~OneShoot
~NaruHina Fanfic Romance
* * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Naruto Pov
Eghh..
Mata ku terbuka saat sinar mentari itu masuk melalui fentilasi kamar, aku tersenyum saat sesuatu mengapit pergelangan tanganku. Tanpa malas dan dengan senang hati, kembali ku eratkan pelukan ku pada pinggang wanita bersurai indigo yang kini masih ingin bermanja.
Pernikahan kami sudah berjalan selama 8 tahun, dan aku sangat bahagia menjalani sisa-sisa hidup ku bersama orang yang sangat aku cintai. Dia adalah itri ku, Hinata Hyuuga.
Bukan hanya sekali, kami bahkan sudah melakukan hubungan suami-istri di setiap 4 kali dalam seminggu. Mungkin itu sebagai rasa semangat ku dan Hinata yang ingin mempunyai malaikat kecil di rumah ini.
"Naruto-kunnh.."
Suara lembut itu mengintruksi pendengaran ku yang kebetulan tak tuli, aku mengangkat kepala ku untuk melihat rembulan yang bersinar di pagi hari. Rembulan ini bahkan tak kala indah dengan yang di malam hari, bahkan sangat sejuk untuk di pandang.
Hinata perlahan melepaskan tangan ku dan memilih untuk duduk, wajah bangun tidur nya sangat manis membuat ku tak bosan-bosan untuk memandang nya. Entah mengapa, aku sangat mencintai mu wahai istri ku..
.
.
.
End Pov
Srisshh..
Aroma omelate sayur itu tercium sangat sedap bagi yang menyukai nya, Hinata menguncir tinggi surai indigo nya yang tergerai. Wajah ayu nya tersenyum lembut pada Naruto yang kini sedang berjalan mendekat.
"Hari ini kau di rumah saja ya..."
"Jangan mulai lagi Naruto-kun.."
Hinata membuang muka saat Naruto lagi-lagi melarang nya untuk bekerja, pria kuning itu menghela nafas pasrah dan tangannya kembali melingkar pada leher Hinata untuk memeluk nya. "Baiklah sayang.. tapi jangan terlalu lelah hmm.." ucapnya sembari memberi kecupan lembut pada tengkuk yang sedikit membercak.
Hinata tersenyum, melepaskan dekapan pria itu dan segera mematikan kompor agar ia tidak tiba-tiba di serang oleh serigala hutan, setidaknya menyelamatkan diri itu lebih aman bukan?
"Oh ayolah hime, ku antar ya.." Naruto baru saja menghabiskan sarapan pagi nya, melihat Hinata yang keluar dari kamar membuatnya bergegas menghampiri wanita itu.
"Tidak Naruto-kun, aku sudah siapkan air hangat untuk Naruto-kun, sekarang mandi, bersiaplah untuk bekerja karena aku sudah terlambat." Lepas Hinata paksa pada tangan Naruto yang sepertinya sengaja agar ia terlambat. Hinata tahu betul, kalau suaminya itu sengaja dan menantikan nya untuk di pecat.
"Aku akan pulang jam 4, usahakan kau pulang duluan dari ku ya hime." Lambainya pada Hinata yang berjalan meninggalkan rumah, Hinata hanya tersenyum lalu membalas lambaian dari suami tercintanya itu dengan senang hati.
# # #
"Ke kiri kan sedikit Shion-san.." Wanita yang di panggil Shion itu mengangguk.
Serasa selesai, Shion turun dari atas tangga dan menghampiri Hinata yang diam memperhatikan komposisi spanduk itu. "Bagaimana?" Tanya nya.. Hinata manggut-manggut.
"Kerja yang bagus Shion-san."
"Arigatou." Bungkuknya 70°
Kini para pekerja sedang duduk di lantai sambil menyantap makanan yang barusan di pesan oleh atasan mereka -Sakura Haruno. Hinata tersenyum menatap rekan kerja nya yang asik dan juga julit, namun di tengah keasikan itu sesuatu tiba-tiba saja menghalangi penglihatan nya. Pandangan nya seketika buram..
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Wife
Fanfiction[©Mashahi Kishimoto] [NaruHina] [Romence/AU] [Oneshoot] Hinata bagaikan kuda perang. Dan aku, akan tetap memperhatikan mu..menjaga mu.. serta mencintaimu selagi jantung ini masih berdetak.. Istriku...