1. pertemuan singkat

13 0 0
                                    

Vote dulu jangan lupa



'aku benci saat rindu datang, kau takkan peduli. Sebesar apapun rasa rinduku ini, aku tahu kau tak akan pernah peduli. Aku benci itu'

Udara malam yang dingin menyentuh kulitku saat ini, bulan masih betah bermain dilangit bersama para bintang. Jam menunjukkan pukul 11.30 dan aku masih terjaga, memikirkan semua kisah itu, tokoh utamanya, dan perasaan ini. Bagaimana jika kutulis saja kisah tentangnya? Aku rasa ini akan sedikit mengobatiku.

'oh tuhan, aku selalu benci udara ini' gerutuku lalu mengambil selimut yang ada di tempat tidur dan memakaikannya ke tubuhku. Aku tak menyukai dingin sejak kecil, tanganku akan terasa seperti es saat ia menerpa tubuhku. Tunggu, kenapa aku malah membahas kebencianku terhadap dingin?

Okey abaikan saja, dan perkenalkan namaku Kim Jiwon dan cukup kau panggil Won, dan aku lahir di Daegu pada 5 Juli 1995, penyuka warna biru, pecinta nada tinggi dari seorang Sam Smith. Apa lagi yang harus ku perkenalkan ya? Mmm... aku tinggal di Seoul, aku seorang pegawai sebuah perusahaan dibidang perhotelan.

ku rasa sudah cukup banyak informasi yang kalian dapat bukan? Selebihnya kalian ketahui saja sendiri di dalam kisah yang akan ku tulis ini karna aku ini bukan penilai yang baik kawan.

"let's start it" aku meregangkan jari-jariku yang sedari tadi menari diatas keyboard ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seoul, 18-04-99

Pagi yang cerah untuk hari pertamaku ke sekolah. Setelah kemarin lusa keluargaku pindah dari Daegu ke seoul karna pekerjaan ayahku, aku memasuki sekolah baruku. Sederhana memang kelihatannya, tapi entah kenapa aku merasa sangat antusias.

"aku akan berangkat sekarang eomma, appa" pamitku kepada mereka lalu, aku berjalan keluar rumah.

Suasana kota Seoul tak jauh berbeda dengan sekarang. Hanya saja gedung-gedung raksasa belum banyak bertebaran seperti sekarang. Aku mempercepat langkahku menuju halte bus agar tak ketinggalan bus dan tak terlambat di hari pertamaku masuk ini.

Setelah sampai disana tak ada lima menit bus yang akan ku tungganggi telah sampai. Bayangkan saja jika aku tak mempercepat langkahku tadi, mungkin aku sudah terlambat hahahaha..

"selamat pagi, semoga harimu menyenangkan" sapa sang sopir bus saat aku masuk kedalam bus.

"ah.. nde, selamat pagi juga paman"

Aku pun mencari bangku kosong yang ada saat itu, namun nihil tak ada satupun yang kosong. Terpaksa aku harus berdiri. Ku lihat banyak juga yang berseragam sama sepertiku. Syukurlah, aku tak perlu repot mencari jalan saat turun nanti.

"Hey kau! Duduklah disini, aku tak tega melihatmu berdiri" seorang lelaki di sampingku mempersilahkanku duduk di kursinya.

"Terima kasih, tapi tak masalah jika aku harus berdiri disini, bukankah kau sudah duduk disitu dari sebelum aku datang?"

"jangan seperti itu, kau membuatku terlihat jahat" katanya lagi, ku akui wajahnya cukup tampan walaupun dengan pakaian yang agak jauh dari kesan rapih, dan setelah ia berdiri. Kalian tahu? Dia begitu tinggi.

"baiklah jika itu maumu. Terimakasih atas kursinya" aku duduk di kursi yang ia kosongkan, 'Park Chan Su' itu yang ter tulis di name tag nya.

"Sama-sama" Dia tersenyum menampakan lesung di pipinya.

Selama perjalanan aku hanya menikmati pemandangan baru yang menjadi ciri khas di kota seoul ini.

Lalu bus yang ku tumpangi berhenti, dan mereka yang berseragam sama denganku turun, artinya sekolahku tak jauh dari sini. Namja jangkung bernama Chansu itu juga turun. Aku mengikutinya.

R E F O R G E TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang