Part 4

92 0 0
                                    

Masusia yang baik bukanlah tidak pernah melakukan kesalahan.
Setiap manusia pasti ada melewati kehidupan kelam.
***

Dari manusia yang baik bisa menjadi orang nakal, begitu juga orang nakal bisa berubah menjadi baik.

Pada saat menghadapi berbagai macam realita kehidupan, bermacam-macam cobaan terkadang manusia tidak lulus menghadapi ujian dan cobaan, saat itu manusia cendrung mejadi manusia setengah iblis.

Saat Zandi bekerja di showroom dia menemukan teman bernama Rian. Rian suka dengan dunia malam bekerja sebagai gitaris di pesta seperti organ tunggal acara pernikahan, karena Zandi memiliki bakat seni perna jadi juara dangdut waktu semester dua di bangku kuliah. Setiap pagi sambil kerja kebiasaan Zandi suka menyanyikan lagu-lagu dangdut kesukaannya.

Rian " Zandi suaramu bagus juga"

"Biasa aja Yan hobi hehe"

"Kamu pernah menyanyi di panggung gak??

"Pernah yan, dan dulu saya perna jadi juara dangdut di acara lomba antar fakultas he"

"Ooh, kamu banyak hafal lagu ya?"

" Ya, lumayan"

"Kamu mau gak ikut saya malam minggu, saya ikut tukang organ sebagai gitaris kadang-kadang pemain piano, kamu saya usulkan jadi penyanyi peria, mau"?

" Ya mau kalau misalkan boleh"

Pada malam minggu Zandi dan Rian datang menemukan pemilik organ. Singkat kata Zandi di terima sebagai penyanyi organ tunggal. Berawal dari sini Zandi menemukan dunia malam dari orang yang tidak merokok menjadi perokok berat, dari orang pendiam menjadi culas dan liar. Mulai saat ini Zandi memang tidak pernah lagi memikirkan kuliahnya lagi.  Zandi yang dulu penurut seolah-olah tidak ada lagi.

Dengan memiliki uang yang cukup Zandi suka berpoya-poya untuk besenag-senang dengan teman-temannya. Lebih buruknya lagi pada saat tahun baru 2015 sandi di ajak kawannaya Rian, pergi ke diskotik untuk bersenag-senang bersama wanita-wanita nakal.

Hati manusia bukanlah karang di lautan tak akan bergetar saat terjangan ombak. Karena manusia tetaplah manusia, bukalah malaikat yang selalu sujud dan taat atas tugas dan kewajibanya.

Ketika libur semester Zandi pulang kampung selama dua bulan bersama orang tua. Saat itu Zandi sering bertengkar sama orang tuanya yang selalu menekankan Kuliahnya untuk cepat di selsaikan. Bahkan setiap hari pembahasannya masalah kuliah terus menerus, karena bosan dengan kedaan seperti itu belum usai libur Zandi sudah kembali ke kota tempat dia Kuliah.

Seorang anak ingin berlibur karena rindu kepada orang tuanya, sekalipun untuk refresing dengan semua problema yang di hadapi, sebagai orang tua seharusnya tidak membeban-bebankan anaknya
Berikanlah merekah arahan, bertanyalah apa keluhan anaknya supaya bisa memecahkan suatu permasalahan.

Karena libur terlalu lama Zandi tidak lagi bisa lanjut kerja di showroom. Oleh sebab itu Zandi melamar bekerja di Matahari. Saat bekerja di matahari yang kerjanya aktif, Zandi tidak pernah masuk kuliah lagi walaupun daftar ulang semester dia masih ikuti.

Selama enam bulan kerja Zandi memang seharipun tidak pernah masuk kuliah. Rasanya memang sudah nencapai titik jenuh, dengan aktifitas kuliah. Sering orang tuanya nelpon tanya-tanya bagaimana dengan kuliahnya, tapi Zandi berbohong mengatakan lancar-lancar saja.

Semakin lama tekanan batin semakin berat untuk berkata jujur takut karena sudah tahu sifat orang tuanya tak akan menerima dengan kenyataan tersebut. Sedangkan kuliah sudah tidak lagi, daftar ulang semester tujuh pun tidak di ikuti.

Semakin lama perasaannya semakin tersiksa dengan kebohongan-kebohongan yang yang tidak berujung, untuk pulang kampung pun dirinya tidak berani sebab di hantui persaan bersalah. Pada saat lebaran Idul Fitri Zandi juga tidak mudik ketempat orang tuanya. Di pagi hari lebaran terdengar merdunya alunan  takbir dari masjid, hingga air mata tidak tertahan menetes, sebab yang biasanya bersama keluarga saat lebaran, tapi kini sudah tidak lagi. Tiba-tiba berdering suara hp di letakkan atas meja kamar, telpon dari orang tuanya.

"Tring-tring,tring"
"Hallo, Assalamualaikum bu"
" Kamu gak pulang nak"
"Gak bu, nanti jam 12 kami masuk kerja"
"Ya, tapi besok pulangkan?"
"Ya bu"
"Disini ada acara syukuran, kami tunggu kamu ya nak "

Aku nyadari bahwa setiap orang tua menyayangi anannya, begitu juga seorang anak.

Pada esok harinya Zandi pulang mudik, dia lebaran kepada orang tuanya, mencium tangan sambil mengucapakan maaf lahir batin. Orang tuanya melanjukan acara sukuran, setelah selesai  semua orang sudah pada pulang semua, sebenarnya Zandi gugup takut di tanyakan masalah kuliah. Sambil duduk bersantai-santai di kursih datang Bapaknya,

"Zandi"
"Ya Ayah,"
Katanya sekarang kamu kerja di "matahari ya?"

Memang sudah ketebak ujung-ujungnya menanyakan kuliah lagi ni??
"Ya"
"Berapa gaji,?"
"1800.000 Ayah"
" ooh, terus, kuliahmu gimana, apa kamu masih masuk?"
"Ya"
"Jadi kapan ni, selesainya?,"
"Gak tahu"

Sebenarnaya Zandi tertekan sekalih dengan pertanyaan-pertanyaan Ayahnya, dia merasa takut dan gugup. Tidak lama di desa dia pulang lagi ke kota.

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERTEKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang