Disuatu Kota Surabaya, terlahirlah sang princess cantik. Dari sepasang suami istri. Gres dan Dyta. Merekalah orang tua dari sang princess bernama Anzelta Gredy. Sang bayi menangis setelah lahir. Tercipta senyum manis di wajah Gres. Yaitu papa dari Zelta. Sedangkan Dyta masih belum tersadar.
2018
Zelta memasuki jenjang SMA.
"Mba, Bunda belum pulang?" Tanya Zelta yang sedang menuruni rumahnya. "Belum Neng." Kata Mba Biah sibuk menyiapkan sarapan Zelta. "Kapan Bunda pulang?" Gumam Zelta yang membuat Mba Biah berhenti sementara. "Telfon bunda lu!" Teriak Zayn dari kamarnya. "Udah jangan bertengkar... Ini sarapanya udah siap!" Kata Mba Biah. Zelta memakan sandwich yang telah disiapkan oleh Mba Biah.
Kak Zayn sedang menuruni tangga sambil berkata, " Ayo giih berangkat!" Ajak Kak Zayn. Zelta langsung mengambil tasnya dan segera berangkat sekolah.dimotor..
"Tumben mau nganterin?" -Zelta
"Sebagai kakak yang baik dan smart dan sayang pada adiknya, bla bla bla bla..."
Zelta mengeluarkan headsetnya dan memasangkan pada telinganya sendiri selagi kakaknya bawel."Zelta lu ga nyoba telat?" Tanya Kak Zayn yang selalu sesat itu.
"Idiih lu emang suka ya gue telat?!"
"Udah dih. Sana!" Suruh Zayn.Zelta berjalan di pinggir lapangan dengan mendengarkan lagu dari headset nya dan memasukan tanganya kedalam jaket yang ia kenakan. Buk! Zelta menabrak seorang laki laki. "maaf," Zelta meminta maaf pada lelaki itu dan tetap berjalan. "Hei! Maksud lu apaan?!" Teriak lelaki itu. Zelta tetap tidak peduli.
sesampainya dikelas, bel sekolah berbunyi menandakan bahwa sudah masuk sekolah. Zelta saat itu sedang mengelamun ke arah jendela yang menghadap lapangan. "Oke anak anak, kita kedatangan murid baru.Perkenalkan namamu." Suruh Bu Kinan. "Hai, kenalin gue Lyon Alwendy. Panggil gue Lyon." Lyon adalah pria yang berpostur dingin, gagah, berahang keras, tinggi dan tidak tanggung tanggung berantem. Semua murid perempuan di kelas sangat mengagumi sang Lyon. "Oke Lyon, kamu boleh duduk di sebelah Dyno." Lyon pun berjalan menuju meja yang dimaksud oleh Bu Kinan.
"huft." Ucap Zelta saat menyadari kedatangan Lyon di bangku pas depan Zelta. Lyon pun menoleh ke arah Zelta. "Kenalin gue Lyon."
"Bodoamat. Gue udah denger." Jawab Zelta. Pelajaran pun dimulai.Saat pulang sekolah, Zelta bertemu Lyon. Lyon saat itu sedang membawa es jeruk. Brugh! Baju Zelta basah. Sedangkan Lyon hanya berjalan sambil menyenggol Zelta. Hanin saat itu sedang di sebelah Zelta tidak hanya diam saja. "HEI! MAKSUD LU APA?! BUKANYA MAAF ATAU BERLUTUT MALAH JALAN GITU AJA!! SYUKUR SYUKUR LU GANTENG!! MOGA MOGA LU KENA AZAB!" Omel Hanin. "Udah lah Nin." Zelta berusaha menenang kan Hanin.
Malamnya, Zelta sedang ada di toko buku. Dan sedang mencari udara segar di malam hari. Saat di toko buku, Lyon menemukan Zelta. Tetapi Lyon diam saja. Zelta ingin membaca detektif Conan episode 55 namun sayangnya buku tersebut ada di rak paling atas. Zelta berusaha mengambilnya. Namun sayang, Zelta tidak dapat menggapainya. Lyon datang mengambil buku tersebut. Lyon berjalan menuju kasir. Lalu membayarnya. Tiba tiba Lyon menggapain tangan Zelta dan mengajaknya ke Kafe dekat situ.
Sesampainya dirumah, "Makasih." Singkat dari Zelta. "Ngapain? Gini aja udah makasih." Jawab Lyon. "Au ah. Gue mau masuk dulu." Dengus Zelta. "Bentar." Lagi lagi tangan zelta dipengang oleh Lyon. "Nih," Lyon menaruh plastic bag yang berisi buku komik Conan dari episode 55 sampai 70. "Ngapain.?" Tanya Zelta. "Lu gamau?" Tanya Lyon. Zelta pun langsung mengambil buku tersebut dan berjalan cepat menuju rumah megah nya itu.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa follow IG nya matcha ya!!
@matchaatii
.
VOTE DULU SEBELUM KE SELANJUTNYA!!