Lights On - Shawn Mendes

101 5 0
                                    

Cast:Shawn Mendes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cast:
Shawn Mendes
.
.
.
✧♪✧♪✧♪✧♪✧

Aku membiarkan es krimku meleleh di dalam gelas. Sebenarnya bukan sengaja, tetapi itu terlanjur mencair karena aku lupa memakannya. Seluruh fokusku tertuju pada lelaki tampan yang duduk di hadapanku.

"Ahh, kuenya benar-benar enak!!" Lelaki itu menjilat bibir bawahnya yang terkena krim kue cokelat.

Pasti aku mulai tidak waras. Melihat apa yang dilakukan Shawn dengan lidah dan bibirnya, aku membayangkan sesuatu yang tidak pernah terlintas di otakku sebelum ini. Imajinasi liar.

Aku jadi ingin... ah! Tidak, tidak, tidak! Aku tidak boleh berpikiran kotor begini!

Ingat, dia bukan siapa-siapa, hanya teman baru yang kebetulan sangat tampan! Aku mengingatkan diri sendiri.

Dengan gerakan cepat aku menyambar gelas es krim milikku dan meminum isinya menggunakan sedotan. Siapa tahu minuman dingin ini bisa menyembuhkan otakku yang tiba-tiba mesum.

"Enak?"

Aku mengangkat wajah. Dia sedang menatapku sembari menopangkan kepala di sebelah tangan yang bertumpu di meja. Rambutnya yang bergelombang mencuat dari sela-sela jemarinya. Aku menelan ludahku dengan susah payah. Dia terlalu mengagumkan.

"A-apa? Ini?" Dengan gugup kutunjuk gelas kosongku. "Enak."

"Kamu suka dessert manis juga?"

"Iya. Suka banget," jawabku.

"Kita sama lagi! Aku paling suka chocolate cake seperti yang aku makan tadi, dan juga muffin. Sayang di kafe ini nggak ada muffin, tapi untung ada banyak kue lainnya. Kalau kamu, pasti paling suka es krim, ya?"

Aku mengangguk sembari mempersembahkan senyum terbaikku padanya.

Entah mimpi apa aku tadi malam. Hari ini aku sangat beruntung. Lelaki tampan yang sebenarnya merupakan orang asing ini menemaniku sejak pagi tadi. Sampai kini matahari sudah terbenam, dia masih betah bersamaku.

Namanya Shawn.

Kami berkenalan tadi pagi, di breakfast room di hotel yang kami tempati. Waktu itu semua meja penuh, hanya tersisa satu meja yang kami bagi berdua.

Dari perkenalan itu kami langsung akrab karena ternyata aku dan dia punya banyak kesamaan. Diantaranya, kami sama-sama baru satu malam berada di Tokyo, sama-sama menyukai hotel bagus walau harga kamarnya mahal, dan sama-sama sedang berlibur sendiri saja. Selain itu, selera makan dan selera musik kami pun mirip.

Aku senang dapat bertemu dengan lelaki yang ramah dan ceria seperti Shawn. Dia menyenangkan. Terlebih lagi, sosok Shawn sungguh membuatku terpesona. Tubuh tingginya, rambutnya, wajahnya yang rupawan, semua itu sangat memanjakan mata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romantic Song FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang