Prolog

306 66 5
                                    

Haaaiiii..  Apa kabar..  Wkwkw aku kembali setelah sekian lama hiatus. Maaf ya lama,  aku males nulis karna lagi suka main game wkwkwk. 

Cus dibaca cerita baru hehe.. 

"Sooji-ah mianhe, tadi aku sangat sibuk jadi tidak bisa mengangkat telpone darimu"

"anio.. gwenchana" balas Sooji pada gadis disebrang telpone sana.

"wae? Apa ada sesuatu yang ingin kau ceritakan kali ini..? mungkin tentang senior tampan yang kau sukai sejak semester pertama itu" goda gadis disebrang sana. Sooji tersenyum kecil.

"ani, aku hanya ingin mendengar suaramu saja.. bogoshipeo" ucapnya pelan, tertelan angin yang membelah kesunyian malam.

"nado bogoshipeo, ya.. aku sudah mendapatkan cuti kuliahku. Aku akan datang ke korea dan menetap disana mungkin sekitar tahun"

"jinjja?"

"eoh, kau senang kan"

"Ne... aku sangat senang" Sooji mengangguk pelan meski gadis yang sedang berbicara dengannya itu tidak dapat melihatnya.

"Kau baik baik saja? Kau terdengar tidak bersemangat.."  pertanyaan itu mengambang di udara,  Sooji membiarkannya tanpa jawaban. Gadis disebrang mengerutkan kening,  bertanya tumben sekali Sooji tidak bersemangat seperti biasanya ketika mereka berbicara.  "Sooji-ah.. " ulang gadis disebrang telphone.

"Mianhe.." tiba tiba Sooji mengucapkan maaf,  dia mengigit bibirnya keras, mencoba menahan air mata yang hendak keluar dari kedua mata cantiknya. Berusaha agar suara yang dikeluarkannya tidak terdengar aneh.

"wae? Apa terjadi sesuatu"

"maafkan aku.. aku tidak bisa... maafkan aku" untuk kali ini Sooji tidak bisa menahan air matanya untuk jatuh. Gadis ini terisak pelan. 

"apa seseorang menyakitimu? Sooji-ah katakan padaku, kau bisa menceritakan semuanya padaku" tanya nya khawatir.  Sooji tidak pernah terdengar aneh sebelumnya.

"mianhe...kau selalu memikirkanku terlebih dahulu, kau selalu meninggalkan semuanya untuku.."

"Apa yang kau bicarakan eoh.. sebentar, aku akan menggantinya dengan video call"

"anio, tidak perlu.. aku akan pergi sebentar lagi.. aku hanya ingin mendengar suaramu untuk yang terakhir kalinya"

"Ya, wae...... Apa yang kau bicarakan eoh"

"Gumawo karna kau selalu ada saat aku membutuhkanmu.... Maafkan aku" Sooji memutuskan sambungannya segera lalu mematikan ponselnya. Dia terisak pelan, berusaha menahan sesak didadanya.

Malam ini langit terlihat sangat terang dengan banyak bintang dan satu bulan penuh yang menyinari. "maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa bersama mu ketika kau ada di Korea" Sooji menatap sendu kearah sungai Han yang berada tepat jauh dibawahnya.

"Mianhe.." gadis itu memejamkan matanya sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya kedalam sungai Han.

Besambung ke Part 1 >>>>>

Broken WingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang