dua

8 1 0
                                    

Sore itu, Kyra, ya gadis berpostur tubuh kurus tinggi itu tengah sibuk menatap jendela toko rotinya sambil sesekali memainkan pulpen yang dipegangnya

Tidak banyak pengunjung toko yang datang pada hari itu membuatnya bingung harus melakukan apa, ya tidak sepenuhnya karna hal itu

Entahlah, ada beberapa hal yang mengganggu pikiran Kyra belakangan ini yang membuatnya jadi lebih sering melamun

"Ky?" panggil lembut suara perempuan paruh baya dari belakang meja kasir yang tak lain adalah Ibunya Kyra

"Hm." balas Kyra singkat

"Ada apa?" tanya Ibu

"Ga ada apa apa bu." jawab Kyra, kali ini ia menanggapi pertanyaan Ibunya sambil tersenyum

"Ky, aku ini Ibu mu, Ibu tau jika ada hal yang tidak beres dengan anak Ibu." jelas Ibu pada Kyra

Kali ini Kyra hanya terdiam, ia lalu beranjak ke arah Ibunya dan langsung memeluknya erat

"Aku bingung bu." ucap Kyra lirih

Perempuan paruh baya itu hanya terdiam sambil terus mengelus lembut rambut anak gadisnya itu

"Aku.. Aku diterima kuliah di Singapura tapi.. Tapi aku ga mau ninggalin Ibu sendiri disini." jelas Kyra yang kini sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi

Entahlah, semenjak Ayahnya meninggal setahun yang lalu Kyra jadi lebih sensitif, terutama jika menyangkut soal Ibunya, ya Kyra adalah anak satu satunya, dan berat rasanya jika harus pergi meninggalkan Ibunya sendiri

"Ky, itu mimpimu, dan keinginan Ayahmu untuk melihatmu kuliah disana, jangan kamu sia siakan kesempatan itu Ky." ungkap Ibu dengan suaranya yang lemah lembut

Kyra melihat kearah Ibunya dengan matanya yang kembali mengeluarkan air, lalu memeluknya lagi dengan erat

"Berangkatlah nak kejar mimpimu, Ibu akan selalu ada disini, berdoa untukmu, dan menunggumu kembali kepelukan Ibu."

***

L.O.V.E drunk! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang