Awake

3 1 0
                                    


19.48

Kulirik jam ditanganku. Lebih dari 5 jam aku pergi meninggalkan rumah. Beginilah aku. Setiap Minggu aku harus memenuhi rutinitasku bekerja di sebuah supermarket.

"Hyun Na! Mian aku terlambat," bunyi lonceng membangunkanku dari kebosanan yang mendera. (maaf)

"Ya! Taehyung. Kau terlambat 18 menit kali ini," aku keluar dari meja kasir dan melepas seragam kerjaku. (hei)

Ia mengambil seragam yang ku ulurkan padanya. "Mian, aku terjebak macet." (maaf)

"Bagaimana bisa kau terjebak macet jika kau berjalan kaki dari rumahmu kesini?" aku tersenyum mendengar jawabannya.

"Hahaha, aku tidak bisa berbohong rupanya," seperti biasa, dia tertawa diiringi senyum kotaknya.

"Baiklah aku pulang dulu Oppa," kuambil tas yang kugantungkan.

"Berhati-hatilah. Jangan sampai terjebak macet!"

"Apa yang kau katakan?" kubuka pintu kaca didepanku, "bahkan macet tidak tega menjebak wanita cantik seperti ku."

"Ya!"

Aku berlari setelah berhasil menggoda Taehyung dengan lelucon nakalku.

*****

Kutelusuri jalanan ramai malam hari ini. Bulan bersinar terang ditemani oleh ribuan bintang. Malam ini sedikit istimewa. Biasanya hanya bulan sendiri yang bersinar. Atau hanya bintang  dengan kerlap-kerlipnya. Bahkan malam menjadi sangat sepi jika bulan dan bintang tidak menampakkan diri.

Apa-apaan ini? Kenapa aku begitu puitis. Tak kusangka aku berjalan sembari tersenyum seperti orang gila.

15 menit berjalan kaki aku sudah sampai di rumahku.

"Aku pulang," kulepas sepatuku dan meletakkannya secara rapi.

"Hyun Na! Kau pulang terlambat lagi hari ini," sambut Hoseok begitu aku menutup pintu.

"Mianhae oppa. Aku harus menunggu temanku."

"Apa si Taehyung datang terlambat lagi?" sepertinya ia sudah hafal dengan yang satu ini.

"Eoh," aku hanya menunjukkan senyum kecil kepadanya.

"Jika ia terus saja terlambat, aku akan memecatnya!" ucapnya dengan menunjukkan gaya seorang bos.

"Hahaha, lakukanlah jika kau bisa melakukannya," kulepaskan tas yang menggantung dibadanku. "Oppa, dimana Eomma?"  (kakak/ibu)

"Entahlah, mungkin dia terjebak macet."

"Apa-apaan ini? Mengapa hari ini kau dan Taehyung membahas hal yang sama?" aku teringat dengan pembahasanku dengan Taehyung tadi.

"Woah! Mungkin aku dan Taehyung adalah orang yang sama," candanya kepadaku.

"Ani! Aku tidak setuju. Taehyung lebih tampan dari pada Oppa," godaku. (tidak/kakak)

"Ya! Apa yang kau katakan?"

"Aku berkata jika Taehyung lebih tampan daripada Oppa," ulangku.

"Baiklah pergilah kepada Taehyung," ia menunjukkan wajah imutnya ketika sedang cemberut.

"Tapi Taehyung tidak sebaik Oppa," kucoba menghiburnya kembali.

"Tentu saja! Oppa mu ini adalah Oppa paling baik didunia," sombongnya kepadaku.

"Terserah padamu Oppa ku tersayang," kucubit hidung kakakku ini.

"Eomma pulang!" ibu masuk kedalam rumah dengan membawa 2 kantung kresek hitam. (ibu)

"Eomma, apa yang kau bawa?" Hoseok menghampiri ibu untuk membantu membawakan barang bawaannya. (ibu)

"Eomma membawa beberapa kimbab, odeng, dan jajangmyon, mari kita makan bersama."

Aku pergi menuju dapur dan menyiapkan bebeberapa piring diatas meja makan. Setelah tertata rapi, kami mulai memakan makanan yang dibawa oleh ibu.

"Hyun Na, akhir pekan ini hari ulang tahunnmu kan?" ibu memulai perbincangan kali ini.

"Ibu ternyata ingat," aku melahap sesuap kimbab ke mulutku.

"Bagaimana ibu bisa lupa jika kau meletakkan puluhan sticky notes didepan pintu kulkas tentang ulang tahunnmu," ibu memberikan senyum mengejeknya kepadaku.

"Kau hanya membuat pintu kulkas terasa berat," Hoseok mengejekku.

"Ya! Bagaimana bisa kertas membuat pintu kulkas terasa berat?" aku tidak terima dengannya.

"Sudahlah, apa yang kau inginkan di hari ulang tahunmu?" ibu menengahi perdebatan kami.

"Entahlah aku belum memikirkannya."

"Baiklah, jika kau sudah menemukan jawabannya, beritahukan Eomma, arasseo?" (ibu/paham)

"Baiklah akan kupikirkan," aku mulai membayangkan hadiah apa yang kuinginkan di ulang tahun yang ke 17 ini.

__________

Hello gaesss. Woow ff pertamaku. Gimana ceritanya? Kurang seru? Aneh? Gak nyambung? Atau terlalu ngayal?

Please comment oke. Biar ane dapat memperbaiki kekurangan pada cerita ane. Oke?

Jangan lupa comment and vote ya gaesss. Makasih...

Kira-kira apa ya hadiahnya??? Hmmm

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang