SATU

2.8K 293 33
                                    

Uwuuuu maapkan upil yang hutang numpuk,tapi malah buat story baru lagi.

WARNING!!

TYPO BERTERBANGAN!!

Enjoy Readers!!

"Mantep,Bro,nilai MTK lo nyaris sempoa! Eh,maksud gua,SEMPURNA!!" Ujar Mingyu tiba-tiba merampas bola basket dari tangan Jeongguk yang baru saja masuk kelas.Jeongguk terkejut,tetapi tidak peduli lalu duduk di sebelah anak itu.

"Nih,kertasnya;98 Coy!" Mingyu melatakkan kertas ulangan tiga hari lalu.

Jeongguk meraihnya,memeriksa setiap nomor yang dia kerjakan lalu tersenyum simpul sambil meletakkannya lagi.

Nilai sembilan sudah biasa untuknya,tapi ini baru kesekian kali untuk pelajaran matematika.Senang,sungguh.Tapi karena pembawaan Jeongguk yang dingin dan anteng,dia hanya menunjukkan perasaan itu dengan satu senyuman singkat.

"Makan apa lo sebelum ulangan?" Mingyu turun dari atas meja,duduk dengan benar di kursi sebelah sahabat yang telah dia kenal sejak SMP itu.

"Orok bayi." Jeongguk mengecilkan volume suara jadi lebih serius sambil melirik ke penjuru kelas. "Katanya kalo makan itu,otak lo jadi encer pas ngerjain MTK," Lanjut Jeongguk kembali menatap Mingyu.

"SUMPAH LO JENK?!!"

Jeongguk hanya mengernyit,dia sudah tidak heran lagi dengan keluguan sahabatnya itu.Mengeluarkan iPod dari saku celana,dia memasang headset di telinga kanan.

"Eh,bro,lo serius gila? Makan orok?" Mingyu merendahkan suara,mendekat ke arah Jeongguk. "Najis,jijik!"

Berhenti menyalakan lagu,Jeongguk menimpali "Otak lo ketinggalan di rumah ya?"

(´∀')

Dering bel istirahat menggema di seantero sekolah.

"Basket guk,buru!" Jaehyun menyenggol pundak Jeongguk sebelum dia keluar bersama teman-teman yang lain.

"Duluan,entar gua nyusul." Jeongguk menoleh sebentar,kemudian dia berkutat lagi dengan catatannya yang tertinggal.

Untuk masalah pelajaran,Jeongguk memang selalu jadi yang paling unggul.Tapi itu tak lantas membuat Jeongguk jadi sombong.Dia banyak membantu teman-temannya yang kesulitan menangkap pelajaran.Bahkan,tidak segan dia menerima ajakan teman untuk membantu mengerjakan tugas individu.

Itulah kenapa dia disenangi banyak orang.Pintar dan rendah hati.

"Guk,Guk,Guk!" Mingyu masuk ke dalam kelas setengah berlari. "Ada anak baru!"

Jeongguk tidak menggubris.Dia harus segera menyelesaikan catatan dan menyusul teman-temannya di lapangan.

"Lo denger gua kagak sih?" Mingyu mulai rewel sendiri,dia berdiri di depan papan tulis menghalang-halangi pandangan Jeongguk.

"Awas,lo,ah,gua buru-buru nih!" Jeongguk berhenti dengan buku dan pulpennya,menatap Mingyu dengan dahi mengerut.

"Ada anak baruuuuu! Cowok!!!"

Jeongguk mengambil buku tulis di atas mejanya,pindah ke meja guru melewati Mingyu yang berdiri.Dua baris lagi catatannya selesai,setelah itu dia akan langsung berlari ke lapangan membawa bola hitam kesayangannya tanpa menghiraukan Mingyu dan omongannya soal anak baru itu.

Logikanya,kehadiran anak baru itu memang tidak ada sangkut pautnya dengan Jeongguk.Yang dipertanyakan Jeongguk,kenapa Mingyu begitu rewel?






T
B
C.

Jelek :)
Minta pendapat ya :)

Fake [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang