[1] Meet again

323 33 25
                                    

Dunia keartisan sudah melekat pada diri seorang lelaki ini sejak kecil, Aliando Akhsa Adhiraj. Pemuda umur 25 tahun yang memiliki segudang bakat. Digandrungi banyak fans tak membuatnya sombong, dia salah satu idola yang sangat ramah dan juga baik. Setelah lama vakum didunia entertaiment, kini ia sibuk dengan syuting film barunya yang akan tayang 3 bulan lagi,

"Ali.." Panggil Kayla duduk disebelah adiknya. Dengan wajah gusar.

"Kenapa?" Tanya Ali tak menghentikan aktifitasnya bermain game di hp.

"Gue mau bilang sesuatu, dengerin pliss !" Ucap Kayla sedikit gugup.

"Apaan sih Kai? Cepet bilang. Gue lagi asyik nih!" Ucap Ali terus memainkan ponselnya.

"Lo udah tanda tangan kontrak Li, gue harap setelah lo tau berita ini.. Lo nggak bertindak gegabah.." Ucap Kay berhati-hati, bingung menjelaskan kepada adiknya harus bagaimana. Sambil memegang erat teks yang akan di baca adiknya. Membuat sang adik mematikan ponselnya nenatap garang kearah sang kakak,

"Apa sih tinggal ngomong bereskan? Gakusah pake tela tele!" Gertak Ali menyadari ada yang tidak beres dengan kakaknya.

"Lo bakalan adu akting sama--" Ucap Kay sedikit bingung akan menyampaikan atau tidak.

"Sama?" Ucap sang adik naik setengah oktaf menunggu ucapan sang kakak.

"Prill- prilly!" Ucap sang kakak, seketika Ali bungkam memalingkan muka, mata lelaki itu mulai berair.

"Batalin kontrak kerja kita!" Ucapnya tegas tak terbantahkan.

"Ali... dengerin gue!" Ucap Kay mencekal lengan adiknya yang hendak pergi meninggalkan tempat syuting.

"Apa lagi?" Jawabnya dengan mata memerah menahan tangis,

"Lo udah tanda tangan kontrak. kalo lo batalin satu belah pihak. Denda yang akan lo bayar itu banyak, kasian mamah sama Giselle, kita semua bergantung sama lo.. Maafin gue, gue belum bisa cari nafkah buat keluarga... Kalo lo mau batalin kerja kontrak kita, gue gpp.. Biar gue aja yang banting tulang buat Mamah dan Giselle,lo gausah kerja! Makasih ya udah mau nyukupin kebutuhan kita" Ucap Kay menggenggam erar tangan sang adik lalu pergi meninggalkan Ali dengan beruraian airmata.

"Tunggu!" Ucap adiknya menghampiri kakaknya mengacak gemas rambut sang kakak. Ali tersenyum,

"Demi mamah, demi kalian semua. Gue janji bakalan terus berusaha semampu gue! Maafin keegoisan gue Kai, gue bakalan tetep lanjutin ini semua! Demi kalian!" Ucap Ali.

Kay terdiam, airmata dipelupuk matanya sudah jatuh kembali,menatap punggung sang adik yang amat ia sayangi, satu satunya pria keturunan abahnya yang telah tiada. Sungguh tegar dan bertanggungjawab membuat Kay haru.

"Maafin gue!" Ucap Kai. Berlari memeluk sang adik.

"Gak papa, lo gak salah!" Ucap Ali melepaskan pelukan sang kakak. Menghapus sisa airmata sang kakak.

Setelah take hari ini selesai, Ali bergegas menuju apartemennya. Meluapkan rasa yang selama ini dia pendam.

"Kenapa Tuhan nyiptain hati kalo untuk disakiti?" Teriak Ali menjambak rambutnya menatap bingkai foto dua orang insan yang sedang bahagia menikmati waktu kebersamaannya.

"Kenapa lo datang lagi disaat gue udah berhasil ngelupain lo? Bangsat!" Teriak Ali memaki foto gadis didepannya. Membanting pigura serta merobek foto gadis yang telah melukai hatinya.

Disisilain dikediaman Prilly Paramastri Chandramaya.

"Anak mama, gimana tidurnya nyenyak nak?" Ucap sang bunda pada putri kesayangannya, sambil mengecup pucuk rambut gadis itu.

Asal Kau BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang