Latar belakang John
ada sebuah anak bernama John, dia hidup di keluarga yang kaya.Dia berumur 14 tahun,orang tua dia bekerja sebagai pekerja kantoran.Ayahnya adalah pengusaha yang sangat sibuk dan Ibunya adalah manager sebuah perusahaan besar. Itulah mengapa John adalah anak yang sangat kesepian. Karena orangtuanya tidak punya waktu untuk bersama dia, jadi orangtuanya membelikan dia banyak mainan ,gadgets,dan banyak barang-barang mahal.
Untuk pertama kalinya dia merasa banyak kegembiraan dan kebahagiaan kepada barang-barang yang orangtuanya berikan kepada dia. Dia tidak peduli tentang keberadaan orangtuanya di sekitar dia.Seiiring berjalannya waktu, dia merasa kesepian dihidupnya. Ada sebuah tempat kosong didalam hatinya, tetapi dia tidak menyadari apa itu. Segera, dia mencoba untuk bermain games di gadget untuk menghibur dia.
Sejak dia berumur dua belas tahun dia menjadi sangat kecanduan kepada gadgets. Setelah pulang sekolah, semua yang dia lakukanialah hanya bermain games sepanjang waktu. Dia sering lupa terus tugasnya dan pekerjaan rumahnya. Sehingga dia terus mendapatkan nilai buruk di semua pelajaran disekolah. John juga akur dengan orang yang salah. Orangtuanya mendapat peringatan dari sekolah.
Kehidupan John sebagai pecandu game
John berpikir bahwa saat dia bermain game, dia bisa menghilangkan stress. Tidak ada yang melarang dia untuk bermain game dia di rumahnya, dia menjadi sangat kecanduan dengan game sekarang. Dia sering melewatkan waktu dia untuk makan malam dan mengerjakan pekerjaan rumahnya.John bahkan bermain game hingga larut malam setiap hari. Sistem kekebalan John semakin lemah dan dia sering sakit.
Terkadang orangtuanya memberikan dia beberapa nasihat tetapi dia tidak peduli tentang nasihat orangtuanya sama sekali. Dia menjadi mudah marah dan sangat emisional, dia bahkan sering melawan orangtuanya. Sejak saat itu dia tidak peduli dengan orangtuanya sama sekali. Orangtuanya merasa sedih dan menyesal apa yang telah mereka lakukan kepada dia. Orangtuanya memikirkan bagaimana cara untuk menemuka solusi untuk masalah ini.
Suatu hari, orangtuanya membahas bagaimana cara menghilangkan kecanduan dia. Kemudian orangtuanya memutuskan untuk membawa dia ke sebuah pisikologis. Saat pertama dia menolak untuk pergi ke pisikologis, tetapi orangtuanya memaksa dia untuk pergi ke pisikologis. Setelah banyak percakapan dengan John, kemudian dia setuju untuk pergi ke pisikologis. John mempunyai dua jam sesi terapi dengan seorang pisikologis. John menemukan bahwa terapi dengan seorang pisikologis itu tidak menakutkan seperti yang dia pikirkan.
Kehidupan baru John
Setelah terapi, orangtuanya ingin terlibat dalam mendidik dan memandu John ke kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.Pisikologisnya bahkan memberi dia dan orangtuanya saran dan tips. Bahkan orangtuanya mengurangi waktu kerja mereka untuk menemani dia. Orangtuanya juga mengatur kembali rutinitas harian John. John juga berjuang untuk mengikuti rutinitas harian dia
Pada awalnya, John merasa sedikit sulit untuk mengikuti rutinitas harian dia. Tetapi kali ini orangtuanya siap untuk menemani dia saat melalui waktu sulit. John merasa senang untuk melihat orangtuanya mengubah sikap mereka. Inilah sebabnya kenapa John ingin mengubah hidupnya juga. Sekarang rutinitas harian John telah terorganisasi dengan baik, dia bisa mengelola waktu dia untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, belajar, dan makan malam bersama dengan keluarganya.
Orangtuanya merasa bangga dengan dia sekarang, dia memiliki banyak peningkatan. Guru dan teman-teman dia juga bangga kepada dia. Dia bisa kontrol emosinya sekarang. Dia juga memiliki peningkatan di sekolahnya, dan dia mendapat nilai yang baik di semua pelajaran. Dia tidak kecanduan kepada gadgetnya sekarang tetapi orangtuanya tetap mengizinkan dia untuk bermain games hanya pada weekends dan pada hari libur. Dia mempunyai kehidupan yang lebih baik dari sekarang.
YOU ARE READING
Game Addict (Indonesia Version)
Short StoryCreated by:Jofelix and Fernando Class:7C