Ketegangan terlihat sedang menyelimuti kediaman keluarga besar Karren, mereka semua sedang menunggu proses kelahiran dari salah seorang wanita yang ada di rumah ini, Sophia Karren. Sedangkan kondisi didalam kamar tempat persalinan itu dilangsungkan juga tidak kalah menegangkan, Sophia terus menjerit, berusaha mengerahkan semua tenaganya agar anaknya bisa keluar dari rahimnya, tangan Sophia terus mencengkram telapak tangan ibunya, Eve Karren. Jangan pernah bertanya kemana perginya para suami yang ada di keluarga Karren ini, karena seorang Siren tidak benar-benar membutuhkan sosok laki-laki, mereka hanya memanfaatkan kecantikan yang mereka miliki untuk memikat para lelaki agar bisa memberi mereka keturunan dan membunuh laki-laki itu tepat setelah mereka tahu jika mereka telah mengandung seorang anak. Setelah melalui waktu yang cukup lama, Sophia berhasil melahirkan anaknya, seorang gadis kecil cantik setengah manusia setengah ikan, berambut cokelat dan berlensa mata biru cerah. Jika kalian mengira gadis kecil itu adalah Mermaid, maka kalian salah besar. Mermaid hanya ada di dunia dongeng, sedangkan Siren ada di dunia nyata. Siren tidak tercipta untuk menolong atau bahkan mencintai manusia, justru mereka diciptakan untuk mengelabuhi para pelaut yang tidak sengaja mendengar nyanyian mereka hingga membuat pelaut itu mati tenggelam karena kapalnya menabrak batu karang. Gadis kecil itu menangis, ekornya bergerak ke kanan dan ke kiri, suara gadis kecil itu sangat indah, membuat senyum di wajah Sophia seketika terbit.
“Namanya adalah Selena, Selena Karren.”
***
Selena Karren, gadis cantik berambut cokelat itu terlihat kembali berjalan ke School of Athens-tempatnya bersekolah- setelah melaksanakan ujian akhir kelas XII beberapa minggu yang lalu. Pandangannya beralih ke seorang laki-laki tampan yang sangat dia rindukan, katakanlah dia sudah melanggar ketentuan kaumnya, tapi dia sangat mencintai laki-laki yang saat ini sedang memandangnya dengan penuh kerinduan.“Hai Eros, aku merindukanmu.” Selena memeluk tubuh Eros. Eros Evander, laki-laki tampan yang menjadi idola semua gadis yang ada di sekolah ini tersenyum seraya balas memeluk tubuh Selena yang sangat dia rindukan.
“Aku juga merindukanmu.” Selena tersenyum senang dan semakin mengeratkan pelukannya, begitu juga Eros. Setelah puas berpelukan, merekapun memutuskan untuk berjalan beriringan menuju kelas, tangan Selena tidak pernah lepas dari genggaman Eros, membuat siapapun yang melihat hal itu akan merasa iri. Di sepanjang jalan menuju kelas, mereka berdua tidak pernah lepas dari tatapan murid-murid lain, bagaimana tidak? Bukan rahasia lagi jika mereka berdua adalah The Most Popular di sekolah, jadi wajar jika banyak yang iri dengan hubungan yang mereka berdua bangun selama 3 tahun ini. Sesampainya di dalam kelas, mereka berdua segera duduk dibangku yang sudah menjadi tempat mereka 3 tahun berturut-turut, pojok belakang. Eros tidak pernah melepaskan genggaman tangannya, bahkan sesekali dia juga menciumi tangan Selena yang kini sedang dia genggam. Seorang guru masuk ke kelas mereka seraya membawa selembar kertas berisi sebuah pengumuman.
“Untuk merayakan keberhasilan kalian dalam melaksanakan ujian akhir kelas XII, pihak sekolah membuat tour ke laut Lindos , tapi kalian bisa menganggap tour kali ini sebagai liburan. Jadi, siapkan diri kalian.” Ketika guru itu pergi, seluruh murid seketika bersorak senang, kecuali Selena. Dia hanya tersenyum masam kearah Eros tanpa melepas genggaman tangan mereka.
“Kau akan ikut dengan kami kan, Selena? Kita bisa bermain air laut bersama, bukankah itu menyenangkan?” Selena menggelengkan kepalanya.
“Maafkan aku, Eros. Tapi, aku sudah memiliki rencana lain dengan keluargaku. Jadi, aku tidak bisa ikut bersamamu.” Eros tersenyum simpul.
“Tidak masalah, Selena. Keluargamu jauh lebih penting daripada diriku.” Selena tersenyum penuh kelegaan. Dia beruntung bisa mendapatkan kekasih seperti Eros, dia selalu mengerti dengan semua hal yang Selena alami. Selena segera memeluk tubuh Eros seraya mengucapkan terima kasih berkali-kali, membuat senyum di wajah Eros seketika terbit dengan cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Storia D'amoure Di Una Sirena(oneshoot)
FantasyGadis kecil itu menangis, ekornya bergerak ke kanan dan ke kiri, suara gadis kecil itu sangat indah, membuat senyum di wajah Sophia seketika terbit. "Namanya adalah Selena, Selena Karren." *** Eros terbelalak, ketika gadis itu menurunkan tongkatnya...