15

4.2K 491 7
                                    

Gue berbalik karena ternyata gue udah berada cukup jauh dari bibir pantai.

Bahkan air laut se dada gue.

Dengan susah payah gue balik dan tanpa gue duga dari belakang gue, ada ombak besar yang seketika menghantam tubuh gue dengan keras.

Karena ga seimbang, gue jatuh mata gue perih karena kena air laut.

Dan gue ngerasain sebuah tangan melingkar di pingang gue, membantu gue berdiri tegak.

Saat gue melihat siapa orangnya, ternyata itu Sehun tapi dia ga natep gue.

Ombak kembali menghantam, dan gue langsung pegangan pundak Sehun. Dia nuntun gue ke tepi pantai.

Sekarang badan gue basah kuyup. Rambut gue lepek dan kaos gue tembus. Sadar dengan itu, gue langsung mengambil jarak dengan Sehun dan membelakanginya.

"lo bisa pakai kaos gue."

Dia ngulurin kaos dia tapi gue masih ga berani noleh.

"Sera! Lo ga papa?!" Taehyung lari ke tepi pantai nghampirin gue.

Dan saat itu gue merasakan Sehun makaiin kaos dia dari belakang tubuh gue. Kaosnya yang besar, membuat badan gue tenggelam.

"Jangan lupa minum anget."

Dia nyentuh kepala gue dari belakang bentar terus pergi ninggalin gue yang masih terdiam.

Tak lama setelah itu, Taehyung dateng bareng kak Chanyeol.

"Lo ga papa?" tanya kak Chanyeol yang gue bales dengan anggukan.

"Gue balik dulu ya."

Gue pun balik ke tempat kemah, dan dua ratus meter di depan gue, terlihat Sehun yang juga berjalan ke arah tenda. Gue cuma bisa diam natap punggung telanjang dia. Sebenernya perasaan lo ke gue itu gimana?

Sedangkan di tempat gue tadi berdiri, Taehyung dan kak Chanyeol saling bertatapan.

"Lo mikirin apa yang gue pikirin?" tanya Taehyung.

"Mana gue tau pikiran lo tolol."

"Menurut lo mereka aneh ga sih? Sejak awal gue merasa ada sesuatu diantara mereka."

"Gue ga peduli. Buruan balik, dingin oy." Chanyeol ngambil bajunya yang ada di pasir dan pergi ningalin Taehyung.

---

"Dari mana aja lo? Kenapa lo bisa balik sama kak Sehun deh? Dan itu kenapa kak Sehun ga pakai baju?"

Reina langsung membanjiri gue dengan pertanyaan.

Maklum lah, soalnya Sehun lewat deket tenda cewe untuk bisa menuju daerah cowo. Dan karena dia lewat ga pakai baju, makannya pada heboh. Mana ga jauh di belakangnya ada gue.

"Jalan-jalan." ucap gue males dan

"Terus ini baju siapa? Kenapa lo basah kuyup gini dah?"

"Udah gue mau ganti dulu. Ini semua gegara Tae kucing."

Gue langsung masuk tenda dan mencari baju ganti. Setelah membersihkan diri, ternyata yang lain udah pada kumpul di tengah dan dengerin guru ngomong.

Ini nih yang bikin gue males ikut beginian. Apalagi kalau bukan tugas.

Jadi kita semua disuruh ambil kertas undian yang berisi nomer kelompok dan keta disuruh cari petujuk yang udah di sebar di penjuru pantai. Yang menang bakal dapet hadiah.

"Ser lo dapet nomer berapa?" tanya Karin teoat setelah gue buka kertas undian.

"Sembilan."

"Yah ga sekelompok."

"Emang lo berapa?"

"Gue 4 bareng Reina."

Sial. Gue sendirian. Gue akhirnya menuju seorang cowo yang dari tadi teriak-teriak nomer 10, gue ga kenal tu cowo tapi gue tau dia seangktan bareng gue.

Setelah kumpul semua, total per kelompok ada 6 orang, dan gue cewe sendiri masa. Mana ada Sehun lagi di kelompok gue.

"Yang mulia ratu Sera, kami berlima akan menjadi prajuritmu!"

Gue natep cowo yang tadi teriak-teriak dengan pandangan apaan sih. Gaje sumpah. Nama tu cowo Baekhyun, tadi gue denger temennya mangil gitu sih.

Semua yang ada di kelompok gue tampak semangat kecuali gue dan Sehun yang dari tadi cuma ngikutin di belakang mereka.

"Lo udah baikan?"

Ha?

Seketika gue noleh ke arah Sehun. Dia barusan tanya gue?

Dia noleh ke gue tanda meminta jawaban. Tapi gue cuma ngangguk doang.

"Woy! Kalian malah pacaran! Buruan! Gue dapet petujuk!" teriak Baekhyun yang ternyata udah mayan jauh.

Sontak, gue langsung lari ningalin Sehun. Gue ga suka atmosfer canggung ini.

Baekhyun membuka botol kaca yang didalemnya ada kertas. Ada sebuah peta di sana.

Dengan sok tau Baekhyun menjelaskan isi peta tersebut. Dan kita semua cuma ngikutin dia.

"Lo yakin jalannya ke sini?" tanya gue yang mulai ragu. Karena dari tadi kita cuma muter.

"Iya. Percaya deh sama gue."

Gue natep tebing karang yang ada di depan.

"Ga salah lagi, petunjuknya ada di atas."

"Lo mau naik?" tanya cowo lain.

"Karangnya tajem."

"Dikit lagi menang guys! Ayo!"

Gue ngehela nafas ngeliatin empat cowo itu manjat.

"Semua kudu majat biar kita menang!" teriak Baekhyun dari atas.

"Bahaya. Lo ga usah naik."

Itu suara Sehun yang masih berdiri di belakang gue.

Daripada gue berduaan sama Sehun mending gue ikutan manjat.

Bersambung..

mantan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang