BAB 2

12 2 0
                                    

New York City
18:45

Disinilah aku di negara yang aku tidak tau bagaimana aku bisa menemukan ayah.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya aku menemukan penthouse yang bisa aku  beli dengan harga miring.
Tidak besar dan mewah tapi cukup nyaman dan yang paling penting aku bisa beristirahat dengan tenang.

Beruntungnya didalam amplop yang ibu berikan kepadaku terdapat sebuah cek untuk aku hidup di negara ini. Tidak banyak tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan ku selama 1 tahun. Mungkin.

Caramel pov

"Akhirnya aku bisa mendapatkan tempat tinggal disini " Batin caramel .

Setelah selesai merapikan pakiannya kedalam lemari, cara beranjak untuk istirahat karna hari sudah larut.

05:30

Cara terbangun dari tidurnya setelah itu dia pergi untuk membersihkan diri.

Karna hari ini cara berencana untuk mencari pekerjaan disini, karna tidak mungkin baginya tinggal di negara yang serba mahal ini tanpa bekerja.

Setelah siap dengan pakaian dan semua persyaratan yang diperlukan cara pun segera pergi mencari angkutan umum disini.

Beruntungnya cara karna saat di Indonesia dia bisa menyelesaikan kuliahnya di Universitas Negeri terbaik di Indonesia.

"Taxi!!!!!"  Teriak cara saat melihat taxi yang melintas didepannya.

"Maxwel Crop pak " Lanjutnya kepada supir taxi tadi.

.
.
.

"Permisi " Kata cara kepada wanita dengan pakaian super ketat.

"Ada yang bisa dibantu?" Ucapnya dengan nada ketus . 'Dinda ' nama wanita tersebut yang sekarang memandangku dengan tatapan sinis.

"Saya ingin bertemu dengan CEO kantor ini "

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya cara diperbolehkan untuk masuk keruangan CEO Maxwel crop.

'Cklek' suara pintu dibuka, terlihat seseorang sedang duduk dikursi kebesarannya,tetapi membelakangi pintu.

"Permisi sir " Ucap Cara dengan sopan

Mendengar suara seseorang pria yang membelakangi Cara pun berbalik .

"Maaf sir  kemarin saya melihat di koran bahwa ditempat ini sedang membutuhkan pegawai baru " Ucap Cara dengan sopan.

Terlihat raut wajah dingin dari pria yang belum diketahui namanya ini.

"Maaf sir?? "  Ucapa Cara lagi setelah sesaat tidak mendapat respon dari pria ini.

"Kenzo panggil saya kenzo " Terdengar suara yang berat dari pria yang bernama kenzo ini

" Kamu saya terima , tetapi bukan menjadi pegawai disini tetapi menjadi asisten pribadi saya " Lanjutnya

Asisten pribadi ? Pikirku aneh juga, dia ini sudah besar tetapi masih menginginkan asisten dia pikir dia ini masih bocah yang apa apa harus dilayani apa.

"Bagaimana? " Tanyanya dengan raut dingin seperti pertama kali melihatnya tadi

"Maaf  sir  , jika saya menerima untuk menjadi asisten pribadi anda pekerjaan apa saja yang harus saya lakukan? " Tanyaku agak bingung memang

" Kamu cukup mengikuti semua yang saya perintahkan  " Ucapnya

" Baik tapi dengan pengecualin bahwa saya masih bisa menolak perintah anda jika suatu saat anda memerintahkan saya untuk melakukan hal  yang tidak tidak "  Ucapku dengan mantap

"Baiklah, kamu bisa mulai bekerja besok " Ucapnya kemudian dia beranjak pergi meninggalkan ruangan.

Cara yang terdiam kemudian tersadar bahwa sekarang dia sudah sendirian di ruangan ini  .





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKETCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang