"Ada apa? Satir itu mengganggumu lagi?" Tanya sesosok Dryad manis yang baru saja keluar dari tempat tinggalnya; pohon oak, kepada sosok lain yang terlihat sedang kesal.
"Iya. Aku mulai muak pada Satir tua itu. Kenapa dia tak bosan-bosannya mengejarku?!"
Changgu, si Dryad manis tadi hanya terkekeh mendengar keluhan sahabatnya.
"Itu karena kau adalah Hamadryad yang paling cantik disini, Shinwonie." Ucapnya sambil mendudukkan diri di sebuah cabang pohon tempatnya tinggal.
Si cantik yang di panggil Shinwon itu hanya mendengus sambil menatap jengah sahabatnya dari bawah. Dia melipat kedua tangan kurusnya di depan dada sambil mengerucutkan bibirnya lucu.
"Tapi kan dia itu Satir tua pendek yang mesum." Kesalnya, lalu melayangkan tubuhnya ke atas dan mendudukkan diri di sebelah Changgu yang sedang terbahak.
"Ahh, kau terlalu berlebihan Shinwonie. Kurasa Hwitaek tak seburuk itu. Bukankah dia cukup tampan?" Ujar Changgu sambil mengingat-ingat rupa Satir bernama Hwitaek yang belakangan ini mengejar-ngejar Shinwon.
"Kalau begitu kau saja yang bersamanya. Dan akan kurebut Oread tampanmu itu. Bagaimana?"
"Coba saja. Aku tak yakin YanAn akan berpaling dariku."
Shinwon kembali mendengus. Ucapan Changgu benar. Dia sudah pernah mencoba merayu Nimfa gunung itu, tapi sia-sia. Tetap saja si dingin YanAn memilih Changgu, membuatnya curiga jika sahabat manisnya ini menggunakan ramuan cinta untuk memikatnya.
Tapi fikiran buruk itu segera ia enyahkan.
Untuk apa Changgu menggunakan ramuan cinta ataupun mantra pemikat pada YanAn jika senyuman secerah mentarinya sudah lebih dari cukup untuk menakhlukkan hati sang Oread tampan?
"Lalu sekarang aku harus bagaimana agar Hwitaek berhenti mengejarku?" Tanya Shinwon kemudian sambil memeluk manja sahabatnya.
Changgu tersenyum lembut, tangannya membelai surai hitam panjang sahabat cantiknya. "Carilah pasangan yang bisa melindungimu Shinwonie. Ah, aku ingat. Kenapa tak kau terima saja si Dryad muda itu? Dia sepertinya benar-benar menyukaimu."
"Maksudmu Hyunggu? Dia sudah kuanggap seperti adikku sendiri." Jawab Shinwon sambil memainkan ujung rambut pirang Changgu yang terurai kedepan.
"Lalu Naiad yang sering kau panggil Yuto itu?" Shinwon kembali menggeleng sambil mengatakan 'hanya teman', membuat Changgu pusing sendiri.
"Baiklah baiklah. Terserahmu saja mau bagaimana." Putus Changgu yang sudah tak memiliki solusi lagi untuk si Dryad cantik yang keras kepala bernama Shinwon, sahabatnya.
*****
Sesosok Dryad cantik sedang duduk termenung di atas sebuah batu besar di tepi sungai. Sedikit kecewa karena Yuto pergi meninggalkannya beberapa saat yang lalu karena harus bertemu dewa. Changgu juga tak berada di pohonnya. Entah kemana si manis itu dibawa pergi oleh sang kekasih.
Shinwon merasa bosan dan kesepian. Tangan kurusnya terulur memainkan permukaan air yang tenang. Rasanya sejuk. Membuat perasaannya sedikit membaik.
Angin berhembus perlahan membuat rambut hitam kelamnya sedikit bergoyang. Sangat menenangkan. Shinwon memejamkan matanya, lalu mulai bersenandung indah dengan suara merdunya.
Tapi Shinwon tidak tau, dia tak benar-benar sendirian di sana.
Sepasang mata besar milik Wooseok sedang mengawasinya. Dia dan rombongan club pecinta alamnya sedang berkemah tak jauh dari sini. Dan terimakasih pada Hongseok ㅡketua clubnyaㅡ yang menyuruh dia pergi ke dalam hutan untuk mencari air karena tadi dia kalah dalam permainan gunting batu kertas. Sendirian. Sialan memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved, Hamadryad ✔ || ThreeShoot || [WooWon]
Fanfiction24:02:2019 - 31:01:2021 . . . // GS, GB, BL // // Wooseok x Shinwon // // PENTAGON //