Rekomendasi Cerpen Adeste Adipriyanti

131 1 0
                                    


Judul: Koma

Penulis: Adeste Adipriyanti

Diterbitkan oleh Fiksi Lotus (https://fiksilotus.com/2011/12/29/koma/)

1. Karakter 'aku': Emosinya stabil banget. Awal aku baca kalimatnya kak Adeste ini, aku nyangkanya ini bakalan jadi cerpen dengan alur cerita yang sangat emosional. Tapi ternyata enggak. Keren, aku ga kebawa sedih dan malah kebawa dengan alur ceritanya. Dia ga menggebu2 menceritakan kesedihan terhadap kematian neneknya.

2. Alur: Ini cerpen cuma seperti catatan aja. Dia menyebutkan tanggal dan tempat di cerpen itu, serta kejadian2nya. Mungkin bisa dibilang alur mundur.

3. Konflik:  Si tokoh 'Aku' percaya sama peramal yg meramal bahwa neneknya meninggal umur 84 tahun. Dalam bahasa mandarin angka 4 (si) bisa artinya empat bisa artinya mati. Teorinya keren sih, jadi neneknya meninggal umur 80 thn, sedangkan perkiraan dia neneknya meninggal 84 tahun sesuai yg peramal ramalkan (?). Tapi ternyata tidak. 84 itu artinya '80 thn 4(mati)'. 

5. Narasi: Full of narration. Hanya penggalan ucapan neneknya yg teringat oleh dia aja dan menurut aku itu bukan termasuk dialog ya.

6. Logika cerita: Alurnya logis, gaada yg kontradiktif, tapi adanya soal ramalan-ramalan itu mungkin masih butuh dijelasin di mana sisi logisnya. Kematian kan gaada yang tau.

6. Dialog: tidak ada (gatau kalo potongan omongan neneknya itu bisa dibilang dialog atau enggak).

7. Gaya bahasa: Kak Adeste ini cenderung menggunakan kalimat yang pendek-pendek dalam narasinya. Tapi penjelasannya detil banget dan runtut. Sukaa beud.

8. Pesan: Hal yang paling berkesan bagi aku adalah Oma Tara emang benar-benar sosok orang yang pantas disayang ya dan juga ketegaran si tokoh 'aku' juga pantas dicontoh menurut aku. Baginya hidup kan mesti berlanjut meski kita kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup kita melalui kutipan ceritanya:

Tamat tidak selalu titik. Tamat bukanlah akhir dari segalanya. Tamat adalah koma. Karena kehidupan lain terus bergulir. Satu tertunduk mati yang lain tumbuh. 


Benar-benar menganggumi gimana cara Kak Adeste membuat tulisan ini. Love Love Love.

Thank you^^ 

Rekomendasi Cerpen BagusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang