Bunda.
Bunda itu wanita yang paling Ayah, Ella dan David sayang. Jika Ella bilang kalau Ayah manusia terhebat dan terkuat, maka Ayah akan menyalahkan Ella--bahwa sebenarnya Bunda yang patut diberi label itu.
Kata Ayah, Bunda itu paket lengkap. Cantik, pintar, baik hati, dan tentunya sayang sekali dengan keluarga. Bunda itu pintaaaar sekali dalam mengurus semua hal. Seperti memasak makanan enak, memasangkan dasi Ayah, menguncir rambut Ella, mengikat tali sepatu David, dan masih banyak lagi. Ayah, Ella, dan David pasti akan sangat kesusahan jika tidak ada Bunda.
Coba saja, pasti Ella dan David setiap hari akan kelaparan saat sekolah karena tidak ada yang membuat sarapan, atau saat Ella dan David sedang demam, siapa yang akan menjaga dan merawatnya? Dan jika Bunda tidak ada, pasti Ayah akan kebingungan mencari kaus kakinya untuk pergi bekerja, hihi.
Selain itu, Ayah bilang, Bunda juga kuat. Katanya dulu Bunda sudah membawa Ella dan David (yang berat) selama sembilan bulan di perutnya. Melewati proses itu dengan senang hati, merawat Ella dan David dengan penuh kasih sayang, bahkan hingga saat ini. Bukankah Bunda kami kuat?
Terimakasih Bunda sudah hadir di hidup kami. Ayah, Ella, dan David sayaaaaang sekali sama Bunda...
***
Sore itu, Lee Taeyong baru pulang bekerja dan sedang membersihkan diri. Jennie sedang memasak makan malam ditemani Ella yang sesekali ikut membantu sang Bunda mengambilkan bahan-bahan untuk memasak. Sedangkan David masih di ruang keluarga dan asyik sendiri bermain game di ponsel Ayah.
"Bunda," panggil Ella. Anak itu berdiri di samping Bundanya yang terlihat sangat keren saat memasak. Ella suka sekali melihatnya. Dia ingin sekali menjadi seperti Bunda kalau sudah punya suami, hihi.
"Iyaa, Kak." Sahut Jennie, ia masih sibuk dengan masakannya. "Eh, jangan dekat-dekat kompor, Kak." Jennie meraih bahu Ella menggunakan tangannya yang tidak sibuk, mendorongnya pelan. "Panas,"
Ella akhirnya menuruti perintah Bundanya dan berakhir duduk di kursi meja makan. Sebenarnya dia ingin bertanya tips-tips untuk menjadi perempuan hebat seperti sang Bunda, hihi.
Tak berapa lama kemudian, Taeyong yang sudah selesai mandi datang bersama David. Bukannya menunggu makanan siap bersama Ella dan David, lelaki dewasa itu malah berjalan mendekati Jennie lalu memberi kecupan di pipi sang Bunda.
"Selamat sore, Bunda," sapa Taeyong nyengir dan mengecup pipi Jennie lagi.
Jennie itu tidak suka diganggu jika sedang fokus, oh, apalagi harus meladeni Taeyong yang dalam mode manja. Aduh, Jennie sampai pusing kalau Taeyong sedang seperti itu! Tidak ingat apa sudah punya dua anak? Mana suka tidak tahu tempat lagi jika ingin bermanja dan bermesraan, huh!
Ella dan David yang sudah biasa melihat pemandangan itu hanya terkikik geli. Apalagi setelah sang Bunda memberi Ayahnya 'death glare' yang langsung membuat Taeyong menyerah ketakutan dan akhirnya ikut bergabung bersama Ella dan David menunggu makanan siap.
Hihihi, hati-hati.. Bunda juga galak lho...
***