Halo!
Ku beri tahu namaku, Anya.
Zefanya Larastutiwa Elshaday.
Aku berasal dari Jakarta, kota metropolitan yang penuh polusi. Kebetulan aku berkuliah di Bandung. Keberuntungan datang padaku, dan aku masuk ke salah satu perguruan tinggi negri yang menjadi favorit di Bandung.
Hahaha maaf aku mengurangi satu kuota mahasiswa bagi kalian yang berharap masuk ke universitas tersebut. Aku lulus tes dan masuk ke Fakultas MIPA.Hari pertama aku melangkahkan kaki ke dalam kampus ini aku merasa bangga pada diriku. Namun, aku tidak mengenal mereka satupun. Dari sekolahku kebanyakan mereka diterima di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik Sipil, dan fakultas-fakultas lainnya. Dan hanya aku yang masuk ke Fakultas MIPA ini. Tidak masalah, hal ini justru membuatku merasa ada tantangan. Tantangan dimana aku harus berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru, berusaha mencari teman baru, berusaha memiliki relasi dengan orang asing.
Tidak mudah memang, apalagi untuk orang sepertiku yang bisa dibilang 80% ekstrovert dan 20% introvert. Aku memang banyak cakap jika aku merasa nyaman dengan orang sekitarku, tetapi aku juga bisa diam seribu bahasa jika dipertemukan dengan orang yang pendiam juga dan aku merasa tidak nyaman dengan lingkungan itu. Targetku hari ini paling tidak aku mendapatkan satu teman yang cocok denganku. Aku tidak akan menjadi pendiam, memerhatikan sekitar, mengenali lingkungan baru ini. Aku hanya mau menjadi diriku yang bisa asik dengan orang lain, dan yang paling penting aku mau di perkuliahan ini aku memiliki relasi yang luas. Aku rasa aku sangat membutuhkan itu. Apalagi relasi luas dengan orang yang satu jurusan denganku.
Masa orientasi bagi mahasiswa baru hanya berlangsung selama lima hari. Aku rasa lima hari bukan waktu yang sedikit tapi bukan waktu yang lama juga untuk bisa mendapatkan teman baru.
Pagi ini suasana kampus "IDAMAN" bagi beberapa orang sangat ramai. Sangat jauh lebih ramai daripada biasanya.Kami mahasiswa baru dibagi dalam kelompok akan menjalankan tugas dan mengikuti seluruh rangkaian acara orientasi ini. Kelompokku pasif. Itu adalah persepsiku pertama kali tentang kelompokku ini. Aku yang ramai ini juga segan untuk bisa aktif karena teman-teman yang lainnya hanya diam-diam saja. Kan akan terlihat aneh kalau hanya aku yang berkoar-koar sendirian. Aku lebih memilih menjadi pendiam dihari pertama.
Pendiam alaku bukan tidak mau mengobrol dengan yang lainnya, hanya saja aku menahan semua tingkah laku yang biasanya aku lakukan saat SMA dan sekedar menjaga image. Hari kedua aku mulai tidak menjaga image dan kembali kepada Anya yang sebenarnya. Kelompok ini lama-kelamaan lumayan seru. Ternyata tidak sependiam yang kukira. Setelah hari pertama berlalu seakan-akan semuanya berubah. Aku tidak perlu lagi menahan sifat ekstrovertku, tidak perlu lagi menjadi pendiam. Aku tidak akan lupa dengan kelompok yang menjadi keluarga baru dan pertama di perkuliahan ini.
Ya pastinya setiap kali ada kelompok pasti tidak dengan semua anggotanya kita akan dekat. Aku dekat dengan satu anggota yang menjadi teman baru pertamaku di sini. Namanya Andra, kulitnya putih, manis wajahnya. Aku rasa pasti banyak lelaki yang tertarik padanya. Apalagi Andra sudah berhijab. Jika kalian bertemu Andra untuk yang pertama kalinya pasti kalian akan menilai bahwa Andra adalah orang yang pendiam, lemah lembut, tidak banyak cakap, dan persepsi tentang wanita yang seharusnya.
Namun, berbeda dengan Andra, banyak cakap, tidak pendiam, sama sepertiku. Hahaha. Ya bagus kalau begitu. Tidak salah bila aku memang cocok berteman dengannya. Hanya kami berdua di kelompok itu yang selalu ramai, banyak cakap, ga pernah habis energinya. Hanya saja tenggorokan kami berdua yang lebih cepat kering dibandingkan yang lainnya. Sayangnya kami beda jurusan.
Tidak, aku tidak sedih ataupun menyayangkan kami berbeda jurusan. Malah aku bersyukur bisa memiliki teman beda jurusan dan yang pasnya lagi dia cocok. Jadi koneksiku bisa semakin luas.Senin esok adalah hari pertamaku memasuki kelas sesuai jurusan. Aku terdaftar di kelas T. Sehari sebelum perkuliahan dimulai ternyata sudah ada grup Line yang dibuat oleh entah siapa aku tidak tahu. Satu per satu anggota kelas bergabung ke grup tersebut. Satu demi satu aku perhatikan kontak mereka. Aku berusaha mengenali mereka sehingga ketika esok aku bertemu aku sudah tau bahwa mereka adalah teman sekelasku untuk 6 bulan kedepan.