FIRST KISS

428 44 18
                                    

                                                                .... ........Enjoy Reading Naa................

Kelopak bunga berguguran menandakan datangnya musim baru. Langit senja membentang sejauh mata memandang. Matahari mulai meredupkan sinarnya bertanda malam akan segera tiba.

Seorang pria manis duduk di bawah pohon cherry dan sedang membaca sebuah buku.

Disampingnya, ada seorang pria tampan yang tengah memperhatikanya. Matanya menatap hangat sang pria manis yang berada di sampingnya.

Rupanya pria manis itu menyadari bahwa teman di sampingnya tengah memperhatikannya. Ia menghentikan sekejap aktivitasnya, dan menatap pria tampan itu. Dengan segera sang pria pun mengalihkan pandangannya. Ia berpura-pura sedang mengamati langit senja.

"G-god k-kenapa? Apa ada masalah? Kenapa kau melihatku seperti itu?." Tanya pria manis itu merasa tak nyaman.

Pria tampan yang berada di hadapannya menatap sesaat ke arah pria manis tersebut dan langsung kembali menatap ke langit.

"Bass, benarkah kau sahabatku?." Tanya God –pria tampan itu- tanpa mengalihkan pandangannya.

"ehh? Apa kau meragukanku? Kita sudah bersahabat sejak kecil kan?" jawab pria manis yang bernama Bass itu.

God mengembangkan senyumnya. Kemudian ia menatap Bass.

"A-aada a-apa?." tanya Bass terbata-bata karena God menatapnya intens.

God mendekatkan wajahnya, Bass terlihat semakin gugup.

"ternyata kau sangat tampan, kau sangat cantik Bass bila di perhatikan dari dekat, membuatku semakin mencintaimu." God makin menyudutkan Bass seolah ia ingin menyergap pria manis itu.

Bass yang merasa ketakutan dengan refleks memukul wajah God dan mengenai pelipis matanya.

Saking takutnya, Bass melayangkan pukulan yang sangat keras. Saking kerasnya pukulan dari Bass ditambah gesekan dari cincin yang dipakainya, pelipis mata God sedikit mengeluarkan darah.

God terpental dan duduk normal kembali sambil mengusap-usap pelipis matanya.

"Go...God..kk..kka..u berdarah.." kata Bass gugup.

Tak ada jawaban dari God, ia hanya meringis kesakitan sambil mengelus-ngelus pelispisnya yang sedikit berdarah.

Bass berlari meninggalkan God. Ia mencari apotik terdekat untuk membeli obat luka.

Setelah beberapa menit, akhirnya Bass pun kembali.

"ya! Dari mana kau?" tanya God kesal karena di tinggalkan begitu saja.

Bass tak menjawab. Ia mengeluarkan obat luka dan kapas dari kantung plastik putih yang dibawanya. Dan kemudian ia menuangkan sedikit obat luka itu pada kapas.

Tangannya terulur menuju pelipis mata God.

"ya! Ya! Ya! Mau apa kau?" protes God karena Bass tak meminta izin terlebih dahulu.

God meringis kesakitan saat Bass mengoleskan obat luka dipelipis matanya.

"aww.. ish, sakit." Rengek God.

"kau ini. Kenapa manja sekali." dengus Bass kesal tanpa menghentikan tangannya yang sedang mengoleskan obat luka.

God lagi-lagi hanya meringis.

"Bodoh, kenapa bercandamu keterlaluan sekali? untung saja aku tak membunuhmu." Dengus Bass kesal pada God.

Tak ada jawaban dari God, ia sibuk memperhatikan setiap lekukan wajah Bass yang kini hanya beberapa senti di hadapannya. Bahkan terkadang Bass meniup luka God, agar pria itu tidak meringis terus-terusan.

First Kiss(Oneshoot)Where stories live. Discover now