Hari itu adalah hari dimana kita berdua bertemu. Kau dengan penampilanmu yang amat sederhana itu tiba di sini. Kau hanya diam dan menunduk, entah karena malu atau memang sudah asik dengan duniamu sendiri, aku tak tahu. Suasana memang terasa sangat canggung karena hanya ada kita berdua di sini. Aku ingin sekali mengajakmu mengobrol, tapi aku tak bisa, suaraku selalu tertahan.
"Sekarang jam berapa?"
Kalimat itu tiba-tiba lolos dari mulutku. Mungkin karena aku tak tahan dengan kecanggungan ini.
Kau lantas mendongak dan menatapku. "Jam delapan lewat tujuh belas. Lo udah lama di sini?"
Diam-diam aku tersenyum. "Iya, lumayan."
Kau hanya mengangguk dan kembali fokus pada layar ponselmu. Dalam hati aku mengumpat. Ah sial, karena terlalu senang diajak mengobrol aku malah mengacaukannya.
"Gerbangnya masih dikunci?"
Lagi, kau berbicara padaku dan aku sungguh senang. Ku pikir kau orang yang sombong, tapi nyatanya bukan. Kau cukup baik.
"Iya, masih. Btw, mana yang lain?"
"Masih di jalan kayanya, padahal udah hampir jam setengah sembilan."
"Buka aja Nak, gerbangnya."
"Gimana? Bisa kebuka?"
Aku menggeleng pelan. "Belum, lo bisa bukanya?"
"Gue coba ya."
Kau pun mencoba membuka gerbang itu sekuat tenagamu. Kau nampak kesulitan membukanya, namun kau tak menyerah. Dan itu nampak lucu dimataku. Muka kesusahanmu malah membuatku tak bisa berhenti tersenyum dalam diam. Ah, gadis ini, sungguh.
*kriet*
"Udah, ayo masuk."
Kau benar-benar berhasil membukanya. Kau kuat sekali. Kau memang gadis yang unik sejak pertama kali kita bertemu. Cukup menarik.
****
My first work, semoga kalian suka ya~
terima kasih sudah membaca💕