Cerita di Bulan Januari (1)

63 4 2
                                    

00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00.00

Saat ku dengar suara yang meluncur

Pecahan cahaya warna-warni sudah

menodai kanvas hitam tanpa permisi

lalu menghilang seperti caranya menghampiri


dan aku terjebak dalam lautan gempita

di mana aku merasa sepi


malam ini ku berdoa agar tak sendiri

ku pinta seseorang untuk mengisi hatiku

dan Tuhan hadirkan kamu

- Hera

.

.

Pagi ini para siswi pencinta quote galau sedang geger.

Sejak lembaran berisi puisi itu ditempel, setiap mading yang ada di sekolah langsung diserbu banyak orang. Mulai dari kelas 10 sampai 12, mereka saling berebut membacanya.

Sebagian besar langsung memasukan puisi tersebut dalam instastory masing-masing, sambil berharap kalau orang tertentu langsung peka terhadap kode yang mereka maksud.

Mereka mengagumi puisi yang ditempel setiap minggu itu. Selain baper dan cocok untuk kode terselubung, puisi itu seperti menggambarkan diri mereka sendiri.

Sayangnya mereka tidak tau siapa penulisnya. Karena di SMA Nusantara tidak ada murid yang bernama Hera.

Ketika mereka menanyakan pada anggota ekskul jurnalistik yang memegang kendali lebih banyak dalam mengatur mading, semuanya kompak menjawab kalau hanya ketua mereka yang tau siapa itu Hera.

Dan mereka menambahkan kalau dari Hera sendiri tak ingin identitasnya diketahui siapa pun.

Kabar soal puisi itu langsung menyebar di antara para siswi SMA Nusantara. Karena perasaan generasi milenial sekarang semakin sensitif, tak mengherankan kalau Hera memiliki penggemar sebanyak itu.

Bahkan di kantin pun, karyanya masih jadi bahan perbincangan.

"Eh, udah pada liat mading belum?"

Karena terlalu bersemangat untuk menyampaikan kabar, yang seharusnya dipakai untuk berjalan itu beralih menabrak salah satu kaki meja.

Selain rasa sakit yang menjalar dari ujung jari dan malu yang sekarang bertumpuk di wajah, Afira yang mejanya tadi menjadi korban juga ikut terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang