Dia hanya sekilas bayang dalam memoriku
Dia bukan bagian dari arti milikku
Dia belum menjadi sebuah makna yang menyelimuti hari-harikuTapi entah, rasanya aneh jika dia bersama yang lain. Bahkan rasanya begitu sakit jika dia tidak memberi respon sama sekali kepadaku.
Itu yang inginku beri tahu. Aku terlalu lemah dalam menjadi sebuah prasangka. Begitukah wanita? Atau hanya aku si satu-satunya.
Ku anggap kau menang dalam memberi perhatian. Seketika meninggalkan dan berlalu selayaknya tak pernah mengenal diriku.
Bisakah? Menjadi aku yang terabaikan begitu saja. Dalam waktu singkat menginginkan aku. Dalam waktu sekejap melupakan diriku. Tanpa sedikit memberi salam perpisahan, untuk kita yang pernah saling mengenal sebelum kau dengannya.
Baiklah, aku rasa selamat tinggal tak perlu lagi ku ucapkan. Karna aku tahu, waktu tak butuh itu. Nyatanya kamu masih menjadi bagian dari sedikit ingatanku.
Tidak! Aku takkan melupakan, namunku pastikan, semua akan tertutup dengan ingatan lain yang benar adalah bahagia. Bukan lagi sendu yang tersisa kali ini.
@Monica_luisky
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Rasa Kita
PoetryTentang kata yang tak mampu terungkap, menyisakan kata berbait menjadi kalimat peluap rasa. Ini adalah yang aku rasa, aku lihat dan aku dengar.