DUA

20 4 1
                                    

"Stop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stop. Tangan lo. Najis." ucap Alan dingin.

"Udah buruan lo ngomong!" pinta Alan kesal.

"Tapi ini beneran kamar lo kan?" tanya Daniel.

"Masha allah! Bego dipelihara yampun! Iya jelas lah! Kamar siapa lagi sih! Disini anak cuman gue doang!" jawab Alan sewot.

"Iya gue kira--hehe iya ampun ampun gue cerita iya." rengek Daniel ketika melihat Alan yang hendak keluar dari kamar.

Suasana kembali hening, lenyap pada pikiran masing masing. Daniel bingung bagaimana cara menyampaikan perkataan papanya itu. Alan heran bisa bisanya ada orang sebego Daniel.

"Jordian Deniel Setiawan, penerus dari Setiawan Group. 22 tahun, lulusan pebisnisan dan sekarang masuk kuliah seni, ralat hanya melihat? What the? Apa kata dunia nanti Niel?!" ucap Alan memecah keheningan.

"Hah! Kok?" tanya Daniel kaget.

"Tau dari mama." jawab Alan  BERBOHONG.

Kring!

Dering ponsel Alan mengembalikan suasana menjadi sunyi. Nama yang tertera pada layar ponsel nya itu mengharuskannya untuk menjauh beberapa meter.

"Gue pergi dulu. Ada urusan bentar. Lo bilang sama mama papa kalo gue mau pergi bentar, kayanya mereka lebih tenang kalo lo yang bilang. Thx bro!" jelas Alan setelah percakapan pada telfonya berakhir dan segera berlari ke bawah.

"Eh eh mau kemana kamu. Sini duduk dulu." pinta Wulan ketika melihat anaknya menuju kearah pintu.

"Aduh! Shita mau pergi sama Aya mah, ada urusan bentar. Sori mah sori ya, assalamualaikum!" tolak Alan setelah itu lenyap dari penglihatan Wulan.

"Anakmu omaigat banget! Keluar cuman pake kolor sama kaos nyante gitu!" teriak Lauren histeris yang notabenya mama Daniel.

"Udah biasa kaya gitu mah aku ya biasa aja, kalo ada yang macem macem langsung sikat aja sama dia." timpal Wulan santai.

"Aku heran sama dia mah, bener heran banget! Di luar sana cewek cewek pada tergila gila sama aku, lah dia? Di omelin mulu akunya." tambah Daniel takjub.

"Udah udah, kita pikirin dulu baju pengantinnya sama mikirin cara ngomong ke Alannya. Om tau kamu belum nyampein ke Alan." ucap Arkan lelah.

"Iya om, abis Daniel takut!" balas Daniel kikuk di ikuti gelak tawa dari para orangtua itu.

                     🐙🐙🐙

Alan heran melihat tingkah CEO muda di depannya itu. Apa dia baru pertama kali melihat cewe Tomboy? Benar benar menyebalkan. Disuruh bicara palah diam, disuruh masuk ke kamar palah bengong. Wah! Ada yah seorang CEO seperti itu, udah playboy bego lagi. Heran.

ALDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang