Dalam suasana gemuruh, terdengar suara ambulans. Tampak semua orang berkumpul pada satu titik. "Ada kecelakaan.. " "Dia wanita" "Dua orang wanita" "Kecelakaan antara mobil dan motor" terdengar suara orang disekitar titik kejadian.
Ditempat lain...
Duduk dua orang laki-laki sambil memainkan game, mereka adalah AL dan Kelvin. Merekapun tampak serius memikirkan strategi untuk mengalahkan masing-masing. Hingga saatnya...
"Yess, gue menang!! Yuhuuu" teriak AL dengan bahagianya hingga melompat dari sofa,
"Yahh.. satu babak lagi!" kata Kelvin yang tak mau kata kalah
"Oke, tapi jangan nyesel kalo kalah lagi" kata AL sambil duduk kembali di sofa.
Merekapun kembali bermain dan fokus dengan permainan mereka. Tak lama kemudia, Ponsel AL berdering.
"Ponsel lo bunyi tuh" kata Kelvin sambil terus memainkan game
"Ahh nanti, ntar lo curang lagi" kata AL.
"Enggak, angkat dulu siapa tau penting" kata Kelvin
"Baiklah" kata AL sambil menghentikan permainan mereka.
"Oh Andre" kata AL pelan sambil mengangkat Telphon
"Iya ndre.." kata AL
"AL, Memey barusan kecelakan AL" kata Andre dengan nada panik.
"Ah jangan bercanda hal kek ginian lo bro" kata AL tak percaya
"Gw serius, ga mungkin gw bercanda masalah ginian" kata Andre dengan agak kesal.
AL pun shock, wajah dan matanya pun mulai memerah.
"Serius? Sekarang dimana ndree?? Kenapa bisa??" tanya AL dengan khawatir
"Di Rumah sakit Medika, nanti gw jelaskan disana" jawab Andre
"gw segera kesana" kata AL sambil menutup telepon.
AL pun shock berat dan tanpa sadar airmatanya mengalir deras
"Tidak mungkin.." batinnya
"GAK MUNGKIIN" katanya sambil berteriakDi siang hari sebelum kejadian..
"Yang, aku mau ikut tim dance. Bolehkan?" tanya Memey dengan muka memelas, "Lo tau sendiri kan, gw ga suka lo ikut ikutan grup dance kek gitu" kata AL dengan sedikit marah, "Please, aku janji cuma sekali aja aku ikut latihan" kata Memey, "Terserah.. " kata AL sambil berjalan meninggalkan Memey sendiri.
Kembali..
"AL, kenapa? Ada apa?" tanya Kelvin kebingungan
Tanpa menjawab, AL bergegas pergi
"AALL.. " Teriak Kelvin
Melihat temannya seperti itu, Kelvinpun memutuskan untuk mengikuti AL.Sesampai dirumah Sakit, ALpun segera mencari tempat Memey berada. Saat AL sudah dekat dengan ruang rawat, dia melihat Memey yang berlumuran darah sedang dipindahkan ke ruang lain. ALpun shock dengan apa yang baru saja dia lihat, ALpun terjatuh dan tak ada daya untuk bangkit, karna kedua kakinya rasanya sangat lemas tak bertenaga. Dia ingin melihat lebih dekat lagi, tapi apa daya, dia tak mampu menyaksikan keadaan orang yang dia sayangi seperti itu.
Andre yang melihat AL pun langsung menghampirinya.
"AL.. " panggil Andre sambil memegang pundaknya
"Bangun AL, lo harus ikhlas, lo harus tabah, ini jalan yang sudah ditentukan Allah. Kuatkan dirimu, ayo bangkitlah." kata Andre sambil membantu AL untuk berdiri"Ini mimpikan? Katakan padaku kalau ini mimpikan? Ini mimpi kan? Bangunkan aku!! Cepat bangunkan aku!!" kata AL sambil memukul dirinya sendiri
"Hentikan! Lo harus rela, lo harus ikhlas, semua memang berat. Gwpun juga tak percaya dengan apa yang gw saksikan sekarang. Tapi inilah yang terjadi." kata Andre sambil mengusap punggung AL
ALpun hanya bisa menangis dengan apa yang telah terjadi
"Ini salah gw, Andre, ini salah gw" kata AL sambil terus menangis "Katakan Ndre, katakan padaku apa yang terjadi" tambahnyaAndrepun menceritakan semua kepada AL dan tangis ALpun semakin menjadi jadi.
Tak lama kemudian Kelvin datang
"Ada apa?" tanya Kelvin kebingungan
"Memey kecelakaan dan meninggal Vin" jawab Andre
"Serius, astaga" kata Kelvin dengan shockAndrepun menyuruh Kelvin untuk membawa AL pulang, mengingat keadaan AL yang tak memungkinkan untuk terus disini.
Keesokkan harinya...
AL duduk sendiri dikamar, dengan wajah pucat dan tatapan kosong dia terus menyalahkan dirinya. Kelvinpun datang menghampiri AL.
"AL, hari ini jasad Memey akan di kremasi. Lo ga mau datang?" tanya Kelvin
"Gw gak bisa Vin, gw gak sanggup melihat dia seperti itu" kata AL dengan wajah sedih
"Baiklah, kalau gitu istirahatlah" kata Kelvin sambil berjalan keluar dari kamar ALLalu ALpun berbaring, memori demi memori bersama Memeypun teringat dalam kepalanya. ALpun hanya mampu menangis, menangisi bahwa disaat terakhirnya pun, AL tak mampu membuat memori baik dengannya.
Semenjak kematian Memey, AL seperti kehilangan separuh nyawanya, separuh tenaga dan separuh pikirannya. Setiap malam dia terus terbayang akan sosok Memey, dan hanya dengan obat penenang dia bisa tidur.
Hari demi hari, diapun semakin tidak karuan. Mabuk-mabukan pun sering menjadi temannya disaat setres. Dan dia menjadi orang yang sulit mengendalikan amarahnya.
-Selesai-
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA BERAWAL DARI SINI
Short StoryBertahankan dan Jaga yang sekarang masih kau miliki