Bab 1

63 14 8
                                    

"Dasar cowok brengsek"

"Dasar sahabat laknat"

"Kalian udah nyakitin hati gue"

"Terutama lo ta, lo gak pantes di sebut sahabat, lo udah nusuk gue dari belakang, lo itu udah nikung gue, dulu lo yang antusias banget gue jadian sama Reno, tapi sekarang apa? lo yang nikung juga kan. Emang yah sekarang itu sahabat udah jadi bangsat."

"Lo juga Ren, kan lo itu udah tau kalo Shinta itu sahabat gue, kenapa lo selingkuh sama sahabat gue sendiri, emang gak ada cewek lain lagi apa?"

"Lo berdua emang jahat sama gue, gue benci kalian."

Michel terus berteriak-teriak di kamar sambil memaki-maki mantan pacar dan mantan sahabatnya itu. Pikirannya terus berputar mengingat kejadian dimana mantan pacarnya itu dan sahabatnya sedang berpacaran dua hari yang lalu. Sakit, kecewa. Itu yang Michel rasakan. Yang dia inginkan sekarang adalah pergi ke tempat yang tenang dimana tidak ada masalah satu pun.

"Michel, ayo turun nak, kita makan dulu." pasti kalian belum tau kan siapa yang manggil Michel, dia adalah kakeknya Michel. Namanya kakek Damar.

"Iya opah, bentar lagi Michel turun." Michel selalu memanggil kakeknya dengan sebutan opah.

Michel beranjak dari kasurnya menuju ke kamar mandi untuk mencuci mukanya agar tidak terlihat oleh kakeknya bahwa dia habis menangis.

Setelah membasuh mukanya, Michel memoleskan sedikit bedak agar terlihat fresh.

"Udah Michel sekarang lo harus bisa move on, lupain dia ok." ucap Michel di depan cermin pada dirinya sendiri.

Setelah itu, Michel pun keluar dari kamar mandi dan turun menemui kakeknya yang ada di meja makan. Michel duduk berhadapan dengan kakeknya. Dan langsung melahap makanannya karena energinya habis gara-gara menangis sambil marah-marah tadi. Saat acara makan berlangsung tidak ada percakapan antara mereka, hanya ada suara dentuman sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Setelah selesai makan, Michel langsung membereskan piring kotor dan membawanya ke dapur, lalu mencucinya. Setelah itu, Michel duduk kembali di kursinya.

"michel, opah mau ngomong sama kamu" ucap kakek Damar.

"Iya opah ngomong aja, emang ada apa sih opah sampe harus nanya dulu." ucap Michel penasaran.

"Jadi gini cu, restoran opah sekarang bangkrut, karena opah nggak bisa bayar hutang dan besok restoran dan rumah ini bakal di sita sama pihak bank, mobil kamu juga bakal di sita. Maafin opah ya, karena gak bisa ngebahagiain kamu." ucap kakek Damar sedih.

"APA? Restoran opah bangkrut? Mobil aku disita? Rumah ini juga? Terus kalo rumah ini disita kita tinggal dimana opah?" ucap michel kecewa karena tidak terima dengan keadaannya saat ini.

"Tenang aja nak, kita akan pindah ke kampung halaman opah yang dulu, disana juga kita tetanggaan sama temen opah, temen opah punya usaha tambak belut, siapa tau aja kita bisa kerja disana, jadi kamu gak usah sedih, sekarang kamu beres-beresin barang kamu dulu gih, kita bakal pindah besok." ucap kakek Damar.

"Iya opah." Michel pun beranjak pergi ke kamarnya untuk membereskan barang yang akan di bawanya pindah. Setelah membereskan barangnya, Michel pun merebahkan dirinya di atas kasur, sambil menatap ke arah jendela yang sengaja ia buka agar udara bisa masuk ke kamarnya dan dia bisa jelas melihat bulan yang bersinar sambil menceritakan keluh kesah nya pada bulan, ya walaupun Michel tau bahwa bulan tidak akan mendengarkannya, tapi dengan cara ini lah dia bisa menenangkan hatinya.

Bulan, kau terang sekali malam ini, tidak seperti keadaan hatiku sekarang yang sedang hancur, kenapa hidup aku miris banget yah, pertama kedua orang tua ku meninggal karena kecelakaan, yang kedua pacar aku udah selingkuh sama sahabat aku sendiri dan sekarang aku udah jatuh miskin gara-gara opah punya hutang, ujian apa lagi nanti yang akan aku terima, tapi aku percaya di balik ini semua pasti akan ada kebahagiaan. Semoga aku bisa bahagia di kehidupan aku yang baru. Bulan makasih yah kamu selalu nerima keluh kesah ku, ya walaupun kamu gak bisa ngebantu aku, tapi kamu selalu memberikan ketenangan dan meringankan sedikit beban aku.
Ucap Michel pada bulan.

Setelah mengatakan itu, mata Michel pun terpejam, dan tertidur dengan cahaya bulan yang menyinari wajahnya dan angin malam yang membelainya dengan lembut.

Tbc


Jangan lupa voment ya 🌠

Dindarhy28💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Might loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang