Holla ^^
Sesuai janji aku, aku ngga akan ngegantungi kalian lagi, apalagi menghilang tanpa kabar, fix itu bukan aku mungkin gebetan kalian ^^
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
DON'T FORGET FOR
VOTE ★★★★
Itu yang reader silent tolong ya kalian tinggalkan jejak, hargai penulis woyy *duhh kesel sendiri*
"Jangan pernah meremehkan sesuatu jika kau tak ingin menyesal di kemudian hari"
(NAH)
SISKA POV
Perkenalkan namaku Alsiska Aurora Murth, biasanya keluarga memanggilku alka , dan teman - teman memanggilku Siska. Aku adalah anak terakhir dari 2 bersaudara. Berasal dari keluarga sederhana, papaku bram murth,mamaku sonya murth dan kakakku maureen crystal murth.
Aku di besarkan dengan kasih sayang, hingga sekarang,di umurku yang sudah menginjak ke-19 tahun, dan ya aku baru saja lulus SMA. Saat ini aku berkuliah di salah universitas swasta yang berada di Indonesia. Aku kuliah sambil bekerja, hitung-hitung bantu orang tua untuk meringankan biaya kuliah yang cukup mahal.
"Alka... sudah jam berapa ini! Kau tidak kuliah?" teriak seseorang dari lantai bawah membuyarkan lamunanku.
"Iya ma... sebentar, ini juga sudah siap.." menarik tas selempang dan bergegas turun ke bawah.
"Selalu aja telat.. apa-apa harus di panggil dulu! Kamu itu sudah besar alka! Belajar tepat waktu!" Bentak sang mama seraya meletakkan makanan di meja.
Aku hanya menunduk bersalah dan berjalan untuk duduk di bangku ku
"Kalau di nasihatin itu di jawab" lembut mama karena merasa bersalah telah membentak
"Iya ma.. ngga lagi deh, promise" mengangkat wajahku menatapnya. Mama tersenyum lembut lalu mengusap lembut rambutku.
"Alka, umur kamu kan sudah 19 tahun, kamu pasti sudah pernah pacaran dong" antusius seseorang membuatku menoleh ke arahnya dan menatapnya datar.
"Alkaa jawab kek" greget nya.
Dengan wajah sebal aku pun menjawab.
"Belum kak, sekarang aku lagi ngga tertarik dekat dengan laki-laki manapun, bagaimana? apakah jawabanku sudah memuaskan hatimu? " gregetku
Dia hanya mengangguk paham dan mengidikkan bahunya.
".. kalau sudah aku mau berangkat, permisi" ucapku beranjak pergi.
********
"Selalu saja menanyakan laki laki, sudah pacaran apa belum? lagi dekat dengan siapa? selalu seperti itu, apakah di dunia ini pria paling di butuhkan?benar benar membuatku muak!" Gerutuku sambil berjalan.
Setibanya di kampus aku tidak langsung pergi ke kelas melainkan ke kantin untuk menemui temanku.
"Kau kenapa sis?" Tanya temanku kala ia melihat ekspresi kesal di wajahku saat duduk di hadapannya
Masih dengan wajah sebal.
"Itu.. kak maureen hari ini dia membuat mood pagiku hancur!" Geramku.
Temanku mengerutkan kening
"Membuat moodmu hancur seperti apa?" Tanyanya.
Aku menatap nya tajam
"Bayangkan dia bertanya kepadaku seperti ini 'ka umur kamu kan sudah 19 tahun, berarti pernah pacaran dong?' maksud nya apa coba?! " kesalku.
Temanku hanya mengangguk paham.
"Lah masalah nya apa? Kan kakakmu hanya bertanya?" Bingungnya.
Dengan geram aku menjawab.
"Bukan seperti itu, pertanyaannya itu seolah olah mengataiku tidak laku, karena sampai sekarang aku tidak memiliki kekasih, sedangkan dia mungkin sudah lebih 10 kali berpacaran" jutekku.
Temanku nyengir bingung, pasalnya kalau moodku sedang buruk itu paling susah untuk di perbaiki.
"Yaudah jangan di pikirin, mendingan makan aja, kamu tadi ke kampus pasti belum makan kan? Aku teraktir deh" tawarnya
Aku hanya mengangguk.
******
Oh iya perkenalkan temanku itu. Dia namanya syakilla, aku biasa memanggilnya killa, dia adalah sahabat terbaikku dari SMA -sahabat yang tahu segala hal tentang diriku dan yang paling penting dia tahu bagaimana caranya mengubah moodku, ya benar dengan makanan. intinya dia itu sahabat segalanya untukku, Dan satu lagi dia memiliki kekasih bernama axel, mereka berpacaran sudah menginjak ke 3 tahun. Ya mereka berpacaran sejak SMA , ya lord langgeng nyaa. Ingin rasanya punya kekasih seperti itu.
"Siska!"
Aku tersentak kemudian mendongak ke atas.
"Kamu ngelamunin apa sih? Kok sambil senyum senyum gitu?" Tanyanya sambil duduk di hadapan ku. Aku menggeleng, ia mendengus lalu memakan makanannya, begitupun ku.
Killa berhenti mengunyah, lalu menatapku.
"Sis, gini deh kalau seandainya kamu di culik nih, lalu ketika kamu bangun kamu sudah berada di mansion orang kaya. Nah,kamu pasti kan bingung, disitu kamu melihat laki laki tampan kemudian kamu bertanya ke laki laki itu 'siapa kamu' lalu dia menjawab 'aku suamimu' terus apa yang akan kamu lakukan?" Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya.
Ucapannya berhasil membuatku tersedak.
"Uhukkk..uhukkk" aku mengambil air putih yang berada di hadapanku dan langsung menegaknya.
Setelahnya aku kembali menatapnya dengan mengeluarkan smirk akupun menjawab
"Wah.. wah.. kau berbakat sekali dalam membuat cerita killa, patutnya kau masuk ke fakultas sastra bukan ke fakultas kedokteran" kataku tersenyum paksa.
Dia cemberut kesal, ku tak mempedulikan nya.
"Ishh jawab dulu siska!" Kesalnya.
Aku tertawa terbahak bahak karena wajahnya ketika kesal sangat menggemaskan. Setelah beberapa saat tawaku reda.
"Aku tak akan melakukan apapun, karena itu hanya ada di dalam imajinasi mu, di dunia nyata tidak akan ada" ucapku percaya diri.
Dia menaikkan sebelah kanan alisnya
"Kita lihat saja nanti, waktu yang akan menjawab segalanya. Kita lihat takdirmu seperti apa"
Aku menatapnya, lalu tersenyum meremehkan.
" ya seperti ini, takdirku tidak akan seperti cerita mu itu.Apa tadi? Di culik? Tiba - tiba punya suami? Wow it's impossible!"
Killa semakin kesal.
"Lihat saja nanti, aku akan berdoa pada tuhan agar takdirmu seperti ceritaku" tunjuknya kepadaku.
Aku tersenyum mengejek.
"Tuhan tidak akan mengabulkannya" sargahku.
"Kita lihat saja hanya tuhan yang tahu skenario hidupmu" ucapnya melanjutkan makannya yang tertunda.
"Terserah padamu gadis yang suka berimajinasi" ejekku melanjutkan makan.
Bersambung....
Holla!
Bagaimana? Apakah ada yang seperti siska? Suka meremehkan suatu hal? Hati hati yaa, bisa bisa yang kalian remehkan itu menjadi boomerang bagi diri kalian ^^
Hmm gais gimana cerita hasil rombakan aku menurut kalian?
Apakah ada yang beda atau tidak?
Lebih seruan yang ini atau yang lama?
Comment yaaa ↓↓↓

KAMU SEDANG MEMBACA
FRANSISKA
Romance" siapa kau! mengapa aku berada disini!" teriak gadis itu kepada lelaki di hadapannya. -Alsiska Aurora Murth- " aku adalah suami mu mulai hari ini , dan seterusnya dan rumah ini akan menjadi rumahmu selamanya" ucap pria itu santai, meninggalkan gad...