Chapter 10

21 5 2
                                    
















"Naa mksd lu ngomong ke gitu apaan? Lo kenapa hah?? Siapa tuh cewek??"

Gelay anjing liat tu cewek. Mana mukanya pucet gitu, matanya item kaya panda. Pake dress putih gitu. Si Ghina ko bisa kaya yang deket gitu yah?

"Pergi kalian. Saya tidak mengenal kalian. Pergi!! Pergi!!" Ghina melotot ke si Gaisya.

"Lo bukan Ghina! Siapa lu??!!"

Anjing!


Berani amat sih ini si Tita.


Cewek yang disebelah si Ghina ilang gitu aja. Tinggal si Ghina doang, itupun masih kaya tadi. Ehhh taunya si Gaisya narik si Ghina, tapi ga bisa berat katanya.

"Kita bopong ajalah. Buruan."

Atas ide Delia, kita semua bopong si Ghina. Tita bagian kepala, Gaisya ama Delia bagian badan, gue bagian kaki. Yang gampang aja gue mh.

'Syalan, si mela enak banget ngangkat kakinya doang, lah gue ama si Delia??- gaisya

'Syukur Ghina bisa dibawa balik. Untung aja setannya ga ada.- tita

'Berat asw.- delia

'Bulu idung gue copot- gue







OoO



"Ya Allah, kalian selamat??! Syukur. Ehh Bondan, bantu mereka. Bawa gadis itu ke ruang kesehatan"ucap pak gundul. Gue ga tau sapa namanya yang jelas digundul.

Ghina udah dibwa ke ruang kesehatan sama pak Bondan. Gue tau namanya karena gue liat name tag-nya tadi. Liat pak Bondan rasanya gue pen nanyi.

Apapun yang terjadi~~

Kukan slalu ada untukmu~~

Janganlah kau bersedih~~

Keus evriting skanebi okey~~

Tapi serius lho, pak Bondan mirip sama Bondan penyanyi itu. Gue aja yang pertama liatnya kaget.

Napa jadi bahas pak Bondan sih??!!

Balik ke leptop#

"Kalian nemu dimana?"tanya pak gundul.

"Di tengah hutan pak"jawab Tita

"Emm pak, tadi kami liat perempuan seumuran kami sama temen saya, pake gaun putih gitu. Itu siapa yah?"

Pak gundul ngeluarin nafasnya gusar.

"Nanti kalian akan tau."

Abis itu ga ada yang buka suara cuman kedengeran suara jam.

"Maaf saya telat"

Gue auto nengok ke sumber suara



























ANJAYYY!!!















COWOKNYA GANTENG ASU!!!





















MIRIP ONG SEONGWOO WANNAONE!!








"Eh tidak apa-apa Harris. Duduk-duduk"

Dia duduk tepat di depan gue. ganteng bat ya Allah. Mirip pisan sama Ong.

"Oh ya anak-anak, perkenalkan ini Harris"

"Hi. Aku Harris."

"Aku Tita.."

"Aku Gaisya panggil aja Gaisya"

"Aku Delia.. panggil deldel aja gpp mas"

"Haii. Aku Melati.. panggil aja mela"
'Baby honey juga boleh hihi'

"Jadi begini nak Harris. Blablablablabalabalabalabala..."

Pak gundul itu ngejelasin semuanya ke Ong ehh Harris. Gue ama yang lain cuman menyimak. Lebih tepatnya kita mandangin si Ong. Elahhh jadi manggil Ong beneran dah!

"Jadi begitu nak Harris"

Harris menghela nafasnya. Dia ngeliatin kita terus senyum. Diabetes aingg!

"Maaf yah atas perbuatan Julia pada kalian. Jika teman kalian kenapa-kenapa, saya yang akan tanggung jawab"ucap Harris

Lehh!? Sapa tuh Julia?!

"Maaf sebelumnya Ong-- ehh Harris, Julia itu siapa yah?"tanya gue

"Saya akan bercerita sedikit tapi tolong setelah mendengar cerita ini kalian hatus tutup mulut. Mengerti?"

Kita ngangguk aja.

"Julia adalah teman saya. Saya dulu sempat dekat dengannya. Namun pertemanan saya dan Julia putus lantaran Julia hampir menjadikan saya sebagai budak sihir hitamnya--"

"What!! Ko bisa yampun seharusnya kamu itu melawan jangan mau kamu dijadikan budak sama-mmmftt"

Gue lagi ngomong malah dibekem sama si Tita.

"Lanjut Harris"

Harris senyum,
"Tujuan dia menjadikan saya sebagai budak sihir hitamnya agar saya dapat memberikan tumbal untuknya. Dari situ saya pergi menjauh dari Julia. Tapi 2 minggu setelahnya saya mendapat kabar bahwa Julia sudah tiada. Dia membunuh dirinya disini. Tapi saat saya melihat lokasi kejadian, saya menemukan satu pohon yang bertuliskan 'Menginjakan kaki disini sama saja dia budakku. Terlepaslah mereka dari kodrat seorang manusia. Mereka yang kini  menjadi milikku. Mereka juga yang dia akan selamatkan.'  Maksud Julia adalah Aku yang akan menyelamatkan Mereka yang menginjakan kaki disana. Aku yang akan membawa mereka pulang ke alam sadar manusia. Akupun tak mengerti, mengapa harus aku. Tapi aku tak mempermasalahkannya lebih lama. Lagipula untuk membantu seseorang tak perlu alasan bukan?"


Bijaknnya Ong Seongwoo.:*


"Ya kita semua mengerti dan kami berjanji akan tutup mulut atas masalah ini"ucap Delia

Harris senyum ke arah Delia.


GUE DIDEPAN LO HARRIS??!



"Permisi, Anak-anak , gadis itu sadar. Dia meminta saya untuk memberitahu bahwa dia ingin bertemu kalian"ucap pak Bondan yang nonggol ga tau darimana.

Kita cuman ngangguk doang terus jalan ke ruang kesehatan.





OoO


"....... jadi gitu na"

Delia sudah selesai berdongeng ria dengan Ghina. Dia udah cerita tentang yang tadi. Ghina awalnya bingung sama dongeng Delia yang bilang dia kabur tapi sedikit demi sedikit dia ngertilah.

Si Harris masih disini. Katanya mau kenalan. Katanya yahhh.

"Kita pulang sekarang aja yah. Barang-barang biar pak Bondan yang urus."ajak gue

"Iyah, cape guys. Pen balik lagian udah ga betah disini"ucap Tita sambil megang lehernya.

"Emm, gimana kalo saya antar?"

"Ehh ga ngerepotin Harriskan?"ucap Gaisya. So Iyehh

"Sama sekali ga ko"

"Boleh deh"ucap Tita.


Akhirnya kita pulang ke rumah dengan Harris yang nganterin kita. Kejadian tadi masih melayang gitu aja dikepala gue. Lama-kelamaan mata gue berat dan gue masuk ke alam mimpi, dimana gue mimpi lagi di Seoul.















OoO

823 kata
Lumayanlah.

Voment!

My Super Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang