Maaf sebelumnya. Aku lupa tanggal berapa tepatnya. Tapi aku masih ingat dengan jelas waktu itu.
Kau lelaki tinggi, kurus tapi tetap terlihat keren dimataku.
Saat itu aku hanya suka melihatmu, tak ada yang lebih darimu.
Namun aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal dihatiku, setelah itu pikiranku tak karuan ke arah mana perginya.
Aku sering membayangkan kalau aku dan kau suatu hari akan menjadi "kita".
Gila! Ya, aku gila. Aku tak tahu mengapa pikiranku bisa seperti itu.
Aku masih ingat gurauan pertamanya. Saat itu aku sedang berkaca sambil memandangi sepatuku yang mulai usang. Dia berkata "ngelihatin sepatunya mbak? " sambil tersenyum padaku. Aku yang terkejut saat itu memerahkan pipiku seketika. Aku malu.
Sejak saat itu aku mengenalnya lebih baik, sering bercanda gurau. Namun, dia seperti itu kepada semua orang, tidak, semua wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tentang Aku yang (Menyukai Kamu)
ЧиклитMaaf sebelumnya, ini bukan sajak. Ini adakah beberapa potong kalimat yang mengungkapkan isi hatiku kepadamu. aku tak tahu siapa diriku, yang jelas aku menyukaimu. jika tak pantas, biarkanlah. biarkan tulisanku menjelaskan semuanya.