Seoul, 2018.
malam itu hujan membasahi sebuah kota yang indah, tetes demi tetes terus menerus turun seperti enggan berhenti. hingga tak disangka, waktu menunjukkan pukul dua dini hari. iya, sudah selarut itu namun langit tetap bertahan mencurahkan kesedihannya.
namun siapa yang tahu bahwa, tangisan langit kali ini justru membawa kehangatan bagi sepasang insan yang tidak sengaja dipertemukan.
.
.
.Kim Taehyungㅡ namanya, mahasiswa pertengahan semester jurusan seni. tugas, portofolio, dan segala tuntutan lainnya membuat kepulangan yang selalu larut menjadi sebuah hal biasa baginya.
namun hari itu berbeda, hujan turun dengan sangat derasnya saat ia hendak pulang. dengan susah payah dan tentunya berhati-hati, pemuda bersurai cokelat itu berlari kecil dari kampusnya menuju jalan raya.
"hah.. hah.. akhirnya benda ini berguna juga. tidak hanya sebatas memberatkan tasku." keluh taehyung yang merasa beruntung karena tidak pernah mengeluarkan payung dari tas selempangnya itu. ia menyeka peluh yang bercampur dengan air hujan pada wajahnya yang bisa dibilangㅡ tidak manusiawi.
taehyung mengarahkan pandangannya ke segala arah, diikuti dengan kernyitan pada kening setelahnya. bagaimana tidak, hiruk pikuk kota yang biasanya padat, malam itu bisa dibilang sangat sepi. hanya beberapa orang yang lewat disekelilingnya, jangan ditanya perihal kendaraanㅡ dalam rentang waktu lima belas menit rasanya bisa dihitung dengan jari.
"ini gila.. aku mengerti kalau sekarang hujan sangat deras tapi hei! bagaimana caranya aku pulang?" Taehyung menggerutu sendiri, jarak dari pusat kota tempatnya berdiri sekarang tidak bisa dibilang terjangkau. sejujurnya Taehyung mau saja menerobos hujan dan nekat berjalan sampai apartemennya, tapi tidak untuk kali ini. dia sudah cukup lelah dengan segala tugas-tugas kuliahnya, hanya ada tempat tidur yang ada dipikirannya saat ini.
pemuda tinggi ini akhirnya memutuskan untuk memberi kesempatan pada dirinya sendiri untuk menunggu sedikit lebih lama lagi. sejujurnya, siapa yang ingin berjalan sendirian ditengah derasnya hujan pada dini hari?
entah memang sudah takdir atau hanya sebatas Dewi Fortuna yang sedang berpihak pada seorang kim Taehyung, dia melihat sorotan cahaya yang amat terang dari arah kanannya. Taehyung memicingkan matanya seiring dengan cahaya yang makin mendekat, dan benar sajaㅡ sesuai harapan serta dugaannya ternyata itu sebuah taxi.
"oh astaga.. akhirnya!!" Taehyung bersorak seakan baru saja menemukan harta karun, sesegera mungkin ia melambaikan tangannya untuk memberhentikan laju mobil yang sudah ia tunggu dari tadi.
"taxi!!" Taehyung berteriak agar dapat mengalahkan suara gemuruh hujan, senyum terukir pada wajahnya saat taxi itu berhenti tepat dihadapannya.
namun siapa sangka, ada langkah kecil yang tergopoh-gopoh dari arah seberang. seluruh tubuhnya basah kuyup, nafasnya tidak teratur, dan dengan tangan pendeknya dia berusaha untuk meraih pintu taksi tersebut.
detik selanjutnya, kedua pintu mobil dari arah yang berbeda dibuka secara bersamaan. kedua pemuda yang sama-sama tidak mengetahui apa yang akan mereka hadapi, membungkukan badan masing-masing untuk memasuki mobil.
sepasang netra mereka bertemu satu sama lain. butuh selang waktu lima detik hingga mereka tersadar dari kejutan yang tidak diduga ini.
"k-kau siapa?!" ucap pemuda bertubuh mungil itu dari arah berlawanan dengan taehyung, mata kecilnya membulat.
mendengar perkataan pemuda diseberangnya yang terkesan tidak masuk akal, taehyung-pun akhirnya angkat bicara. "harusnya aku yang mengajukan pertanyaan seperti itu, kau yang siapa?" ujarnya dengan menaikkan satu alis.
KAMU SEDANG MEMBACA
taxi [vmin]
Fanfictionmalam itu hujan, dan hanya tinggal satu taxi tersisa. . . . [oneshot ; bahasa]