Lalu aku tersenyum dalam diam,
Ah ini sudah berakhir.
Aku mati, tapi surga maupun neraka belum juga menyambutku.
Terbang dalam bayangan, karena realita sudah terlalu nyata.
Mengambang, ke sana ke mari, menunggu malaikat menjemput.Satu detik, dua detik. Tak ada yang datang.
Ah, malaikat pun enggan menerima mati manusia tak berguna.Kemudian leherku ditarik, oleh hidup yang menjemput susah-susah,
Aku tercekik, hadapi kenyataan bahwa mati pun aku masih tak berguna.
Maka hidup sambil tertawa berucap, "Jangan mati, aku masih di sini. Mereka masih di sini."
Mereka siapa?
Mereka yang menarik kain bajuku, dan memeluk sambil terdiam.Mereka yang tak ingin hidup, namun tak sanggup mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Morte
PoetryHai, Anggap saja namaku Achierras, seorang manusia, benar-benar manusia biasa. Kalau kata Dewi S. lestari, tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan. Jadi aku selalu berpikir bahwa mati adalah akhir yang tepat dari segalanya, Karena mati benar-benar...