Prolog

58 12 3
                                    

Nama gw Aira putri kalian bisa panggil gw Ira. Masa kecil gw dihabiskan di Bandung, namun setelah lulus SD orang tua gw mutusin buat pindah ke Jakarta.

Di Bandung gw sekolah di salah satu sekolah dasar bergengsi disana, dengan salah satu ciri khas muridnya pintar-pintar. Dulu gw termasuk siswa berprestasi dengan mengikuti beberapa olimpiade baik tingkat sekolah maupun antar sekolah.

Gw punya saingan bernama Bagas Ari pratama atau biasa dipanggil Bagas. Dia gk pernah mau ngalah kalau masalah nilai, namun entah mengapa gw gk pernah benci sama dia, malah kadang-kadang gw kangen sama dia *fiks ini dulu tapi sekarang juga masih :)

Tapi semua berakhir waktu pengumuman kelulusan diumumin.

"PERINGKAT PERTAMA DIRAIH OLEH AIRA PUTRI DAN YANG KEDUA DIRAIH OLEH BAGAS ARI PRATAMA" ucap Bu mega, gw dan Bagas pun kedepan.

"Ira,Bagas abis ini mau lanjut dimana?" Tanya bu mega.

"Kalau Bagas mau di dekat sini aja bu" jawab Bagas dan bu Mega pun menggangguk.

"Kalau Ira? " tanya bu Mega ke gw.

"Kalau saya mau ke Jakarta bu." Bagas natap gw tajam.

"Kenapa di Jakarta? " tanya bu mega lagi dan bagas masih natap gw.

"Orang tua saya mau pindah ke Jakarta bu, jadi saya harus ikut" Jawab gw dan bu Mega mengangguk.

----

Selesai pengumuman kelulusan dan acara perpisahan bersama teman-teman gw mutusin untuk langsung pergi karena mamah udah nungguin di depan.

"IRA!" Teriak Seseorang yg membuat gw berenti.

"Ba.. Ba... Gas" Kata gw terbata-bata waktu Bagas berlari ke arah gw.

"Lu kenapa pergi Ra?" Tanya Bagas dengan napas ngos-ngosan(?).

"Orang tua gw pindah gas" jawab gw.

Dia langsung meluk gw kenceng banget,jujur ini pertama kali dihidup gw orang lain meluk gw selain kecuali orangtua dan sepupu gw.

"Gw bakal kangen bangat sama lu ra" Bisik bagas *ini anak sd loh gais,jgn dicontoh.

"Gw juga bakal kangen sama persaingan nilai kita" Kata gw yg dibalas senyuman khas nya.

Dia mengambil kotak merah didalam tasnya dan memberikan kotak tersebut ke gw.

"Ini apa?" tanya gw.

"Ini kado perpisahan kita. Biar lu gk lupa sama gw" jawab nya singkat tapi dalam.

Entah mengapa air mata menetes antara sedih dan senang.

"Jangan nangis" kata Bagas dan tangan nya menyeka air mata gw.

"IRA KAMU MALAH DISINI MAMAH DAH NUNGGUIN DARI TADI" Teriak Mamah yg buat gw sama bagas jadi salah tingkah.

"Oh lagi acara perpisahan, tapi harus selesai dulu ya na bagas soalnya takut ketinggalan kereta" kata mamah yg buat bagas nunduk.

"Iya Bu, Ra! Kalau nanti kita ketemu Lagi ayo kita berteman, gk usah saing-saingan" Kata bagas yg sembaru mengacungkan jari kelingking nya dan gw kaitkan dengan kelingking gw.

"Dadah gas gw harus pergi" kata gw sembaru melambaikan tangan ke arah bagas sampai gw bener-bener pergi.

----------------

Didalam kereta gw hanya bisa melihat indahnya pemandangan bukit-bukit hijau di kanan kiri rel. Tapi gw penasaran sama kotak merah yg di berikan sama Bagas. Akhirnya gw buka kotak tersebut dan disana ada sepucuk surat dan kalung hati. Entah apa maksudnya berikan gw kalung hati? Tapi gw seneng semoga bisa bertemu lagi dengan dia Aminnnnn.

Tbc.




















Hai semua ini work pertama aku,semoga kalian suka ya 😊 walau rada gk nyambung intinya jangan lupa votmen ya 😊

Oh ia @acoottt nih udah gw bikin :")

IRABAGAS (hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang