Kata orang kamu adalah cowok paling dingin. Tapi kenapa aku merasa kalau kamu itu hangat?
-Aleesya-
"Assalamualaikum Bu.." Aleesya menyalimi tangan wanita yang paling disayanginya.Yaa.. Aleesya baru saja pulang kerja part time di sebuah cafe di kota jakarta. Aleesya melakukan ini karena tidak tega membiarkann ayahnya yang kesehatannya terganggu bekerja begitu kerasnya untuk menghidupi keluarganya.
"Waalaikum Salam sayang.. Gimana kerjanya? Cape yaa.. Maafin ibu sama ayah ya.. ga seharusnya kamu kerja kaya gini. " seraya menatap putrinya iba dan penuh rasa bersalah.
"Ga apa-apa Bu.. Justru Alee senang bisa meringankan beban Ayah dan Ibu. Oh iya, ayah sama devan dimana Bu? Ko rumah sepi?" seraya tersenyum teduh menatap ibunya.
"Ayah sama devan lagi shalat isya di masjid sayang. Kamu udah shalat isya nak?" seraya menatap putrinya yang terlihat lelah.
"Belum bu.. Yaudah deh Alee ke kamar dulu. Alee mau mandi sekaligus shalat isya." Jawab Aleesya seraya mencium pipi ibunya.
"Yaudah, Abis itu langsung makan ya nak.. Ibu udh siapin makan malam kamu." Pinta ibu Aleesya.
"Iya ibu sayangg.... " jawab Aleesya seraya berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan ibunya yang menatapnya penuh sayang, rasa bersalah serta bangga dengan pemikiran putri sulungnya.
Setelah mandi, shalat isya serta makan malam, Aleesya merebahkan tubuhnya di kasur sederhananya. Aleesya memikirkan tentang kesehatan ayahnya yang semakin hari kian menurun. Aleesya memikirkan tentang sekolah adiknya yang memerlukan biaya. Aleesya tidak masalah jika harus bekerja part time di antara sekolahnya yang kian semakin padat mangingat Aleesya adalah siswi kelas 12 IPA yang sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional.
"Aku pasti bisa.. Demi kesehatan Ayah, demi Ibu & Demi Devan" ucapnya meyakinkan diri sendiri seraya memjamkan mata.
Adzan subuh berkumandang, membuat sang pemilik mata menyerjapkan matanya. Dilihatnya jam yang terpampang manis di dinding nenunjukan pukul 04.30. Dengan langkah pasti Aleesya berlalu menuju kamar mandi di dapur rumahnya untuk mandi dan berwudhu. Setelah itu Aleesya melaksanakan shalat subuh. Aleesya sudah siap dengan seragam khas siswi SMA Negeri Alaska. lalu Aleesya berlalu ke dapur untuk menyiapkan sarapan seadanya untuk kedua orang tua serta adik tersayangnya.
Jam dinding menunjukan pukul 6.00 bertepatan dengan keluarnya sosok adik laki-lakinya yang sudah lengkap memakai seragam SMP nya. "Pagi ka.. " sapa devan seraya duduk di meja makan usang satu-satunya yang mereka punya.
"Pagi dek, Ayah sama Ibu belum keluar ya.."
Tanya Aleesya sambil menuangkan air putih ke setiap gelas."Itu Ayah sama Ibu. Pagi Yah.. Bu.."sapa Aleesya dan Devan dengan senyum tampan serta kedua lesung pipi di wajahnya.
"Pagi anak cantiknya ibu yang cantiknya sama kaya ibu. Pagi juga anak gantengnya ibu, yang gantengnya ngalahin Ayah. Ucap ibu Aleesya dengan candaannya, yang membuat Devan tersenyum lebar serta Aleesya yang menggelengkan kepalanya.
"Enak aja. Gantengan ayah kemana-mana ya Bu. Devan mah gaada apa-apanya." Jawab Ayah Aleesya membela diri.
"Apa sih yah.. Orang gantengan Devan kok. Bilang aja Ayah iri sama Devan yang lebih ganteng daripada Ayah. " ucap Devan sambil memakan sarapannya.
"Bu..Yah, Aleesya berangkat sekolah dulu ya. Udah jam 06.15 takut telat." Ucap Aleesya sambil mencium tangan Ayah dan Ibunya.
"Iya..Hati-hati sayang. Belajar yang benar ya." Ucap Ibu Aleesya sambil mengusap sayang kepala putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Heart Be The One❤
Teen FictionSeorang gadis cantik bernama Aleesya Ziani yang hidup dengan kedua orang tua dan adik yang ia sayangi, dengan keterbatasan ekonomi yang membuatnya harus berjuang membatu menghidupi keluarganya. Gadis yang ceria, sederhana, baik hati, murah senyum...