Kencan

6.2K 566 76
                                    

Play mulmed🎵

"Jadi jalan-jalannya?" Tanya Yungmi, sambil meletakkan tubuh mungil Deslyn ke atas kasur kamar David--di rumah keluarga Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi jalan-jalannya?" Tanya Yungmi, sambil meletakkan tubuh mungil Deslyn ke atas kasur kamar David--di rumah keluarga Park.

Setiap weekend keluarga kecil Jerrold ini selalu ke rumah sang Nenek-Kakek karena suruhan pasangan paruh baya itu. Seperti sekarang, mereka baru sampai, yang rencananya ingin piknik dadakan ajakan dari Yungmi--Ny.Park. Sayangnya kedua cucu tersayang Yungmi tertidur karena kelelahan bermain air sebelum kemari.

"Mereka tertidur selama diperjalanan, lebih baik kita tunggu bangun dan piknik saja di belakang rumah." Usul David dengan ucapan pelan yang ikut merebahkan Joe yang tertidur secara hati-hati. Dan Jae mengangguk menyetujui perkataan suaminya.

Yungmi yang menggeleng membuat David dan Jae bingung. "Maksudnya hanya kalian berdua yang jalan-jalan. Biar cucu tercinta Ibu yang jaga sama Ayah,"

David dan Jae melebarkan matanya lalu mereka saling bertatap, wajah mereka seolah bertanya 'apa Ibu serius?' Dan kembali menatap Yungmi.

"Kalian tidak usah terkejut dan bingung seperti itu, cepat pergi sana! Jangan sampai aku memanggil Ayah untuk mengusir kalian?" Ancam Yungmi yang mengangkat kedua alisnya.

"Itu tidak mungkin, Bu. Joe--apa lagi Deslyn pasti akan bingung dan menangis mencari aku, dan itu akan menyusahkan Ibu nanti." Khawatir Jae mencoba untuk tidak meninggalkan anak-anaknya terutama Deslyn yang selalu menangis jika bangun.

"Kau meragukan Ibu yang sudah berpengalaman ini?"

"Tidak, maksudku--"

"Baiklah, kami mempercayai Ibu, lagi pula ada Jijun dan Sella." David mencoba mengakhiri perdebatan antar istri dan Ibunya.

"Dengar perkataan suamimu, hm? Sekarang kalian berangkat." Yungmi berdiri lalu mendorong punggung Jae dan David keluar kamar.

Jae ingin mengatakan sesuatu untuk menyela, tapi mertuanya itu tidak memberikan celah untuk berbicara. Dengan berat hati Jae memasuki mobil bersama suaminya.

"Kenapa kau menyetujui perkataan Ibu?! Apa kau tega nanti Deslyn menangis keras seperti kemarin dan tidak ada yang bisa membuatnya diam? Dan Joe juga kasihan tidak membawanya ikut jalan-jalan! Lebih baik kita kembali kedalam saja, aku tidak akan tenang jika meninggalkan mereka." Oceh Jae dalam mobil pada David.

Ia sudah ingin membuka pintu mobil tapi terkunci karena David sudah lebih dulu menguncinya. Dengan cepat Jae menoleh pada David dengan tatapan marah.

"Ibu benar, sayang. Anak kita tidak sendirian, ada banyak orang yang akan mengurusnya dan harusnya kita percaya. Aku yakin selama kita percaya, mereka tidak akan seperti yang kau takutkan. Lagi pula kita memang butuh kencan sebentar, tidak akan lama. Aku janji," jelas David pelan sambil menautkan jemari mereka yang menenangkan.

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang