengan Adit dan ia tahu bagaimana sifat Adit, ia tetap saja tidak bisa membohongi hatinya. Venus masih menyayangi Adit, terkadang ia pun masih berandai-andai bagaimana jika hubungan keduanya diperbaiki. Namun Venus sadar, ia tak akan mampu menjalani hubungan lagi dengan Adit. Banyak hal yang ingin diluapkan Venus pada Adit, ia ingin marah membentak-bentak Adit, ia ingin memukul Adit, ia ingin meluapkan segala kekecewaan yang ia rasakan, namun Venus memilih untuk diam.
Beberapa bulan berlalu ia belum juga mampu melupakan sosok Adit, bahkan rasa sayangnya masih ada. Venus belum mampu dan belum bersedia membuka hatinya untuk lelaki baru, bahkan ia berpikir untuk tidak menikah dan hanya akan mempermainkan laki-laki yang mendekatinya. Setahun berlalu, ia melewati 365 harinya seperti tanpa ada harapan hidup. Namun akhirnya ia sadar bahwa dirinya tidak bisa seperti ini terus, ia harus bangkit. Venus berusaha untuk memaafkan dirinya sendiri, memaafkan Adit dan mengikhlaskan kisah yang telah berakhir setahun silam itu. Tidak mudah memang tapi ia tidak mau keadaannya seperti ini terus.
Satu tahun tiga bulan berlalu, pagi itu Venus sedang mendengarkan lagu sambil melihat-lihat akun instagramnya. Lalu ia mengecek pesan masuk dan ada seorang lelaki yang mengirim pesan padanya.
-Makasih ya udah di follow back-
Venus hanya menjawab dengan singkat
-Sama-sama-
Setelah itu Venus membuka-buka akun lainnya, tanpa penasaran atau ingin tahu siapa dan bagaimana lelaki tersebut. Malam harinya lelaki itu membalas pesan lagi pada Venus dan akhirnya mereka berkenalan. Venus mulai ingin tahu seperti apa sosok lelaki ini, ia pun membuka instagram lelaki tersebut. Boleh juga pikir Venus, tapi hanya sebatas itu ia belum tertarik untuk berkenalan lebih jauh atau mengetahui sosok lelaki manapun sekarang ini. Luka hatinya belum kering, ia masih berjuang untuk bangkit. Perkenalannya dengan lelaki itupun tidak berjalan lama, karena Venus juga bukan tipe orang yang mudah menanggapi orang asing.
YOU ARE READING
Dear Rafa
Short StoryDear Rafa, ini hanya sepenggal kalimat yang mewakili isi hatiku. Ku harap kau bisa merasakan dan melihat lebih dari ini...