Oneshoot

122 6 2
                                    

Warning!!!!!!!
Typo dimana2
Dibuat dri tahun 2018 tapi baru dilanjutin thn ini😂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Namaku Lee Taemin, aku mahasiswa jurusan seni di universitas seoul.
Kehidupanku bisa dibilang sangat membosankan, aku hidup sendiri disebuah apartemen kecil, aku tdk punya teman apalagi kekasih. Kehidupanku sangat pas-pasan.
Yang kulakukan setiap hari hanyalah kuliah dan bekerja.........

Drrt...drrt....drrtt "Huaaaa aku benci alarm, aah tidak Taemin paboo yg kau benci itu kuliah dan bekerja" Taemin terus saja mengerucut tidak jelas
"Waktunya bertarung kembali, hmm... Kapan aku bisa melakukan hal yang menyenangkan dan romantis bersama dengan orang yang aku cintai?? Seperti di film semalam..."
*Ngarep*😂
.
.
.
Setelah selesai mandi Taemin langsung bersiap untuk ke kampus
"Waaahh aku ini tampan sekali" sambil melihat ke cermin
"Tapii kenapa orang-orang memanggilku manis, aku benar-benar benci di panggil manis. Aku ini kan tampan" *iyain daah*:v
.
.
.
.
*Kampus*
"Apakah tidak ada tempat lain? aku sudah bosan melihat tempat yang sama selama 2 tahun"
Taemin terus bicara tanpa melihat ke depan sampai ia menabrak seseorang
*bruuk*
"Aduuuuh"
Taemin memegang keningnya yang terpukul di bahu lebar orang yang ditabraknya yang sudah pasti seorang pria..
"Eeh kalo jalan liat2 dong, kamu pikir ini jalan punya bpk kamu apa??"
Pria itu berbalik dengan wajah datarnya
"Woow prince William kenapa ada di kampus ini, oh tidak-tidak apakah kau KEN??
Taemin mulai ngehalu, apa ngegombal?? Beda tipis sih 😂
"Ka kaa kamu mahasiswa disini jga?"
Pria tampan itu hanya menatapnya dengan wajah datar lalu pergi meninggalkan Taemin yang lagi dag dig dug:v
"Hei hei heiii, kau menjatuhkan barangmu" sambil memegang sebuah earphone berwarna mint ditangannya.
Taemin terus memanggil pria tampan itu namun pria itu sama sekali tak menghiraukannya.
.
.
.
.
.
Sepulang kampus, Taemin berjalan menuju restoran tempat ia bekerja, namun ia terus saja memikirkan pria berbahu lebar yang ditabraknya pagi tadi...
"Coba saja aku setampan dan setinggi dirinya pasti banyak gadis yang mengejarku" (ini mah banyak gadis yang iri dengan kecantikanmu:vv)
"Aku bahkan tidak tau dimana kelasnya ataupun namanya, bagaimana aku bisa mengembalikan earphone ini??"
Taemin terus berjalan menyusuri jalam dekat kampusnya..........
"Kenapa aku merasa seperti ada yang mengikutiku, tapiii.... tidak ada siapa-siapa disekitar sini"
.
.
.
.
.
*apartemen*
"Aahh akhirnya hari ini berakhir jga"
Taemin menghempaskan dirinya ke kasur empuk miliknya
"Ngomong-ngomong bagaimana dengan pria itu yaa, pasti dia sedang mencari earphone ini"
Taemin menatap earphone itu dari atas smpe bawah:v
"MH...?? apakah ini insial dari namanya? MH? Miho? Maho? Mehong? Aaahh terserahlah aku mau tidur saja, Huaaaaa"
.
.
.
.
.
.
.
.
Drrtt...drrtt...ddrtt...seperti biasa alarm kesayangannya itu kembali berdering
"Hyaaa aku masih mengantuk tidak bisakah kau diam, aku mohooon"
Taemin terus saja merengek seperti anak kecil....
Tiba-tiba ia terdiam sejenak............
"Ini tidak benar, kenapa aku memimpikan pria aneh itu? Harusnya aku memimpikan wanita cantik. Apa yang terjadi denganku, kenapa aku terus mengingat pria itu? Aaaahhhh"
.
.
.
.
.
.
"Kali ini aku harus bertemu dengannya, apapun yang terjadi aku harus mengembalikan earphone nya ini"
Taemin terus berjalan mengelilingi kampusnya namun ia sama sekali tidak melihat tanda-tanda pria tampan itu
"Kemana lagi aku harus mencari? Apa mungkin dia dari jurusan lain? Tapi jika dilihat dari penampilannya sepertinya dia anak jurusan seni"
Taemin memutuskan untuk beristirahat di taman belakang kampus, namun perasaannya tidak tenang
"Apa yang terjadi denganku, kenapa aku merasa tidak nyaman seperti ini? Sepertinya ada seseorang yang sedang mengikutiku, tapiii siapa? Apakah dia pembunuh berantai, dia psikopat, atau dia penggemar rahasiaku?"
Taemin terus saja memikirkan hal-hal aneh yang ada di kepalanya
"Lebih baik aku pergi dari sini, menyeramkan sekali. Iiiihhh"
Tanpa Taemin sadari ada seseorang yang sedang memandangnya dari kejauhan..........
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini Taemin sedikit terlambat pulang karena restoran tempat ia bekerja sangat banyak pelanggan...
"Ini sdh jam 11 : 30, apa lebih baik aku naik bus sja? Tapii itu hanya membuang-buang uang, lagipula tempat tinggalku tidak jauh dari sini"
Taemin terus berjalan menyusuri jalanan yang sepi itu, beberapa menit berlalu, Taemin bertemu dengan 2 orang preman yang sedang mabuk-mabukan dipinggir jalan
"Hai manis kau mau kemana, sini temenin kami berdua"
Dua preman itu berjalan mendekati Taemin
"Aku ini laki-laki jangan memanggilku manis, jika tidak....."
"Jika tidak....."
Salah satu preman mempertegas kata-katanya..
"Jangan mendekatiku atau kalian akan menyesal"
"Hahaha kau galak sekali sayang"
Sambil memegang dagu taemin
"Kurang ajar, pergi kalian dari sini"
Taemin mencoba melawan namun iya tak sanggup melawan dua pria berotot tersebut..
"Lepaskan aku dasar bajingan"
Tangan taemin ditahan oleh salah satu preman dan temannya mulai menatap taemin dengan tatapan penuh gairah
"Tolong, siapa saja tolong aku, tolooong"
Preman itu mulai mendekatinya, namun tiba2 saja seorang pria tinggi tiba2 saja muncul dan menendang tepat dibelakang preman tersebut, dan perkelahian pun tak dapat terelakkan.
Hanya dalam beberapa menit saja dua preman itu sudah babak belur dan lari tak jelas karna ketakutan.
Taemin hanya membeku ditempat iya berdiri.
"Kau baik2 saja......?"
Pria itu bertanya sambil membelakangi taemin
"Si.. siiapa kau?"
"Apakah kau mengenalku?"
"Apa yang kau inginkan? "
Taemin terus saja bertanya...
Karna kurangnya penerangan taemin kesusahan untuk menebak siapa pria yang sudah menolongnya itu
"Kau benar tidak mengenaliku?"
Pria itu mulai bicara dan melangkah perlahan kearah taemin...
"Kau sungguh tidak mengenaliku??"
Tampaklah wajah tampan dan tegas itu di hadapan taemin
"Kk.. kauu, kenapa kau bisaaa ada disini?"
"Sebelumnya aku ingin minta maaf"
"Untuk apa?"
"Karna selama ini aku diam-diam mengikutimu"
"Haaa, maksudmu, kau menguntit"
"Bukan seperti itu, aku hanyaaa.... "
Taemin langsung memotong pembicaraan tersebut
"Oiaa, aku lupa.. Ini earphone yang kau jatuhkan saat kau menabrakku beberapa hari yang lalu"
"Oohh, jadi ini alasannya kau mencariku sepanjang hari"
"Haaa, jadiii.. Kamu tau aku nyari kamu kemana-mana dan kamu malah diam aja dan sembunyi??"
Taemin mulai memasang wajah kesal
"Tolong jangan salah paham dulu"
Tanpa mendengarkan penjelasan pria tampan itu taemin pergi begitu saja
"Tunguu, taemin tolong dengarkan penjelasanku dulu"
Taemin langsung berhenti saat mendengar pemuda itu memanggil namanya, ia sangat bingung mengapa pemuda itu mengetahui namanya.
"Darimana kau tau namaku?"
"Ehmmm... "
Pemuda itupun mulai gelagapan...
"Kalau dilihat-lihat lagi, wajahmu tidak asing, apa kita pernah bertemu selain di hari kau menabrakku, ucap taemin" *(taem gk pernah ngaku kalo sebenarnya dia yg nabrak:vv)*😎😎
"Inilah mengapa aku tidak berani mendekatimu dan hanya melihatmu dari jauh...
Kau sama sekali tidak mengingatku"
Kali ini pemuda itu yang memasang wajah kesal
"Eeeh tunggu dulu kenapa malah kau yang marah"
Perasaan taemin mulai tidak enak
"Aku minho, Choi Minho..
SMA chungdam jurusan seni dan sekarang Universitas seoul jurusan seni. Kau masih tidak ingat juga?"
"Tunggu tunggu... SMA....
Sedikit demi sedikit ingatan tentang pemuda ini mulai muncul dikepla taemin, namanya sangat familiar bagi taemin.....
.
.
Taemin mulai menyadari kalo pemuda tampan ini adalah orang yang selalu mengirimnya surat dan coklat sejak masih di bangku SMA, namun minho tidak pernah berani memberikannya secara langsung itulah mengapa taemin tidak mengenali minho dan hanya mengingat namanya saja..
"sungguh kau masih menyukaiku sampai sekarang... Choi Minho.....
"Kau sangat cuek, kau tidak peduli dengan orang di sekitarmu sampai kau tidak menyadari kalau aku sudah lama berada di sampingmu"...
Yaahh begitulah Lee Taemin, dia pemuda yang sangat cuek, sejak sekolah sampai sekarang sifatnya tidak pernah berubah, dia bahkan tidak punya satupun teman karna sifat tidak pedulinya itu...
"Apakah alasanmu masuk ke universitas seoul karna aku??"
"Apalagi, kau tidak baca surat-suratku apa, aku akan selalu berada disampingmu Lee Taemin"
Taemin sangat tersentuh dan merasa menyesal karna sudah mengabaikan pemuda baik seperti minho...
"Kalau begitu, maukah kau mampir sebentar di apartemenku, tidak jauh dari sini ko..
Aku ingin memberimu secangkir kopi untuk ucapan terima kasih karna sudah menolongku"
Tanpa berpikir panjang minho langsung mengiyakan ajakan taemin
.
.
.
.
.
*Apartemen*
"Masuklah, maaf jika berantakan dan maaf aku tidak punya sofa jadi kau bisa duduk di tempat tidurku saja"
"Mmm"
Taemin langsung ke dapur untuk membuat secangkir kopi.....
.
.
"Tadaaa, kopinya sdh jadi, minumlah"
"Gomawo taemin-ssi"
"Aku mandi dulu yaa, kau nikmati saja kopinya"
"Tunggu duluu..."
"Kenapa, apa kau butuh sesuatu"
"Tidak, apa kau tidak merasa aneh denganku, aku ini orang yang selalu mengikutimu secara diam2"
"Aku rasa tidak, lagi pula selama ini kau tidak pernah mengganguku kan, dan aku rasa kau orang yang baik minho-ssi"
Mendengar ucapan taemin, minho langsung tersipu malu hingga pipinya terlihat seperti buah cerry
"Gomawoo taemin-ssi"
.
.
Minho mulai bosan duduk sendirian, ia tidak menyangka jika orang yang dia sukai itu mandinya sangat laaaama...
"Taemin-ssi apa kau masih lama, ini sudah larut malam aku harus pulang"
Tak ada jawaban apapun untuknya
*(Putri mandi : Lee Taemin:vv) *
Karna merasa bosan minho berinisiatif membersihkan ruangan taemin yang berantakan seperti kapal pecah... 
"Taemin-ssi apa aku boleh membantu membersihkan kamarmu?? "
"...................." (Lee Taemin lagi semedi)
Tanpa menunggu jawaban minho langsung membereskan barang2 yang berantakan di ruangan tersebut....
Saat ingin menyimpan buku2 di atas meja, minho tidak sengaja menabrak sebuah kotak berwarna mint yang berisikan begitu banyak surat......
"Ini kaan........."
.
.
.
.
.
Setelah hampir 1 jam akhirnya taemin selesai mandi, taemin terdiam saat meliat kamarnya yang sudah bersih dan barang2 yang tertata rapi..
"Waaahh, ini pertama kalinya aku melihat kamarku serapi ini
Gomawoo minho-ssi"
Minho hanya tersenyum sambil menatap taemin
"Apa yang terjadi, apa kau baik2 saja, apa kau kelelahan karna membersihkan kamarku"
"Aahh bukan begitu, aku hanya sedang memikirkan sesuatu"
"Ooh iya, bisakah kau tidak memanggilku taemin-ssi, panggil saja aku taemin"
"Baiklah taemin" (sambil menahan tawa) 
"Sekarang sudah larut malam, tidurlah disini"
Kata-kata tersebut sontak membuat mata kodok minho membulat Indah
Ia tidak menyangka jika taemin akan menahannya
"Aaa...apa kau tidak keberatan, akuu..."
"Tentu saja tidak, kau sudah meyelamatkanku hari ini jadi sekarang giliranku"
"Gomawoo"
Taemin memberikan senyuman manis hingga membuat minho membeku seperti Olav:vvv
"Eeh aku lupa, apa kau ingin mandi minho-ssi? "
"Taemin-aa kau juga jangan memanggilku minho-ssi, panggil minho saja nee? "
"Baiklah minhooo"
Mereka berduapun tersenyum bersama
"Aku cuci muka saja, besok pagi baru mandi, kau tidur saja duluan" (dibidibidis malas mandi)
"Mmm"
.
.
.
Setelah membersihkan wajahnya dan menganti pakaian yang diberikan taemin minho langsung ke tempat tidur dan mematikan lampu...
"Taemin-aa, apa kau sudah tidur?? "
"Belum, kau ingin sesuatu?"
"Aku ingin menanyakan sesuatu"
(Getaran2 Cinta mulai terdengar sampai ke tetangga sebelah pemirsah:vv)
"Tentang apa??"
Entah kenapa taemin merasa jantungnya mulai berdetak lebih cepat
"Tentang surat2 yang pernah aku berikan padamu saat masih sekolah dulu, apa kau membacanya atau membuangnya??"
(Padahal udah tau tuh surat2 disimpen tapi masih aja nanya, dasar kodok sawah)
Taemin terdiam membeku, ia bingung harus menjawab apa
"Akuuu...."
"Biarlah, lagi pula itu sudah lama dan aku tau kau sama sekali tidak mengangapku"
Seketika ruangan tersebut langsung hening, tak ada yang ingin memulai pembicaraan
.
.
.
.
"Sebenarnya aku tidak membuang surat2 yang kau berikan"
Taemin mulai memberanikan dirinya untuk bicara
"Benarkah,,, berarti kau membacanya?"
