sosok dia

4 0 0
                                    

Hari Ahad hooreeee🎉🎊🎈

Setelah sarapan pagi Tazkiya bersiap siap untuk pergi ke Laboratorium. Hari pertama ia mengikutinya setelah beberapa minggu ia bolos. Antara semangat dan tidak semangat ia berjalan menaiki anak tangga untuk sampai ke LEB. Sampai disana ia duduk lalu segera menekan tombol power pada CPU.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumssalam" tak tau siapa yang datang Tazkiya hanya menjawab salamnya karna berhukum wajib. Tapi suaranya pria pasti itu guru yang mengajar LEB. Ia berpikir untuk tidak melihatnya daripada harus kena omelan karna tidak pernah mengikuti LEB.

"Sekarang kalian buka MS. World" setelah mendapat perintah Tazkiya memainkan tikus kecil untuk membuka MS. World.

"Sekarang kalian buat surat resmi, saya kasih waktu lima belas menit harus selesai"

Tazkiya mulai memainkan jari jari cantiknya untuk membuat surat resmi, setelah beberapa menit ia selesai mengerjakannya. Pekerjaan yang gampang. Cukup lama ia menunggu yang lain selesai, merasa bosan ia berpikir untuk keluar. Namun ia terpatung ketika melihat sosok dia, dia yang akhir akhir ini sering muncul di hadapannya. Segera ia duduk kembali membelakanginya.

'Dia, duduk di kursi guru, berarti dia adalah guru'

"Sudah selesai?" Tazkiya terkejut saat seorang berdiri di sampingnya.

Ia menatap wajah pria itu cukup lama. Jantungnya berdegup begitu kencang, tangannya mulai terasa dingin, tubuhnya gemetar. Ia buang pandangan dan segera keluar meninggalkan Laboratorium.

***

"Asmaaaa!!"

Ketiganya menutup telinga saat Ana datang bersama teriakannya yang membuat telinga mereka penging.

"Gak usah teriak teriak bisa kan?"

"Enggak bisa" Ana terlihat bahagia sekali bertepuk tangan sambil melompat lompat

"Kenapa kenapa kenapa?"

"Aku tuh bahagia banget tau gak"

"Gak tau" jawab ketiganya

"Iihh seneng seneng pokoknya!"

"Kenapa si Ana?"

"Ketemu Ustad Aldi"

"ASTAGFIRULLAH!"

"Dikira ada apaan dah"

"Biarin yang penting aku seneng"

Ketiganya hanya dia menatap Ana

"Tadi dia ganteng banget sumpah"

Tazkiya menangkap wajah Milla yang kelihatan cemburu dengan sikap Ana ia hanya tersenyum melihat keduanya.

***

Wednesday🎉🎊🎈
⏰11.41

Tazkiya duduk menunggu guru yang mengajar keluar. Sudah lama ia menunggu, ditengok nya lagi jam yang melingkar di tangannya, kenapa lama sekali? Dibuangnya nafas kasar dan duduk pasrah menyandarkan tubuhnya ke sebuah tiang berwarna hitam. Tazkiya melantunkan shalawat sambil memutar pandangan kemanapun ia mau, hingga pada akhirnya ia menangkap sosok pria yang berjalan seorang diri menuju kelas. Tazkiya menatap punggung pria itu sampai benar benar hilang dari pandangannya.

'Tuhan, tolong jangan biarkan aku selalu bertanya tentang sosok dia, dia yang selalu berputar dalam pikiranku, dia yang selalu membuatku diam layaknya patung, dan yang mampu membuat jantungku berdegup sangat kencang, dan dia, dia yang telah membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.'

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang