My New Life

9 1 0
                                    

Kini aku duduk di bangku SD, dan tanpa sadar hidupku telah berubah.

" Ai main sepak bola yuk !" ajak ketua kelas
" Tidak ah, nanti kalau kakinya patah gimana? " jawabku

...

Sejak kejadian itu aku dapat melihat masa kecil ku sebelum aku mati suri. Dan pelahan mata batin ku terbuka

...

" Dasar banci, main sama cewe terus kapan bisa jadi lelaki sejati!!!" bullyan pertama kali yang aku dapat dari orang lain, dan itu semakin mendorongku semakin tidak percaya diri

...

"Ibuu~  ibu~~ " teriaku dengan lantang setiap kali pulang sekolah walau jaraknya masih jauh tapi aku selalu melakukan hal itu.
" eh dah pulang, ayo buka seragamnya, ganti baju dan makan siang sana" ucap seseorang yang selama ini bisa menjadi teman, sahabat, dan dll.

***

Dialah malaikat yang selama ini tidak terfikirkan oleh ku. Yaa.. Ibu, bagiku ibu itu segalanya dia bisa berperan sebagai siapa saja, tidak hanya kasih sayang saja yang bisa dia berikan, namun juga arahan, ibu bisa menjadi tempat saat aku butuh teman curhat, dan ibu juga bisa menjadi teman saat aku butuh teman bermain dan mengerjakan PR (^v^)

intinya love u mom

***

setiap pulang sekolah aku selalu menceritakan apa saja kejadian yang telah aku alami selama aku di luar rumah. Dan ibu selalu mendengarkan ceritaku sembari menunjukan arahan apabila aku melakukan kesalahan.

Keluh kesal yang aku rasakan di luar sana. Aku luap kan saat berada di rumah..

Iya semua itu Ibu terima dengan senyum ya g tergambar di wajahnya..

...

Akan tetapi setiap aku memiliki masalah pribadi dengan siapapun, aku tidak pernah menceritakan kepada ibu. Aku takut ibu akan marah saat aku memiliki masalah di luar sana.

Hingga suatu saat

"Ayo ai kamu jadi keeper ya??!!" dengan nada semangat teman di kelas saat salin baju olahraga.
"Ok. aku siap !!" dengan seringai aku jawab
" Ok siap, aku tendang bolanya yaa, 1 2 3 ..." dengan semangat ucap kawanku saat ia tahu aku berusaha menyukai permainan sepak bola.

Tapi, saat bola itu di lambung kan tanpa sadar. Aku berada di bawah ventilasi udara, dan bola itu melambung mengenai ventilasi itu, serempak kaca iti jatuh menimpa kepalaku,

"Cttaaaarr"

Kaca itu pecah akibat terbentur kepalaku. setelah itu

"Tes.. Tes.. Tess.."

masing masing kakiku tertusuk pecahan kaca, dan darah mengalir deras dari kaki ku. Tanpa pikir panjang aku cabut kaca itu dari kakiku.
Dan semakin deras darah yang keluar.

***

Tangis,
Tentu aku menangis. Dan seluruh teman di kelas berusaha menutupi kemalangan yg menimpaku agar tidak ada 1 guru pun yg tahu apa yg terjadi kepadaku.

Wakil ketua kelas. Berlari ke ruang UKS untuk dan membawakanku P3K.

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why Im DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang