kau

31 1 6
                                    

Ku menatap dalam pada mata yang coklat dan muram.
Tanpa kau rasa ada tetesan
Bulir-Bulir air mata jatuh seolah tak dapat kau bendung.
Sementara aku hanya diam termenung.
Aku tau kau rapuh, meski dengan sekuat tenaga ku coba merengkuh tubuh mu yang terdiam angkuh.
Seolah semua yang kita tempuh berada di akhir labuh.
Diam ku seolah curam dan suaraku selaksa gundam.
Ku tak mampu lagi mengukir seulas senyum di bibirmu yang getir menahan lelah yang hanya ku topang pasrah.
Ku eratkan pelukan pengobat jengah yang membuat kita kuat dan tak menyerah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Coretan Kesedihan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang