Pagi ini,semua warga desa disibukkan untuk mempersiapkan kebaktian Petang nanti.
Akan ada sedikit persembahan yang rutin diberikan tiap tahunnya oleh warga desa kepada katedral tua di atas bukit itu.
Sebagai peringatan atas kisah romantis sepasang kekasih yang tewas gantung diri karena harus menerima kenyataan jika masing masing mereka akan dijodohkan.
Ikatan cinta mereka memang kuat,tapi tidak bisa mewaraskan mereka.Pukul 12.00 lonceng katedral itu pun berbunyi,Pertanda akan dimulainya ibadah untuk mereka yang ingin beribadah disiang hari yang terik ini
"Hai elisa,kau juga diperintah ibu Margareth untuk pergi kesini?"(tertawa)Guyonan dari Leon kepada Elisa yang baru saja mendaki bukit untuk sampai ke katedral tua itu,berkeringat dan ngosngosan
"Tutup mulutmu Leon,aku tak tau kenapa anak muda yang cantik jelita seperti aku ini diperintahkan mendaki bukit yang melelahkan ini"Elisa menggerutu sambil membersihkan rok merah jambunya yang lusuh itu
Leon mendekat,dengan jas hitam dan dalaman kemeja putih lengkap beserta dasi kupukupunya
"Wangian apa ini?kotoran kudapun tidak akan seharum ini"Elisa berbisik,masih merunduk membersihkan rok merah jambunya
"Hai,kau menyamakan parfumku dengan kotoran kuda?"Leon berdiri didepan elisa sambil tersenyum kesal
"Oh hai Leon,aku merasa terpijak kotoran kuda saat bergegas kebukit ini tadi"Elisa mengelak sambil melihat telapak sendalnya
Leon mengambil sendal lusuh elisa,dan melemparnya ke jurang yang tepat berada disamping mereka
"Le le Leoooon! kenapa kau membuang sendal ku?bagaimana aku akan memasuki katedral tanpa sendal?Ambil sendal itu kebawaaah!!!"Elisa berteriak dan perhatian semua orang tertuju pada mereka berdua
"Sendal lusuh itu tak pantas kau bawa kesini(tertawa). Ayo masuk ke katedral,ibadah akan dimulai"Leon beranjak pergi dengan membawa bingkisan berwarna merah jambu meninggalkan wanita yang masih marah itu.
"Sialan,ambil sendalku itu kebawaaah cepaattt!!!"Elisa berteriak kembali sambil berlari kearah leon dan tangannya menggapai kerah belakang dari jas hitam Leon.
Tangan kanannya berhasil menggapai kerah belakang jas Leon dan menariknya sekuat tenaga.
Itu tarikan kemarahan Elisa,sampai sampai bingkisan yang dipegang Leon pun terjatuh"Hei bodoh,Ambil sendal ituuu!!!! kau tak akan bisa masuk sebelum sendal itu kau dapatkan!"kemarahan Elisa memuncak
Sepasang anak muda ini masih menjadi pusat perhatian dari para jemaat yang akan memasuki katedral
"Elisa,bisakah kau memberitahu kami tanggal pernikahan kalian?"teriak bibi Mona dan mengundang tawa para jemaat lain
Leon dan Elisa memang diketahui sangat dekat sejak kecil,dan orang orang beranggapan jika mereka berdua sangat cocok jika menjadi pasangan suami istri
Tetapi jika dilihat dari derajatnya,Leon yang merupakan anak saudagar kaya di desa itu sangat tidak pantas menikahi gadis pengembala seperti Elisa
Memang sejak lama,Elisa sudah memendam cintanya kepada Eeon.
Elisa menganggap jika derajat sosial mereka yang menghalanginyaCinta akan menyatukan mereka
(JIKA LEON JUGA MENCINTAI ELISA)"Tanyakan pada Leon bi! lelaki bodoh ini tak akan berani mendatangi rumahku untuk melamarku,aku sudah lama menunggunya"sahutan Elisa spontan
"Benarkah?? Tuan Leon!! Elisa menunggumu!! hahahaha..." bibi Mona dan para jemaat kembali tertawa mendengar pernyataan dari elisa tersebut
"Kau menyukaiku?Kau menungguku?"tanya Leon berbisik
KAMU SEDANG MEMBACA
CATHEDRAL TUA
Teen Fiction"Kau tak akan paham isyarat isyarat itu Leon" ujar Elisa "Sudah 36 kali lonceng katedral tua ini berbunyi setiap tahunnya dan kau tak akan tau bagaimana cintaku tertahan selama 16 tahun yang sangat sangat membosankan ini dan kau juga tak akan tau b...