Ku menatap dalam pada mata yang coklat dan muram.
Tanpa kau rasa ada tetesan
Bulir-Bulir air mata jatuh seolah tak dapat kau bendung.
Sementara aku hanya diam termenung.
Aku tau kau rapuh, meski dengan sekuat tenaga ku coba merengkuh tubuh mu yang terdiam angkuh.
Seolah semua yang kita tempuh berada di akhir labuh.
Diam ku seolah curam dan suaraku selaksa gundam.
Ku tak mampu lagi mengukir seulas senyum di bibirmu yang getir menahan lelah yang hanya ku topang pasrah.
Ku eratkan pelukan pengobat jengah yang membuat kita kuat dan tak menyerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Kesedihan
Random"Ingin menangis, tapi tak bisa. "Ingin berlari, tapi tak kuasa. "Ingin bahagia, tapi tak pernah ku rasa. "Ingin mati, tapi takut dosa. "Merana, dan merana. "Kecewa, dan kecewa. "Tiada suka, dan tawa. "Yang ada hanya tangis, dan luka.