My Heart Two

27 5 14
                                    

"Terkadang kau harus menyadari siapa yang kau ajak untuk keliru"
-_-_-_

     Pagi ini menunjukkan pukul 06.35 WIB dan Huri membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk berjalan kaki agar sampai kesekolah.Huri lebih memilih berjalan kaki ketimbang menaiki angkutan umum atau sebagainya karna menurutnya uang tersebut lebih baik ia tabung ketimbang harus digunakan untuk naik angkutan umum,dan saat pulang sekolah pun Huri terkadang berjalan kaki.Huri juga tidak peduli jika mukanya belang,terbukti muka Huri yang sekarang jauh berbeda dengan warna punggung tangannya.Jika kalian bertanya kenapa Huri tidak berangkat menggunakan sepeda motor atau mobil? YAHH-_tadi kan di cerita sebelumnya udah di jelasin Huri itu bukan anak Kong.lo.me.rat.

Huri tiba kesekolah tepat pukul 06.52 WIB masih ada beberapa menit lagi untuk Huri bersenda gurau atau sekedar cerita hangat dengan teman teman sekelasnya.

"Syamalekum" Kata Huri menyapa teman teman sekelasnya yang lebih dulu datang

"Ya Allah,baru juga pagi pagi.yang bener lah Ri" Lagi lagi Zehiyya menegur Huri.Neres yang ada di belakang Zehiyya tertawa melihat ekspresi dari Huri

"Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuhh"

"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuhh"

Sekian dan terimakasih,apa bila ada kesalahan dan kesilapan.matur nuhun mohon dimaapkeun...ehh apaan sih-_

👻👻👻👻

Seperti biasa setiap bel istirahat Huri akan keliling semua kelas untuk menawarkan dagangannya ditemani oleh Neres.Sedangkan Zehiyya menyempatkan waktu istrihatnya untuk shalat Duha sebentar dan teman teman yang lain menikmati waktu istirahat mereka dengan menyantap jajanan di kantin atau pun yang sudah sempat membeli dagangan Huri.

"Ri,kita mulainya dari kelas XI Agama 2 aja deh" Saran Neres karna kelas paling pertama ada disebelah kelas mereka XI Agama1

"Hohh,yaudah sikat"

Huri dan Neres tiba...

"Hai,Assalamu'alaikum gaes! Yang yang minat tela tela aku??" Tawar Huri semangat karna ia yakin kelas ini lah pelanggan pertamanya

"GAK.!" Jawab Dija dengan tekanan seolah ia membenci kehadiran Huri ke kelasnya

Deg! Huri diam,lagi Huri di seringai dengan nada nada bentakan.Sudah dua kali Huri mendengar bentakkan,Kemaren dan hari ini.Huri benci itu!
Huri memilih untuk pergi,jika sudah begini Huri paling tidak bisa untuk sakit hati.Sebenarnya Huri mampu menompak mulut Dija apalagi Huri sosok yang tomboy juga ceplas ceplos,jika dilihat lihat Dija hanya belek mata Huri.
Yahkan,Huri tak bisa di ajak berkompromi masalah sakit hati jadi maklumi aja Guys-_

"Lhoo,kok pergi Ri?" Kata Neres

Tiba tiba Huri dipanggil Canan yang juga sekelas dengan Dija yang seperti nya berminat membeli dagangan Huri

"Ehh,Tela tela loversss!! Aku satu"  Kata Canan penuh semangat

Huri memilih kembali ke kelas XI Agama 2 tadi,ternyata ada banyak dari teman teman Dija yang membeli dagangan Huri dan salah satunya Dija juga membeli,padahal tadi katanya Gak.yeee gak jelas-_
Benar saja,belum juga keliling ke kelas lain dagangan Huri sudah habis.Untung lah hari ini dagangan Huri cepat habis,itu artinya Huri masih punya waktu untuk makan dan bersenda gurau dengan sahabat sahabatnya.

"Makasih Neres,sudah mau temani aku jualan"

"Sama sama.Jajan yuk" Ajak Neres.

___

"Neres,kemaren pas pertemuan organisasi aku ketemu Shendra.Terus aku minta maaf ke Shendra,aku ngasih tau apa yang aku rasa..hmm tapi belum semua"

"Lah lah terus rus?" Neres antusias dengan pertanyaannya

"Yah gitu,gak peduli seperti biasa.Malah kemaren aku nangis"

"Haik! Koq menangis?" Tanya Neres

"Aku gak tau apa aku yang baperan atau apalah itu...Shendra bentak aku.Yah aku juga tahu aku salah,tapi Res...cuma ingat aja dulu Shendra pernah bilang suka sama aku yang begini.
Eyy,emangnya aku berubah yah Res?gakan? Perasaan suaraku juga dari dulu gini"

"Tuhkan Ri,sudah dibilang juga lupakan masih saja tetap yakin kalo Shendra masih ada rasa sama kamu.Udah digituin juga,HUHHH_-" Kata Neres dengan nada mendengus.

Lagi,Huri di beri saran seperti itu.yaah saran untuk melupakan Shendra.Sedari dulu Huri mencobanya,tapi selalu saja gagal.Entah mengapa?.
Huri juga selalu berdo'a agar rasa Huri pada Shendra tidak melebihi rasa berharapnya pada Allah.

ZigZagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang