Kereta Api

269 2 0
                                    

Pagi ini, saya mengajak anak naik kereta api. Dia excited, seperti ritual kalau naik kereta api dia pasti membeli roti "Roti O" namanya.

Setelah menunggu hampir 30 menit akhirnya keretaa api datang, kita langsung naik. Kita duduk di bangku yang masih kosong, tak lama kemudian kereta penuh oleh penumpang lainnya dan bangku samping saya pun ada yang mengisi.

Seorang nenek berusia 60 tahun duduk di samping saya. Kesan pertama saya melihatnya, nenek yang supel karena meskipun tidak saling kenal ia langsung bercerita tentang dirinya dan keluarga. Ketika duduk ia langsung mencari buku katanya bahaya kalau buku itu tidak ia bawa, saya kira ia seorang guru lalu dia cerita kalo ada yang isi pulsa untuk membeli kuota, sambil mengeluarkan hp android nya ia terlihat mahir menggunakan gadget. Hp nya pun cukup bagus untuk nenek seusianya, ternyata yang mengisi pulsa anaknya. Pulsa senilai 90 ribu untuk kuota internet.

Ia bercerita banyak hal, dan yang paling membuat saya tersentuh ternyata di usia nya yang tak lagi muda dia masih semangat untuk mencari rezeki. Buku yang khawatir tertinggal adalah buku catatan hutang pedagang kepadanya. Ia menjual sebuah gaun pengantin yang telah diberi bordir dan hiasan payet. Usaha itu telah lama ia geluti, hampir 15 tahun meskipun suami nya pensiunan guru tetapi ia masih semangat. Semangat nya masih sama seperti dulu, padahal ia memiliki kadar gula darah yang cukup tinggi, kakinya pun sering kesemutan hingga ia terpaksa memakai kaos kaki. Ia bercerita tentang jaman dulu, kalo semua itu untuk sekolah anaknya karena ia tak mau mengandalkan gaji suami nya meskipun sudah jadi pns. Ia pernah tinggal 30 tahun di Pontianak ikut suaminya dinas lalu pindah ke Bandung sampai sekarang karena memang ia memang orang asli Bandung. Ternyata memang kerja keras ia selama ini membuahkan hasil, ia berhasil menyekolahkan ketiga anaknya dan semua menjadi PNS. Dua orang menjadi guru dan satu orang menjadi polisi.

Ternyata memang perjuangan seorang ibu tidak ada batasnya. Apapun ia lakukan demi melihat anaknya sukses.

Ia pun bersyukur karena berhasil membuat anaknya sukses. Tak terasa waktu satu jam perjalanan, akhirnya kita sudah sampai di tujuan kita pun berpisah menyusuri tujuan masing - masing tetapi tak sengaja saya melihatnya kembali di sebuah toko baju pengantin, dari jauh saya melihat ia sedang berbicara dengan pedagang sambil membawa tas besar berisi barang daganganya.

Semoga selalu di beri kesehatan dan keselamatan juga rezeki ya nek. Ada cerita inspiratif dari nenek yang membuat saya untuk lebih baik lagi.

"saya tidak mau mengandalkan gaji suami dan anak, dan saya tidak pernah sama sekali memarahi anak saya dan itu membuat saya lebih dekat dengan mereka" kutipan dari seorang nenek ketika di kereta api.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 10, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

InspiratifWhere stories live. Discover now