"Hmm... "
"Laluuuu"
"Maafkan aku"
"Taemin-aa, kenapa kau minta maaf"
"Selama ini aku tidak pernah memperdulikanmu minho-yaa"
Suara taemin mulai bergetar
"Kau tidak bersalah jangan meminta maaf, lagi pula selama ini aku tidak mengaharapkan apapun darimu, aku hanya ingin melakukan apa yang aku rasakan"
Minho berbalik dan menatap dalam taemin
"Tak hanya mengabaikan perasaanmu, aku juga mengabaikan perasaanku"
Minho mulai bingung dengan ucapan taemin
"Apa yang kau katakan taemin-aa"
.
.
.
"Surat-suratmu, aku menyimpanya dengan baik. Aku membaca setiap kata yang kau tulis"
Kali ini taemin mulai berani menatap balik minho
"Tetapi selama ini kau tidak pernah membalas satu surat pun, aku pikir kau tidak peduli"
"Aku ini hanya anak yatim piatu yang hidup sendirian sejak masuk sekolah, aku tidak punya waktu untuk itu. Saat itu aku hanya ingin lulus sekolah dan kuliah, anak spertiku tidak berhak mendapatkan ataupun merasakan cinta yang perlu aku lakukan hanyalah bekerja keras... "
Kali ini taemin tidak bisa menahan tangisnya lagi...
Minho merasa hatinya sangat sakit saat melihat bidadarinya menangis tepat di hadapannya
"Minho-yaa, sampai sekarang aku masih mengingatmu, kau satu2nya orang yang benar2 tulus menyanyangiku. Kau tau aku sangat bahagia saat mendapat surat darimu.."
"Mianhae taemin-aa, selama ini aku hanya mengaggapmu orang yang tidak peduli terhadap orang lain, aku juga bersalah, aku terlalu penakut untuk mendekatimu"
Minho memeluk taemin dengan erat hingga taemin pun hilang didalam pelukannya
"Taemin-aa"
Minho memegang pipi merah taemin dan menatap lekat mata Indah itu
"Apakah selama ini kau juga memiliki perasaan yang sama denganku"
"Pabooo, apa kau masih belum mengerti setelah pengakuanku tadi, kau satu2nya orang  yang selalu membuatku tersenyum"
Minho pun tersenyum dan langsung mencium kening taemin tanpa henti hingga membuat bekas kecupan disana:vv
"Hyaaa, kau pikir ini (sambil menunjuk keningnya) lolipop apa?"
"Taemin-aa"
"Nee..."
"Saranghae"
Taemin merasa sangat bahagia dan sedih disaat yang bersamaan
Ia tidak menyangka kalau pria *suratnya* itu benar2 ada di sampingnya...
"Minho-yaa"
Minho menatapnya hangat
"Nado saranghae" (uhuiiii suit suit)
Minho tak bisa membendung rasa bahagianya lagi, ia terus mencium kening dan pipi taemin...
.
.
.
Dan tibalah saatnya mereka meresmikan hubungan mereka (clap clap clap)
.
.
Minho memegang kedua pipi taemin dan terus menatapnya, sejak tadi minho sudah menatap bibir indah milik Lee Taemin yang terlihat kenyal dan berkilau..
"Taemin-aaa.. SARANGHAE"
Sedikit demi sedikit bibir mereka mulai bertemu, 5cm, 4cm, 3cm, 2cm, 1cm................. Cuuuupp
Bibir merekapun bertemu dan saling bertautan dengan lembut dan penuh kasih sayang.....
.
.
.
"Minho-yaa"
"Nee"
"Aku ingin berterima kasih pada earphone mu, karena itu aku bisa bertemu lagi denganmu"
"Hyaa, bukan karna earphone itu tapi karna preman2 yang mengganggumu tadi"
Mendengar ucapan minho taemin pun tak bisa menahan tawanya sampai membuat minho ikut tertawa bersama.....

END

Please komen, author butuh pendapat, kritik dan saran yang bisa membantu author agar lebih baik lagi....
Dibidibidis gomawoo😘😘






























My EarphoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang