0.3

17 3 0
                                    

Saat Arvin dan Beryl sampai didepan kelas, seketika seluruh tatapan penjuru kelas langsung menuju mereka berdua. Setelah Sidiq -teman Arvin- Menereaki mereka berdua.

"ARVINN BERYLL KALIAN BALIKAN?!" -Sidiq

"Bacot banget sihh lu!" -Arvin

Setelah mendengar tereakan si Sidiq, Beryl langsung melesat ke tempat duduk nya dan menutupi telinga dengan kedua tangan nya yang mungil.

"Beryl lu bener balikan?"

"Beryl....!"

"Beneran Ryl? PB dong. Pajak Balikan wkwkk"

"Beryl serius?!"

Begitulah pertanyaan-pertanyaan yang langsung menyambar Beryl, seperti petir sesaat setelah Beryl menutup telinga nya. Tak lama kemudian bel pun berbunyi, menyelamatkan Beryl dari ancaman batin.

*Guru masuk kelas

"SeLaMaT PaGi aNaK-aNaK...~ SuDaaaHh sIAaap MelakSanKanNnN ulaAaangaNn, kaHhh?~" -Pak Ratno *Bernada

"ULANGANN?!" -Teriakan kompak para murid

"Memang nya belum bapak kasih tauUuu, kaHhh?~" -Pak Ratno

"Belum pak.." -Murid serempak

"Tapi mau bagaimana lagiiiii..~ Saya tidak ingin membuang tenaga saya membuat soal ulangan ini menjadi sia-siaAaaaA~ Jadi mau ga mau tetap harus dilaksanakanNnnNnn!~" -Pak Ratno

"Yahh ampun ulangan dadakan"

"Gimana ini, ga ada waktu buat belajar"

"Pak.. hari rabu aja, Pak"

"Bapak sungguh kejam"

"Guru ini mah kebiasaan"

"Nasib...nasib..."

Penolakan demi penolakan murid-murid tetap ditolak oleh Pak Ratno, guru Matematika yang tampan ini. Mau ga mau mereka tetap mengerjakan ulangan dadakan tersebut. Beryl yang tadi malem abis nge-stalk mantan pun tidak bisa berkata-kata.

Pak Ratno membagikan soal-soal ulangan. Beryl membuka suara nya saat Pak Ratno membagikan soal ulangan untuk nya.

"Bapak Ratno yang ganteng seperti Aliando saraff, Saya belum belajar tau Pak. Gimana nanti kalo saya ga bisa jawab, Pak.." -Beryl

"Utukkk utukkk...~ Beryll anak muriDdd Bapak yang CantikkKkk belum belajar, kaHhh?~" -Pak Ratno

"He'emmm.." -Beryl

"Yaudah kaloOoo Gituuu, Beryl boleh keluar kokKkk~" -Pak Ratno

"Ga, makasih pak" -Beryl *Langsung mengambil soal ulangan yang ada ditangan Pak Ratno dengan senyum yang dipaksakan.

***

Bel berbunyi, para murid berlarian keluar kelas. Ada yang ke kantin, lapangan outdoor, lapangan indoor, perpustakaan. Beryl dan Davira -teman dari kecil nya Beril- memilih untuk ke kantin terlebih dahulu.

"Eh eh Ryl, lu tau ga?" -Davira

"Ngga" -Beryl

"..." -Davira

Beryl menahan tawa nya karena ekspresi teman nya sangat lucu. Karena takut teman nya berpaling dan meninggalkan nya(ngambek), Beryl pun meladeni pertanyaan yang diberikan Davira.

"Canda canda, Kenapa?" -Beryl

"Lu tau Devan anak kelas 11 ips kan?" -Davira

"Tau, kenapa?" -Beryl

"Tadi pagi kan gw sama dia ga sengaja papasan, terus dia senyumin gw masa. AaaaAaaaAaa.." -Davira *Menggoyang-goyangkan bahu Beryl

"Bukan nya dia emang murah senyum, yak?" -Beryl

"Ihhhhh... lu mah, buat gw seneng napa!" -Davira

"Yaudah, lu udah selesai belum makan nya. Kalo udah, kita ke lapangan indoor. Liat tu si Devan main basket. gimana?" -Beryl

"AaaaAAAAAaaaaa.. Beryl lu emang yang paling pengertian. Lu jadi pacar gw aja, Ryl.." -Davira

"HEH! Gw masih normal ,ViraaaAaa!" -Beryl

***

Setelah selesai makan di kantin, mereka langsung melesat ke lapangan indoor. Saat sesampai nya disana Beril sudah tidak kaget lagi, karena saat bel istirahat berbunyi, lapangan indoor tidak pernah sepi oleh murid-murid. Dari kelas 10 sampai 12.

Lapangan outdoor gimana? Cenderung lebih sedikit. Karena di lapangan indoor ada basket, futsal, bulu tangkis, voli, dll. Sedangkan di lapangan outdoor hanya sepak bola. Tapi jangan salah, murid laki-laki nya juga tampan dan ganteng. Uhuyyy..

"Beryl.."

"Iyaaa.." -Beryl

"Lu napa , Ryl?" -Davira

"Tadi ada yang manggil gw" -Beryl

"Masa sihh.. gw ga denger ada yang manggil. Lu tau sendiri telinga gw sensitif. Suara kejauhan 2 kilometer aja gw denger hehehe.." -Davira

"Hilih" -Beryl

"Tapi tadi beneran ada yang manggil dehh" -Beryl *Dalem hati

"Untung ga ada yang liat.." -Seseorang*Dalem hati





Next>

Salam dari
Bening♥
Bye semua
Jgn lupa next -an nya
Tunggu-in yak....

You lied.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang