saat bertemu

60 3 2
                                    

Ternyata, aku mengagumi

Saat menuruni tangga, ku bertemu dengan gadis itu. Dia sedang membawa beberapa buku. Mungkin, dia memang senang membaca buku.

"Permisi." katanya. (dengan menundukan pandangannya, seolah tak ingin menatap).
"Oh iya, silahkan." Jawabku.

"Tunggu sebentar, gua bisa bantuin lo buat bawa buku buku itu. Bagaimana?" Kataku.

"Ga usah ko, terimakasih. In syaa Allah, aku bisa melakukannya sendiri." Jawabnya.

**

Entah kenapa, sejak pertemuan ku dengan nya, tadi. Ada yang berbeda.
Berbeda dari biasanya,
jika saat ku bertemu dengan teman wanitaku yang lainnya.

manis,
anggun, dia baik..
mandiri, berhijab..
Tak ada yang berbeda..
Teman teman wanitaku juga ada yang seperti itu..
Namun, mengapa?
Mengapa rasanya berbeda?
Seperti ada yang membuat dia terlihat berbeda dengan yang lainnya..
Tapi apa?..
Ah entahlah..
Mungkin hanya fikiran ku saja.

Tapi..
Atau mungkin karna tadi?
Karena ia menundukan pandangannya?,
Seolah tak mau menatapku.
Itu mungkin sebabnya,
Dia terasa berbeda dari yang lain..

**

'Pruk' suara tepukan tangan yang menepuk pundakku

"Wey, napa lu? Ko bengong begitu?,
mikirin apaan?" Ujar Riza.

"Apaansih, gpp ko." Kataku

"Seriusan?, jujur aja kali sama sohib mah". Ujar Riza.

"Iyaiya.." ujarku

"Jangan iya iya aja, ayo cerita." Ujar Riza.

"Jadi gini, tadi gue ketemu gadis berhijab." Kataku.

"Lu suka ya? Hahahahaha." Ejek Riza.

"Eum..nggaklah, baru ketemu tadi, yakali langsung suka." Aku mengelak.

"Lantas, ada apa emangnya dengan cewek berhijab itu, sampe sampe bikin lu bengong kayak tadi?." Tanya riza.

"Gue ngerasa aneh aja gitu, pas gue ketemu dia, tiba tiba dia langsung nundukin pandangan. Gua pikir sih, dia gamau natap gua haha." Kataku.

"Yeah, itu mah elu aja yang kepedean, haha. Mungkin aja kan, dia memang pemalu. Nama nya juga cewe." Ejek Riza.

"Mantan gue cewe, tapi ga pemalu tuh." Jawab Rafi, tak ingin mengalah.

"Ohh sherly?, yaa dia kan emang lebay, alay. Makanya gapunya malu, hahaha."
Ejek Riza, sambil tertawa.

"Yeuu,, gitu gitu juga pernah mengisi hati gue kali" respon Rafi, culas.

"Banyak lagak sekali kau wahai pemuda.. hahahahah" ejek Riza.

"Suka suka gue kaliye, ini hidup gue!." Sentak Rafi.

"Yaelah, gitu aja dibawa baper! Gue cuma becanda doang kali!. Yauda iya, emang beda yang lagi falling in love.. hahaha. " Ujar Riza.

"First time gue ketemu dia, yakali langsung falling in love. Mustahil sih! He.." mengelak, sambil tersenyum sinis.

Pertemuan tadi, slalu terbayang di fikiranku.
Seakan memiliki makna didalamnya..

Sepele, jika dilihat.
Bermakna, saat dirasa.
Mungkinkah ini rasa?
Hah, ga mungkin. First time meet her, yakali langsung jatuh cinta.-

Rafi dengan riza berjalan melewati koridor sekolah, lalu berjalan memasuki kelas.

Tiba tiba terdengar suara.
Yang berasal dari loudspeaker sekolah.
'Hari ini pulang lebih cepat dari biasanya, dimohon kepada anak anak agar pulang langsung ke rumah. Jika ingin pergi, diharapkan untuk meminta izin pada orang tuanya masing masing. Sekian, terimakasih."

Karna akan diadakan rapat dinas di sekolah ini.

**

"Buruan balik!" Ajak Rafi pada Riza

"Iya..sabar napa bruh!." Bentak Riza.

"Sans aja kali hahahaha, sekarang jadi lo yang sensi, ha-ha." Ejek Rafi.

"Banyak omong! Gc ke parkiran."

"Ke parkiran? Ngapain? Emang lo ada firasat dia bakalan ada disana?." Tanya Rafi, penasaran.

"Apaansih lo elah, kan tadi lu ngajak gua balik!. Kita ke parkiran buat ngambil mobil, emang lo kuat jalan kaki sampe rumah lo? Haha, wagelaseh!." Ujar Riza, ketus.

"Iya iyaa maap deh. Yash! Sensi gua ketular ke lo, haha." Ejek Rafi, tertawa terbahak bahak.

"Paansi lo! Semerdeka lo lah!." Sambil menunjukkan ekspresi yang sangat geram pada Rafi. Eh btw, tadi lu bilang dia? Dia siapa?." Kata Riza.

"Hahahaha, i'm just kidding sobattt!! Gausah dianggap serius. Gua cuma pengen tau aja, apa lo bisa sensi kayak gua juga apa nggak, haha."

"..." tanpa ada jawaban. Riza langsung meninggalkan Rafi sendirian yang sedari tadi mengoceh, mengejek Riza.

------------------------------------------------------------

Geram dengan Rafi, yang tidak menyadari arti sebuah rasa. Walau hanya pertama kali berjumpa. Rasa tak menilai dari itu.

#romance

Mungkinkah ini rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang