1 - Prolog

43.9K 848 34
                                    

Karena aku yakin yang baca cerita ini bukan hanya dari kalangan pecinta Indonesia Idol Junior 2018, maka dari itu aku bakal post foto setiap cast nya. Biar kalian ada gambaran wajahnya saat lagi baca. Nggak semua cast bakal aku post fotonya sih, hanya yang sering muncul aja.

Anneth Delliecia Nasution
@anneth.dlc

dlc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Deven Christiandi Putra
@devencp23

Deven Christiandi Putra @devencp23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Charisa Faith
@charisaafaith

Charisa Faith @charisaafaith

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Joaquine BPS
@joaquine3101_

Joaquine BPS@joaquine3101_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nashwa Zahira
@nashwaaaz

Friden Febryan Pangabean@friden_fp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Friden Febryan Pangabean
@friden_fp

Friden Febryan Pangabean@friden_fp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you guys enjoy the story❣

***

Kini waktu sudah menujukan pukul empat sore. Dan aku masih berada di sekolah, lebih tepatnya persis di pinggiran lapangan basket. Bukan tanpa alasan aku ada di sini, itu karena aku, Joa, dan Nashwa menemani Charissa menyaksikan pacarnya yang sedang ikut pertandingan basket antar sekolah.

Riuh suara antar supporter kedua sekolah saling saut-sautan. Memberi semangat dengan berbagai yel-yel andalan sekolah masing-masing. Disaat sahabat-sahabatku sibuk teriak-teriak memberikan semangat kepada para pemain, mataku justru diam-diam memperhatikan seorang cowok yang sedang berlari sambil dribbling untuk bersiap memasukan bolanya ke dalam ranjang. Dengan lincah nya dia berlari kesana-kesini. Entah sejak kapan senyumku terukir diwajah. Tenang rasanya menatap wajahnya dari kejauhan.

Dialah Deven. Orang yang menjadi fokusku saat ini. Senyumannya yang selalu melekat di hati. Tahi lalat di wajahnya yang menjadi daya pikat tersendiri berhasil membuatku menaruh hati padanya sejak kami baru masuk SMA.

Tapi aku yakin, sampai kapan pun aku tidak akan bisa memilikinya. Karena aku sadar, orang yang sedang aku taksir adalah pacar dari sahabatku sendiri, yaitu Charissa. Mereka berdua sudah menjalin hubungan hampir satu tahun. Aku tahu, ini adalah salah satu kesalahan terbesar bagiku karena sudah menyukai pacar sahabatnya sendiri. Tapi siapa yang menduga? Aku juga tak mau berada dikondisi seperti ini.

Aku selalu dihantui oleh rasa bersalah dan ketakutan. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk tidak memberitahukan tentang ini ke siapa-siapa, ke Joa atau Nashwa sekalipun mereka sahabat dekatku. Karena aku tak mau ambil resiko nantinya jika persahabatan yang kami jalin hampir empat tahun harus berakhir tragis hanya karena cowok. Menurutku itu sangat konyol.

"Cieee. Liatin siapa, neng, " Goda Joa sambil menyikut lenganku.

Aku gelagapan karena sebelumnya aku terlalu fokus memperhatikan Deven. Aku berusaha tenang supaya Charissa tidak curiga. Dan akhirnya aku pun memilih untuk diam dan tersenyum tipis.

"Kayaknya liatin Clinton, nih," Kata Ucha, nama panggilan kesayangan dari kami untuk Charissa.

"Apa, sih, Cha."

Memang gosip antara aku dan Clinton tidak pernah hilang, selalu dibicarakan oleh para murid di sekolah ini. Sebenarnya aku risih, dijodoh-jodohkan dengan orang yang tidak aku sukai. Apalagi jika ingat kejadian pada saat aku masih baru menjadi anak kelas 10 awal-awal. Ingin rasanya aku amnesia untuk melupakan hal yang dilakukan Clinton terhadapku.

Dia mencoba menyatakan perasaannya lewat cara ekstrim menurutku. Menyanyikan sebuah lagu, memberikanku bunga dan cokelat, lebih parahnya dia menjadikan aku sebagai tontonan murid yang ada di sekolah ini. Benar! Dia menyatakan perasaannya kepadaku di tengah-tengah lapangan. Memang gila kayaknya. Bukannya keren, menurutku itu malah terlalu berlebihan. Dan karena aksi konyolnya, aku jadi ikut terseret di ruang BP. Sungguh tragis nasibku saat itu.

Clinton memang salah satu most wanted di sekolah ini. Dia kakak kelasku. Anggota OSIS dan juga anak basket. Postur tubuhnya yang tinggi, mempunyai alis yang tebal, anak orang kaya, semakin membuat kaum hawa klepek-klepek dibuat olehnya. Tapi ada beberapa sikap yang membuatku tidak suka dan menolak cintanya, yaitu dia yang terlalu berlebihan dan juga dia yang tidak bisa menghargai cewek.

Dia hampir setiap bulannya gonta-ganti cewek. Yang aku heran, sudah banyak cewek yang tahu jika sikapnya seperti itu, tapi tetap saja jika ditembak oleh Clinton, maka ia akan tetap menerima cintanya. Sepertinya benar apa kata pepatah, cinta memang buta. Tapi sorry not sorry, aku bukanlah salah satu cewek yang termasuk di dalam daftar cewek-cewek yang terkesima oleh rayuan basi Clinton.

Sangat berbeda dengan Deven. Tak heran jika aku bisa menyukainya, karena menurutku jarang sekali cowok seumuran dia memiliki attitude yang baik.

Tak apa, Dev, walaupun aku tak bisa memilikimu, setidaknya aku bisa melihat senyummu setiap hari. Biarlah seperti ini, aku tidak mau membuat sahabatku merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

TBC...

CINTA DAN RAHASIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang