"CANDU"×
×
×
Seharusnya tadi dia bolos saja kalau tahu akan terjebak berjam-jam--mendengarkan ocehan sang guru tercinta--tanpa diperbolehkan izin untuk sekedar pergi ke toilet. Bukannya menjelaskan sejarah tentang Indonesia, Pak Dedi, guru cadel itu malah bercerita mengenai sejarah cintanya dimasa lalu. Katanya sebagai pembelajaran untuk anak sekarang agar bisa memilih pasangan sepertinya.
Jangan ditanya bagaimana raut wajah Rea, mungkin setiap siswa-siswi dikelas juga merasakan hal yang sama.
Kalau kalian berfikir Rea murid yang rajin itu salah. Tak jarang gadis itu juga ikut membolos pelajaran bersama Via, cewek paling bandel dikelasnya.
Gadis itu merotasikan kepalanya untuk melihat suasana kelas. Ada yang fokus dengan buku, main handphone, nonton bokep, makan diam-diam, tiduran, bahkan membuat benang-benang kusut sama halnya seperti yang dilakukan oleh Rea.
Tepat dikursi belakang ia melihat Via, cewek dengan lengan baju digulung itu sudah membuat pulau diatas buku sejarah milik Rian--teman sebangku Via--yang digunakan untuk alas kepalanya.
Lalu Rea kembali memutar badannya menghadap depan. Bosan membuat coreatan dibelakang buku tulisnya, Rea lalu meletakkan kepalanya diatas meja menghadap ke arah kiri sambil memejamkan matanya.
"Koh, jam berapa sih? Gue mau mati gak sanggup denger PakDe khotbah lagi. Sumpah, pengen gue teriakin pake toa. Tapi takut dosa"
Teman sebangku sekaligus ketua kelas itu menoleh sekilas lalu kembali fokus pada sesuatu di bawah mejanya. Cowok blasteran Indo-Kanada itu mengabaikan pertanyaan Rea.
Jerico, yang kerap disapa Kokoh oleh teman sekelasnya merupakan cowok paling ganteng di kelas 11IPS2 ini.
"Woey! ditanyain cecan jugak!"
"Ah bacot lu kalah gue!!!!"
"EH BANGSAT! SELO DONG, GAUSAH NGEGAS!"
"GAK TERIAK JUGA KALI, GUE GAK BUDEK!"
"YA LO NGESELIN ANJIR! WAJARLAH GUE TERIAK!"
"LO LEBIH NGESELIN, SAT!"
"YA MAAF! GUE KAN KESEL!"
"YA UDAH GUE MAAFIN!"
"YA UDAH GAK USAH TERIAK LAGI!"
"YA LO JUGA MASIH TERIAK, REA BABI!"
"GUE TERIAK KARNA LO TERIAK, MAKHLUK JONES!
"SEMBARANGAN LO! GUE JOMBLO HEPII YA! EMANGNYA LO JOKAR, JOMBLO KARATAN"
"TERSERAH GUE, LO TETEP JONES DI MATA GUE!"
Rea mengatur nafasnya, "Udahlah gausah teriak lagi, malu gue"
"Lo yang mulai ya, nyet"
BRAKK!!!
"DIIIIIIIAAAAAAAAAMMMMMMM!!!!!"
Suara benda dipukul bersamaan dengan seruan panjang sontak membuat kedua anak manusia yang terlalu menikmati acara teriak-teriakan tadi baru menyadari bahwa telah menjadi tontonan anak satu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Reana Wiratama, gadis itu kesal kehidupan aman damainya sirna begitu saja, semenjak seorang cowok selalu merecoki kehidupannya. Menyebut namanya setiap bertemu dan menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan aneh. Sampai akhirnya...